Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Senin, 31 Desember 2012

HINDARI PENULISAN ASS, ASKUM, MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCA !


Sahabatku Fillah, Akhy wa Ukhty yang masih suka menggunakan kata-kata :

~ "ASS"/ASKUM" dalam ucapan salam.
~ "MOHD" untuk panggilan nama Nabi Muhammad SAW.
~ "MOSQUE" untuk panggilan sebuah Masjid.
~ "4JJI" untuk panggilan Allah SWT.
~ "MECCA" untuk sebutan Mekkah.

Mari...
Gunakan sesuai aturannya yuuukk ^_^ ...karena arti dari kata-kata tersebut adalah...

BismillaahirRahmaanirRahiim

Jika seorang muslim atau muslimah, alangkah baiknya mengindahkan hal yang mungkin kita anggap kecil tapi besar makna dan pengaruhnya.

* Janganlah katakan "MOSQUE" tapi "MASJID", karena organisasi Islam menemukan bahwa "MOSQUE" adalah "NYAMUK".

* Jangan menulis "MECCA" tapi "MEKKAH" karena "MECCA" adalah "RUMAH ANGGUR/BIR".

* Jangan menulis "MOHD" tapi "MUHAMMAD" karena "MOHD" adalah "ANJING BERMULUT BESAR".

* Jangan menulis "4JJI" tetapi "ALLAH SWT" karena "4JJI" artinya "FOR JUDAS JESUS ISA AL MASIH".

* Jangan menulis "ASS atau ASKUM" dalam salam, tetapi "ASSALAAMU'ALAIKUM" (Karena salam adalah do'a, atau jika tidak sempat lebih baik tidak sama sekali!).

Karena "ASS" artinya (Maaf) "PANTATMU", dan "ASKUM" artinya CELAKALAH KAMU!.

INGATLAH!!!

"ASS" (Maaf) artinya "PANTATMU" dan "ASKUM" artinya "CELAKALAH KAMU" maka sampaikanlah salam, karena itu do'a, minimal "ASSALAAMU'ALAIKUM".....

Semoga bermanfaat bagi kita termasuk saya pribadi. Aamiin.

Sumber : Islamic Motivation

Bagikan tausiyah ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan'/'share'

Kebenaran Tentang Dahsyatnya Neraka

Foto: ‎( AKHIRAT ) KEBENARAN TENTANG DAHSYATNYA NERAKA - Jika seorang hamba bertambah pengetahuannya terhadap neraka pasti meningkat rasa takutnya terhadap neraka. Jika rasa takut ini meningkat, maka harus bertambah kesalehan dan perhatiannya 
terhadap waktunya. Karena kerugian di akhirat adalah sebesar-besar kerugian sehingga ia menangis sampai air matanya menggenang laksana sungai.Rasulullah SAW Bersabda,  "Sesungguhnya penduduk neraka akan menangis sehingga seandainya kapal berlayar di atas air matanya maka ia akan berjalan. Mereka menangis darah sebagai pengganti air mata." (HR. al-Hakim, beliau berkata: shahihul Isnad)

Penyesalan di akhirat adalah penyesalan yang tiada terkira. Sampai-sampai digambarkan, mereka menggigit tangannya sendiri sebagai bentuk penyesalan dan kerugian. Berangan-angan kalau saja ia dikembalikan lagi ke dunia maka ia akan menjadi orang beriman yang baik. Namun penyesalan itu tak lagi ada gunanya.

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul"." (QS. Al-Furqan: 27)

وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta kami akan menjadi orang-orang yang beriman." (QS. Al-An'am: 27)

Ayat-ayat lain yang mengabarkan penyesalan mereka dan harapan dikembalikan ke dunia supaya bisa beramal shalih dan meninggalkan kekafiran dan kemaksiatan-kemaksiatan masih banyak. Karenanya saat masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan hidup ini untuk beriman dan bertakwa yang sesungguhnya, lalu memperkaya diri dengan amal-amal shalih.

Sesungguhnya panasnya api neraka Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari panasnya api dunia yang paling panas.

Satu contoh permisalah yang tak mungkin bisa menyamai dengan neraka. Seandainya kita dipaksa meminum secangkir kopi atau teh yang sedang mendidih dengan segera, apa yang akan terjadi? Lidah dan mulut kita akan melepuh, dan boleh jadi usus kita juga akan meradang dan putus. Lalu bagaimana kalau yang diminumkan adalah air neraka yang sedang mendidih dan memiliki panas yang tak terhingga.

“Orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” Coba bayangkan keadaan ahli neraka yang dijelaskan ayat ini! karenanya benar-lah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, “Kalau kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Masalahnya, kita tidak mengetahui sebagaimana yang diketahui oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli neraka,

لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf: 41) dari bawah penghuni neraka ada tikar yang terbuat dari api neraka, sedangkan dari atasnya mereka diselimuti dengan selimut dari neraka juga. Dari sini, dapat kita padukan dengan ayat-ayat yang lain, bahwa para penghuni neraka akan dipakaikan baju dari aspal neraka yang lalu dibakar, tikar dari neraka, selimut dari neraka, dan juga cambuk (martil) dari besi.

Pada ayat lain, Allah Ta’ala menyebutkan tentang angan-angan para penghuni neraka, yaitu kematian. Mereka ingin sekali mati sehingga tidak merasakan adzab neraka yang maha dashsyat. Hal ini sebanding dengan angan-angan mereka di dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat hidup seribu tahun atau lebih. Mereka sangat cinta kepada kehidupan dunia. Sedangkan di akhriat mereka sangat-sangat berharap bisa mati. Kita berlindung kepada Allah dari menjadi bagian orang-orang kafir.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya.” (QS. Faathir: 36) Yakni, dia tidak mati dan tidak akan diringankan adzabnya. Berbeda dengan siksa manusia di dunia, berapa tahun dan seberapa hebat mereka menyiksa sesama manusia? Penyiksanya bisa bertaham menyiksa paling hanya satu atau dua jam secara berturut-turut lalu istirahat. Pun dia masih butuh makan, minum, buang air dan kebutuhan lainnya sehingga siksa akan berkurang atau dihentikan sementara. Dan ujung dari siksaannya adalah kematian. Sedangkan di neraka, adzab tidak akan dihentikan barang sejenak, karena yang menyiksa adalah para malaikat yang sudah Allah bekali dengan kekuatan luar bisa dan sangat menyeramkan. Mereka tidak mengenal lelah atau capek sehingga tidak ada istirahat dari siksa bagi penghuni neraka. Setiap detik, setiap menit dan setiap jam penghuni neraka disiksa tanpa henti dan mereka tidak bisa mati. “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (QS. Al-Nisa’: 56)‎
DAHSYATNYA NERAKA

 
Jika seorang hamba bertambah pengetahuannya terhadap neraka pasti meningkat rasa takutnya terhadap neraka. Jika rasa takut ini meningkat, maka harus bertambah kesalehan dan perhatiannya
terhadap waktunya. Karena kerugian di akhirat adalah sebesar-besar kerugian sehingga ia menangis sampai air matanya menggenang laksana sungai.Rasulullah SAW Bersabda, "Sesungguhnya penduduk neraka akan menangis sehingga seandainya kapal berlayar di atas air matanya maka ia akan berjalan. Mereka menangis darah sebagai pengganti air mata." (HR. al-Hakim, beliau berkata: shahihul Isnad)

Penyesalan di akhirat adalah penyesalan yang tiada terkira. Sampai-sampai digambarkan, mereka menggigit tangannya sendiri sebagai bentuk penyesalan dan kerugian. Berangan-angan kalau saja ia dikembalikan lagi ke dunia maka ia akan menjadi orang beriman yang baik. Namun penyesalan itu tak lagi ada gunanya.

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul"." (QS. Al-Furqan: 27)

وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta kami akan menjadi orang-orang yang beriman." (QS. Al-An'am: 27)

Ayat-ayat lain yang mengabarkan penyesalan mereka dan harapan dikembalikan ke dunia supaya bisa beramal shalih dan meninggalkan kekafiran dan kemaksiatan-kemaksiatan masih banyak. Karenanya saat masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan hidup ini untuk beriman dan bertakwa yang sesungguhnya, lalu memperkaya diri dengan amal-amal shalih.

Sesungguhnya panasnya api neraka Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari panasnya api dunia yang paling panas.

Satu contoh permisalah yang tak mungkin bisa menyamai dengan neraka. Seandainya kita dipaksa meminum secangkir kopi atau teh yang sedang mendidih dengan segera, apa yang akan terjadi? Lidah dan mulut kita akan melepuh, dan boleh jadi usus kita juga akan meradang dan putus. Lalu bagaimana kalau yang diminumkan adalah air neraka yang sedang mendidih dan memiliki panas yang tak terhingga.

“Orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” Coba bayangkan keadaan ahli neraka yang dijelaskan ayat ini! karenanya benar-lah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, “Kalau kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Masalahnya, kita tidak mengetahui sebagaimana yang diketahui oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli neraka,

لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf: 41) dari bawah penghuni neraka ada tikar yang terbuat dari api neraka, sedangkan dari atasnya mereka diselimuti dengan selimut dari neraka juga. Dari sini, dapat kita padukan dengan ayat-ayat yang lain, bahwa para penghuni neraka akan dipakaikan baju dari aspal neraka yang lalu dibakar, tikar dari neraka, selimut dari neraka, dan juga cambuk (martil) dari besi.

Pada ayat lain, Allah Ta’ala menyebutkan tentang angan-angan para penghuni neraka, yaitu kematian. Mereka ingin sekali mati sehingga tidak merasakan adzab neraka yang maha dashsyat. Hal ini sebanding dengan angan-angan mereka di dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat hidup seribu tahun atau lebih. Mereka sangat cinta kepada kehidupan dunia. Sedangkan di akhriat mereka sangat-sangat berharap bisa mati. Kita berlindung kepada Allah dari menjadi bagian orang-orang kafir.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya.” (QS. Faathir: 36) Yakni, dia tidak mati dan tidak akan diringankan adzabnya. Berbeda dengan siksa manusia di dunia, berapa tahun dan seberapa hebat mereka menyiksa sesama manusia? Penyiksanya bisa bertaham menyiksa paling hanya satu atau dua jam secara berturut-turut lalu istirahat. Pun dia masih butuh makan, minum, buang air dan kebutuhan lainnya sehingga siksa akan berkurang atau dihentikan sementara. Dan ujung dari siksaannya adalah kematian. Sedangkan di neraka, adzab tidak akan dihentikan barang sejenak, karena yang menyiksa adalah para malaikat yang sudah Allah bekali dengan kekuatan luar bisa dan sangat menyeramkan. Mereka tidak mengenal lelah atau capek sehingga tidak ada istirahat dari siksa bagi penghuni neraka. Setiap detik, setiap menit dan setiap jam penghuni neraka disiksa tanpa henti dan mereka tidak bisa mati. “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (QS. Al-Nisa’: 56)

Minggu, 30 Desember 2012

BARU KUSADARI, CINTAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN

 
Tak jarang cinta kepada seseorang, berujung pada kenangan, kekecewaan, kegetiran hati. Cinta orang karena fulusnya, fisiknya, kantornya, kekuasaannya, ketenarannya bila diusahakan banyak kisahnya ia berakhir kegagalan. Pendekatan alias pedekate kepada seseorang, karena fisik, popularitasnyan kekayaannya, bisnisnya, banyak yang berkisah perjuangannya dengan pedekate sering membuatnya merendahkan harga dirinya, senyumnya kepalsuan, kebaikannya juga palsu, demi agar diperhatikan oleh sibos, kekasih dsb.

Betapa cinta dunia meletihkan, sungguh melelahkan, dan berapa banyak kepala yang pusing, berapa banyak yang rela merendahkan dirinya kepada sesama manusia, dihabiskan waktunya memakai topeng, sehingga segalanya menjadi tidak wajar dan tidak apa adanya.

Jiwa yang terpenjara, mari bebaskan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak bertepuk sebelah tangan. Dan cinta butuh pengorbanan. Suara cinta Ilahi akan ditentang, dijauhi umatnya seperti kisah para Nabi, Suara cinta agar umat sadar hanya Allah SWT yang patut dibesarkan. Cinta kekasih akan dibawa, disebut-sebut, dijadikan tampilan depan, bila cinta diri maka akan bangga menampilkan dirinya, jabatannya, kenalan hebatnya, dan responnya hanya kepada orang-orang pilihannya.

Cintakan Allah, cintakan Islam dan umatnya, cintakan firman-Nya, hadistnya, cinta yang bukan menciptakan pendapat pribadinya, penampilannya sebagai Ustadz kondang, padahal tidak ada manusia kini terjamin Syurga.

Cintakan keluarga, banyak membanggakan keluarganya, prestasi anaknya, dan tidak membanggakan Islamnya, hafalan Qur'annya, dan kefasihan bacaannya dsb.

Cintakan jabatan, banyak yang manut kepada atasannya, meeting melanggar waktu shalat, dan akhirnya ia hidup sekedar hanya menghabiskan jumlah jatah rizkinya didunia.

Cintakan kepada Ustadz, ia cintakan Ustadznya, dipasang gambarnya, dipuja kebaikannya, ketika si Ustadz khliaf dan bersalah, maka tidak lagi mengaji, penuh hujatan, karena ternyata selama ini ia cintakan si Ustadz bukan cintakan Allah dan Islamnya dihati.

Cintakan kekasih, ia membaguskan dirinya, pedekate penuh dusta, kemewahan surga dunia dipublikasikan, dan tidak ada pembicaraan diri yang buruk, serba manis diawal, dan akhirnya banyak kisah cerai ditengah jalan.

Cinta Allah yang tidak bertepuk sebelah tangan, kita tahajud, berusaha mendekatkan diri, semua akan bersambut, sabar tanda cinta, yakin tanda mengenali yang dicintai-Nya. Mengenali-Nya butuh pengetahuan, titian jalan kehidupan umat Islam yang paling penting agar mengenali Allah sebaik-baik-Nya.

Rasulullah SAW yang paling mengenali Allah SWT dan Risalah-Nya, membawa umat mengutamakan mengenali dan membesarkan Allah SWT. Beliau tidak mengizinkan mempatungkan dirinya, dan menggambarkan rupanya. Allahumma Sholli alaa Muhammad.

MANISNYA PENGORBANAN & MANISNYA IMAN

 
Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitabnya.

Al-Muwatha' juga dalam Sunan Imam al Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda : "Ada beberapa hal yang jika terdapat pada diri seseorang maka orang itu akan menemukan kelezatan iman.

~"man kana Allahu warasuluhu ahabba ilaihi mimma siwahuma",
Yaitu pada saat orang merasakan bahwa mencintai Allah dan RasulNya melebihi cintanya kepada selain keduanya,
Maka orang ini akan menemukan manisnya iman.

Alkisah;

Ada seorang sahabat perempuan yang bernama Ummu Syuraiq.
Pada waktu perang Uhud, Ummu Syuraiq ini ditinggal pergi oleh suaminya, ketiga anaknya, dan adiknya untuk berJihad dimedan perang Uhud bersama pasukan Nabi Muhammad saw.

Rupanya ia selalu mencuri berita dari mulut ke mulut tentang berlangsungnya perang Uhud. Dia mendapat kabar bahwa diperang Uhud ini banyak umat Islam yang menjadi Syuhada. Sewaktu sahabat2 pulang dari medan perang, Ummu Syuraiq mencegat mereka diluar kota Madinah. Tapi anehnya dia tidak menayakan bagaimana keadaan suami, anak dan adiknya yang turut berperang.

Sebaliknya, kepada sahabat yang ia temui, Pertama yang ditanyakan adalah Keadaan Rasulullah saw, sahabat yang ditanya itu menjawab bahwa keadaan Rasulullah baik dan selamat.
Namun dia belum percaya karena Rasulullah belum kembali kekota Madinah.

Dia bertanya lagi kepada Rombongan yang baru datang :

"Apakah Rasulullah dalam keadaan selamat ?"

Jawaban sahabat yang ditanya itu juga tidak memuaskan keingintahuannya mengenai keadaan Rasulullah yang sebenarnya.
Beberapa kali Rombongan datang Ummu Syuraiq selalu menanyakan perihal Rasulullah.

Salah seorang dari Rombongan itu menjawab : "Rasulullah dalam keadaan baik."

Hanya saja saya mohon maaf hendak menyampaikan berita yang mungkin mengejutkan hatimu wahai Ummu Syuraiq.
Adikmu gugur sebagai Syuhada, kedua anakmu luka parah, sedangkan suamimu juga mengalami hal yang sama, kritis.
Mereka masih dibelakang".

Tanpa disangka apa jawaban Ummu Syuraiq; "kulluma siwa Rasul shaghir," (pokoknya apapun yang terjadi, selain Rasul itu kecil."
Jawaban Ummu Syuraiq sungguh sangat mengejutkan para sahabat itu.

Nampak pada kalimat jawabannya sebuah cahaya ""CINTA RASUL"" yang mengalahkan kecintaannya kepada keluarganya sendiri.
Ummu Syuraiq merupakan contoh dari potret Cinta sejati kepada ALLAH dan RASULNYA.

Inilah penikmat manisnya iman. Hal serupa juga terjadi pada diri sahabat2 besar di lingkaran kehidupan Nabi Muhammad saw.

SUBHANALLAAH WALHAMDULILLAAH.....
so
DIMANA CAHAYA KECINTAAN KITA??....

Mengapa kebanyakan kita ini berat melakukan Ibadah??
Karena CINTANYA kepada ALLAH dan RASULNYA lebih kecil daripada cintanya pada dunia (berupa sanak-keluarga, harta benda, jabatan, etc).

Kebanyakan kita merasa berat melepaskan uang yang kita miliki untuk zakat atau amal jariyah, Misalnya, dibandingkan dengan memberikan uang kepada orang yang kita cintai. megapa??
Sebab tingkat kecintaan kita kepada orang yang kita cintai kerap kali mencampuri atau bahkan LEBIH BESAR dan mengalahkan CINTA KITA KEPADA TUHAN.

Dalam pengalaman hidup manusia, seorang yang mempunyai kekasih akan lebih gampang mengorbankan apapun demi kekasihnya DARIPADA memberikan uang untuk zakat, amal jariyah atau untuk perjuangan dijalan Allah.

Benar atau betul??

Semoga bisa buat Renungan untuk kita semua
Dan menambah kecintaan kita kepada Allah dan RasulNya diatas segalanya agar kita bisa merasakan, menemukan manisnya Iman.

Sumber : Majalah Tazkiyah
Salam santun ukhuwwah fillaah

Agar Doa Cepat Terkabul

doa
Kepinginan sesuatu kebanyakan kita maunya cepet dan segera. Tetapi kitanya lambat disuruh begerak, lambat nurutin perintah Allah, lambat beramal, serba lambat responnya. Mirip apel yang dilemparin keatas, kita udah tau itu apel bakalan jatuh, cuma tangannya lambat menggapai ya keburu lewat itu apel. Jangan salahin itu apel kenapa bisa lewat dari kita, karena kita yang udah tau kepastian tetapi mikir juga, salahin kitanya sendiri, kenapa tangannya lambat gerak.

Ayat-ayat Allah adalah sebuah kepastian, kita diperintahkan kita jaga shalat, bagusin dengan sunnahnya, diperintahkan juga kita buat sedekah, diutamakan pengorbanannya, disuruh kita nutup aurat tapi pakai pertimbangannya banyak bener, dan semua perintah Allah dimana kita harus ikuti sesuai yang kita bisa.

( Cepat Tanggap )

Orangtua demen bila anaknya disuruh cepet tanggap, pemimpin menyukai anak buahnya bila dikasih perintah langsung dikerjain. Mereka respek bila kita sambut, apalagi Allah sbg bentuk ketaatan dan keimanan.

Para shahabat Rasulullah SAW ketika turun ayat mengharamkan khamr (minuman keras) langsung ditumpahkan gentong-gentong miras, ingat mereka yg paling faham tentang Islam karena belajar langsung dari Nabi, kepada mereka Allah perintahkan meniru para shahabat yg mulia dimana jelas mereka gak menggampangkan atau meremehkan perintah Allah SWT

Hidup perjuangan, binatang nyari makan pun berjuang, gak cuma aminin doa untuk dirinya sendiri lalu ia nyantai lagi, itu namanya rumusnya salah punya. Doa dan ikhtiar haruslah seiring.
Gak menganggap enteng amal shaleh

( Perintah )

Ikhlas itu hanya mengharap redho Allah saja, kenapa pake saja ? karena iman kita mengakui Allah yang terbaik dalam segala hal, maka kitapun akan memberikan yang terbaik kepada Allah.

Karena membuat Allah redho, kita harus jalanin apa yg ada di Qur'an dan Sunnahnya. Teliti dulu apa ada yang luput, apa ada yang kita langgar dari Quran dan Sunnah yg kita mampu, hingga Allah tegur kehidupan kita selalu berasa sempit dan selalu nanggung bulan ?

( Respon )

Denger acara favorit di TV, biar ibu-ibu lagi masak langsung loncat didepan TV, denger ada info yang disenangi kebanyakan kita menyimak dan fokus, tetapi Firman Allah dan hadist kita-kita pada gak menyikapi sebagaimana mestinya. So gimana Allah mau respon karena kelakuan kita.

Analoginya begini seorang Bos aja kasih surat tugas, kita bakalan fokus membaca sedetail-detailnya kalo perlu dibawa kebelakang, atau sambil mandi. Segitunya sama dunia, gimana kita gak dikasih pelajaran, teguran sama Allah yang Firman-Nya dan sabda Nabinya kudu diperhatikan ?

Akibat kebanyakan mikir, gak fokus sama petunjuk Allah dalam Quran dan hadist akhirnya kita ketutup dari hikmah hidayah. Digiring dengan kenderungan kehidupan yang kita pilih. Kehidupan yang cuma sekali demi meraih redho Allah beserta syurga penuh nikmat tak terhingga, gak dimanfaatkan dengan upaya terbaik, The Best.

( Menjadi Muslim Aktif dan Penerusnya )

Seorang karyawan walau officeboy bila dia mendapat tender atau order untuk kantornya senilai trilyunan, itu OB naek pangkat karena masukin pendapatan untuk perusahaan hingga menjadi besar omsetnya, semakin banyak karyawannya, dan gak jatuh oleh para pesaingnya. Dan si OB pun selalu dikabul keinginannya oleh atasan. Karena jasanya yang besar,

Para shahabat Nabi dulu segimanapun ia punya profesi, pedagangkah, petanikah mereka sebagai muslim aktif berdakwah menegakkan agama Allah, mencegah kemaksiatan agar tidak meluas, konglomerat seperti Abdurrahman bin auf, utsman bin affan pun selalu ikut, gak pernah absen bila ada panggilan jihad. Gak heran level para Nabi dan shahabatnya, wali2-Nya punya doa yg mustajab.

Sedangkan kita ? Seringkali gak nyadar bila udah tahajud, dhuha banyak, sedekah udah, sudah merasa nyantai duluan, jangankan menolong agama Allah diluaran, didalem rumah saja seringkali kita ini gak beres menyia-nyiakan amanah Allah, gak beres mendidik istri, kita sering diemin kalo anak gak sholat, ngebiarin kalo pacaran bedua-duan, gak negur keluar rumah kalo membuka aurat, padahal itu tanggungjawab besar orangtuanya.

Jaga rumah tangga kita, karena anak bisa menyeret orangtuanya keneraka bila gak ada upaya mendidik. Islam juga harus menaungi keluarga, ngaji bareng, berjamaah jalan kemasjid, undang ustadz kerumah seminggu sekali, biar semuanya Allah segera memberikan kepada kita yg terbaik.

Rizkinya yang terbaik, ketenangan meliputi seisi rumah dan anak-anaknya kelak menjadi orang yang manfaat bagi umat. Urusan menjadi muslim aktif, yang sudah tertanam dijiwanya memang kudu dibina sedari kecil, karena urusan ini dinyatakan Allah dalam keteladanan profil seorang bapak yang Allah abadikan dalam Al Qur'an, Lukmanul Hakim.

Allah SWT Berfirman artinya :
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yg baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yg menimpa kamu. Sesungguhnya yg demikian itu termasuk hal2 yg diwajibkan Allah [Luqman : 17]

Ini tercermin dalam kehidupan Nabi dan para shahabatnya yang manusia biasa seperti kita, juga para muridnya walinya sepanjang zaman yang komitmen menyikapi ayat-ayat Allah untuk menjadi muslim aktif. Dan siapa yang doanya cepat terkabul, tentulah muslim seperti mereka diatas yang sering kita simak disepanjang kehidupannya yang penuh karamah karena keikhlasannya memberikan kehidupan yang terbaik sesuai Quran Hadist, gak dianggap angin lalu. Sikap mereka gak mau masuk surga sendirian, gak mau membiarkan saudaranya jadi calon neraka, membuat mereka spesial disisi Allah, Doanya diijabah hingga bagaikan keajaiban. Ya Sayang bagi yang doanya mau cepet kekabul gak nyadar hal ini. Gak ngambil pelajaran yg Allah berikan sedemikian banyaknya. Dari 25 Nabi dan mereka yang meniti jalannya para Umat terdahulu.
Sumber : Yusuf Mansur

Sabtu, 29 Desember 2012

DAHSYATNYA DOSA RIBA

DOSA RIBA

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Apa yang kalian datangkan (berikan) dari suatu riba guna menambah harta manusia maka sebenarnya riba itu tidak menambah harta di sisi Allah.” (Ar-Rum: 39) Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disampaikan lewat shahabat beliau, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, berikut ini juga menjadi bukti bahwa riba itu walaupun kelihatannya menambah harta namun pada akhirnya akan membuat harta itu sedikit dan musnah. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ

“Tidak ada seorang pun yang banyak melakukan riba4 kecuali akhir dari perkaranya adalah hartanya menjadi sedikit.” (HR. Ibnu Majah no. 2279)

Di samping akibat buruk dari perbuatan riba yang telah disebutkan di atas, Rasul yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengabarkan bahwa mengambil riba termasuk dari tujuh dosa yang membinasakan pelakunya.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata mengabarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan.” Kami bertanya: “Apakah tujuh perkara itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Menyekutukan Allah (berbuat syirik), sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan (mengambil) riba, memakan harta anak yatim, berpaling/lari pada hari bertemunya dua pasukan (pasukan muslimin dengan pasukan kafir), dan menuduh wanita baik-baik yang menjaga kehormatan dirinya (dengan tuduhan) berzina.” (HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 258)

( Kerasnya ancaman mengenai Dosa Riba dalam Al Quran )

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

Siapa yang mengulangi (mengambil riba) maka mereka itu adalah penghuni neraka, mereka KEKAL di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menumbuh-kembangkan sedekah2. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.” (Al-Baqarah: 275-276)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman. Maka jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan MEMERANGI kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian, kalian tidak menzalimi dan tidak pula dizalimi.” (Al-Baqarah: 278-279)

( Kerasnya ancaman mengenai Dosa Riba dalam Hadist )

Di antara sekian hadits yang membicarakan tentang azab yang diterima “tukang” riba kelak di hari kiamat, dibawakan Al-Imam Bukhari rahimahullahu dalam kitab Shahih-nya dari shahabat yang mulia, Samurah bin Jundab radhiyallahu 'anhu, dalam hadits yang panjang tentang mimpi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Di antara isi mimpi beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikisahkan:

رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، فَأَخْرَجَانِي إِلَى أَرْضٍ مُقَدَّسَةٍ، فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهْرٍ مِنْ دَمٍ، فِيْهِ رَجُلٌ قَائِمٌ وعَلَى وَسَطِ النَّهْرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ. فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهْرِ، فَإِذَا أَرَادَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِي فِيْهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ، فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيْهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ، فَقُلْتُ: مَا هذَا؟ فَقَالَ: الَّذِى رَأَيْتَهُ فِي النَّهْرِ آكِلُ الرِّبَا

“Aku melihat pada malam itu dua orang laki-laki mendatangiku. Lalu keduanya mengeluarkan aku menuju ke tanah yang disucikan. Kemudian kami berangkat hingga kami mendatangi sebuah sungai darah. Di dalamnya ada seorang lelaki yang sedang berdiri, sementara di atas bagian tengah sungai tersebut ada seorang lelaki yang di hadapannya terdapat bebatuan. Lalu menghadaplah lelaki yang berada di dalam sungai. Setiap kali lelaki itu hendak keluar dari dalam sungai, lelaki yang berada di bagian atas dari tengah sungai tersebut melemparnya dengan batu pada bagian mulutnya. Maka si lelaki itu pun tertolak ke tempatnya semula. Setiap kali ia hendak keluar, ia dilempari dengan batu pada mulutnya hingga ia kembali pada posisi semula (tidak dapat keluar dari tempatnya berada). Aku (Rasulullah) pun bertanya: ‘Siapa orang itu (kenapa dengannya)?’ Dijawab: ‘Orang yang engkau lihat di dalam sungai darah tersebut adalah pemakan riba’.” (HR. Al-Bukhari, no. 2085)

Allah subhanahu wata’ala juga menghilangkan keberkahan harta dari hasil riba dan pelakunya dicap melakukan tindakan kekufuran, sebagaimana firman-Nya,

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah:276)

Allah subhanahu wata’ala memerangi riba dan pelakunya, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya, “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS. Al-Baqarah:279)

Selain ancaman dari Al-Qur’an di atas, Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam juga menjelaskan bahaya riba dan sekaligus mengancam pelakunya, sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits Jabir di atas.

Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam juga bersabda, “Jauhilah tujuh dosa besar yang membawa kepada kehancuran,” lalu beliau sebutkan salah satunya adalah memakan riba. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain Nabi shallahu ‘alahi wasallam mengancam pelaku riba dengan lebih tegas, beliau bersabda,

“Dosa riba memiliki 72 pintu, dan yang paling ringan adalah seperti seseorang berzina dengan ibu kandungnya sendiri.” (Shahih, Silsilah Shahihah no.1871)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Hakim dan dishahihkan oleh beliau sendiri, dijelaskan, “Bahwa satu dirham dari hasil riba jauh lebih besar dosanya daripada berzina 33 kali”.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dengan sanad yang shahih dijelaskan, “Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari hasil riba dan dia paham bahwa itu adalah hasil riba maka lebih besar dosanya daripada berzina 36 kali”.

Riba meminjam kepada rentenir dan lembaga sejenisnya, dengan dibebani bunga yang tidak terasa mencekik, menghancur leburkan kehidupan manusia, Bangsa ini pun tidak kalah tragisnya dengan hutang besar belum lagi jumlah bunganya yang mencekik, bagaikan tidak bisa keluar dari lingkaran penjara hingga terus didikte dan didikte oleh perkumpulan keuangan yang dibiayai zionis Yahudi Internasional. Sehingga berimbas kemana-mana sampai banyak dari sumber daya alam digadaikan, dan dibuat kesepakatan yang tidak menguntungkan negeri ini.

Masalah ini sangat penting diangkat karena keutamaan hukum begitu banyak ujiannya, padahal resikonya sangat besar bila tidak diketahui.

Semoga Allah SWT membukakan hidayah mereka yang masih menggantungkan harapan pinjam kepada lintah darat, dengan nilai uang yang berbunga, dengan menggantungkan harapan kita kepada Allah SWT, dengan meneruskan tulisan ini semoga menajdi jalan keselamatan saudara2 kita yang lain, dan Allah SWT menyempurnakan ikhtiar kita dalam menuju perbaikan dan menyerukan Syariatnya terutama hal yang pokok ( Ushul ) yang harus dihindari bersama seperti ribawi ini, Semoga Allah SWT melapangkan rizki kaum muslimin dan menguatkan imannya, agar terus dalam ketaatan terhadap Al Quran dan Sunnah, serta menyerukan Risalah-Nya.

Dan hanya memohon kepada-Nya, menyandarkan diri dan segala kebutuhan hanya kepada-Nya, Semoga kita dikuatkan rasa bertawakkal, bahwa Allah SWT sebaik-baiknya pemberi rizki. Cukuplah Allah, Hasbunallah Wani'mal wakiil.. Yaa Robb, kasihanilah ummat Nabi Muhammad Shollallaahu 'alaihi wassalaam, berilah kami pertolongan-Mu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah:276)

WASPADA SIFAT ORANG KAFIR DAHULU AKIBAT MENOLAK SEBAGIAN DALAM HUKUM AGAMA

tidak ada kompromi dalam hal aqidah

Dalam pengamalan, seorang Muslim tidak boleh membedakan-bedakan antara al-Qur’an dan sunnah. Orang yang membeda-bedakan antara al-Qur’an dan Sunnah dalam hal pengamalannya, sesungguhnya ia telah membeda-bedakan pula antara taat kepada Allah Azza wa Jalla dan taat kepada Rasul-Nya. Ini adalah sikap yang dianggap menyelisihi al-Qur’an itu sendiri, berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا أُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan”. [an-Nisâ/4/150-151]

Sebagian orang di masa sekarang ada yang meremehkan orang-orang yang mempelajari dan mengamalkan al-Qur’ân dalam berakidah, beribadah, bermu'alah dan berakhlak. Apalagi yang mengajak untuk menjalankan al-Qur’ân dalam segala aspek kehidupan. Mereka dianggap sebagai kaum terbelakang dan anti moderenisme. Mereka diejek dengan berbagai tuduhan-tuduhan dusta. Sebaliknya, orang-orang yang merusak ajaran al-Qur’ân justru disanjung dan dipuji. Bahkan sebahagian mereka berani mengatakan bahwa sebab keterbelakangan adalah akibat menjalankan al-Qur’an. Mereka menganggap teori-teori mereka jauh lebih jitu dan lebih hebat daripada al-Qur’an. Demi Allah Azza wa Jalla , sesungguhnya ini adalah suatu kekufuran dan kebohongan yang nyata terhadap al-Qur’ân.

Hal ini tidak beda dengan sikap kaum kafir, mereka sudah merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka. Mereka tidak merasa perlu lagi dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh rasul-rasul. Justru, mereka memandang enteng dan memperolok-olok keterangan yang dibawa rasul-rasul itu. Allah Azza wa Jalla berfirman :

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang senantiasa mereka perolok-olokkan [al-Mukmin/40:83]

Firman Allah Azza wa Jalla :

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Maka demi rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasakan dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.[an-Nisâ`/4:65]

Dalam segala hal yang kita berbeda pandangan baik secara akidah maupun ibadah dan seterusnya; maka kita wajib mengembalikannya kepada al-Qur’ân dan sunnah berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (al Qur`an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [an-Nisâ`/4:59]

( Imam Syafi'ie )

قاَلَ الشَّافِعِيُّ : «كُلُّ مُتَكَلِّمٍ عَلَى اْلكِتاَبِ وَالسُّنَّةِ فَهُوَ الْحَدُّ الَّذِيْ يَجِبُ، وَكُلُّ مُتَكَلِّمٍ عَلىَ غَيْرِ أَصْلِ كِتَابٍ وَلاَ سُنَّةٍ فَهُوَ هَذَيَانٌ» (أخرجه البيهقي في «مناقب الإمام الشافعي(

Imam Syafi'i berkata: "Setiap orang yang berbicara berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah, maka (ucapan) itu adalah ketentuan yang wajib diikuti. Dan setiap orang yang berbicara tidak berlandaskan kepada al-Qur’ân dan Sunnah, maka (ucapannya) itu adalah kebingungan" ( Manaqib Asy Syafi'i": 470. )

DARI CATATAN DAHLAN ISKAN

DAHLAN ISKAN

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS

Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR

Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR

Seorang yang DEKAT dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada AIR MATA

Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN

Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT

Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena TUHAN TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN

Ketika hatimu terluka sangat dalam maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN

Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN

Tetap Semangat ….
Tetap Sabar ….
Tetap Tersenyum ...
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN

TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”.
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.

MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA Memang setiap diri kita terkadang ingin serba instan, menggapai sesuatu ingin dengan cepat, tanpa mau bekerja keras, Padahal setiap keberhasilan akan selalu ada hambatan, tantangan, kendala bahkan air mata dan pengorbanan. Ini semua harus disikapi dengan kerja keras, ketekunan, kesabaran, pantang menyerah dan ketangguhan untuk hasil yang lebih baik.

Kalaupun memang kita sudah bekerja keras, tekun, tangguh, sabar, ikhtiar yang maksimal dan disertai do’a, namun di mata masih terlihat gagal, tapi yakinlah di hadapan Allah tidak ada yang sia-sia.

Jika Tidak Bisa Lakukan Ini... Jangan!!!!

Jika tidak bisa KAYA, maka jangan MENCURI.
Jika tidak mau miskin, maka jangan MALAS.
Jika tidak bisa SUKSES, maka jangan PUTUS ASA.
Jika tidak bisa MEMAAFKAN, maka jangan punya MUSUH.
Jika tidak bisa MINTA AMPUN, maka jangan berbuat DOSA.
Jika tidak bisa MENYAYANGI, maka jangan MEMBENCI.
Jika tidak bisa DIAM, maka jangan GHIBAH.
Jika tidak bisa berbuat BAIK, maka jangan berbuat KESALAHAN
Jika tidak bisa JUJUR, maka jangan BERDUSTA.
Jika tidak bisa BERDAMAI, maka jangan BERTENGKAR
Jika tidak bisa BERPUASA, maka jangan MAKAN SEMBARANGAN.
Jika tidak bisa MENYENANGKAN, maka jangan MENYAKITI.
Jika tidak bisa BERBAGI, maka jangan KIKIR.
Jika tidak bisa MENERIMA, maka BERBAGI.
Jika tidak bisa MENERIMA TAQDIR, maka jangan MENGELUH.
Jika tidak bisa BERSYUKUR, maka jangan KUFUR NIKMAT.
Jika tidak bisa MENGHARGAI, maka jangan MENCACI MAKI.
Jika tidak bisa MENIKAH, maka jangan ZINA.
Jika tidak bisa BERDOA, maka jangan ke DUKUN.
Jika tidak bisa makan yang HARAM, maka jangan mendekati yang SYUBHAT.
Jika tidak bisa minum yang HARAM, maka jangan mendekati KHAMER.
Jika tidak bisa BERSAUDARA, maka JAGA SILATURAHIM.

Jumat, 28 Desember 2012

MEMBESARKAN ALLAH SWT

 
Dari Abu Dzar Al-Ghifari rodhiallohu ‘anhu dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda meriwayatkan firman Alloh ‘azza wa jalla, bahwa Dia berfirman, “Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat). Wahai hamba-hambaKu, semua itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Alloh, dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim)

Kamis, 27 Desember 2012

DIBALIK FENOMENA MENINGGALKAN SHALAT

sholat
Rasulullah Shallallahu'alaihiWasallam memperingatkan kita yang hidup di belakang hari menjelang semakin dekatnya Kiamat bahwa proses dekadensi Ummat Islam akan terjadi seiring ditingalkannya pemberlakuan aspek hukum Islam atau hukum Allah sampai diabaikannya kewajiban menegakkan kewajiban sholat. Padahal kita menyaksikan dewasa ini bahwa kedua kutub ekstrim tersebut jelas-jelas telah ditinggalkan oleh sebagian besar ummat Islam.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Siapa yang meninggalkan syari’at paten yang diturunkan kepada Muhammad Ibnu Abdillah Shallallahu'alaihiWasallam penutup para nabi, dan dia malah merujuk hukum kepada yang lainnya berupa hukum-hukum (Allah) yang sudah dinasakh (dihapus), maka dia kafir. Maka apa gerangan dengan orang yang berhukum kepada Ilyasa dan lebih mengedepankannya atas hukum Allah? Siapa yang melakukannya maka dia kafir dengan ijma kaum muslimin”. [Al Bidayah Wan Nihayah: 13/119].

Lalu Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan lebih lanjut tentang tentang Kitab Yasiq/Ilyasa: “Ia adalah kitab undang-undang hukum yang dia (Raja Tartar, Jengis Khan) kutip dari berbagai sumber; dari Yahudi, Nashrani, Millah Islamiyyah, dan yang lainnya, serta di dalamnya banyak hukum yang dia ambil dari sekedar pandangannya dan keinginannya, lalu (kitab) itu bagi keturunannya menjadi aturan yang diikuti yang lebih mereka kedepankan dari pada al hukmu bi Kitabillah wa sunnati Rasulillah shalallahu ‘alaihi wasallam (berhukum kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam). Siapa yang melakukan itu, maka wajib diperangi hingga kembali kepada hukum Allah dan Rasul-Nya, selainnya tidak boleh dijadikan acuan hukum dalam hal sedikit atau banyak”.

( Kaitannya dengan Sholat )

Nabi Shallallahu'alaihiWasallam sangat menganjurkan agar kaum muslimin pria sedapat mungkin menegakkan sholat lima waktu berjamaah di masjid kecuali jika ada uzur syar’i. Dan mereka yang tanpa alasan benar meninggalkan sholat berjamaah ke masjid dikaitkan dengan penyakit kemunafikan. Di antaranya kita dapati hadits berikut:

(MUSLIM - 1041) : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya` dan shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan ia mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah mereka."

Sungguh keras sekali anjuran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar setiap muslim menghadiri sholat berjamaah di masjid. Bahkan beliau mengancam akan membakar rumah-rumah mereka yang sengaja tidak menghadiri sholat berjamaah di masjid. Dan lebih daripada itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggambarkan bahwa mereka yang enggan sholat berjamaah di masjid merupakan indikasi kuat golongan munafik. Tidak mengherankan bilamana sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu sampai menyampaikan pendapat sebagai berikut:

(MUSLIM - 1046) : Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata: "Menurut pendapat kami, tidaklah seseorang ketinggalan dari shalat (berjamaah di masjid), melainkan dia seorang munafik yang jelas kemunafikannya (munafik tulen)."

Sungguh jika melihat begitu banyaknya masjid dewasa ini yang sepi di waktu sholat lima waktu, kita sangat khawatir jangan-jangan ini indikasi bahwa terdapat begitu banyak orang yang berpotensi munafik di sekeliling kita.

Dan jika hal ini benar adanya tidak mengherankan bila pemberlakuan kembali Syariat Islam dan Hukum Allah menjadi sangat sulit. Sebab jangankan kaum kafir di luar Islam, sedangkan di tengah tubuh ummat Islam sendiri lebih banyak hadirnya kaum munafik daripada kaum mu’min sejati. Padahal Allah telah menegaskan bahwa fihak yang paling keras menolak diajak kepada pemberlakuan hukum Allah dan hukum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ialah kaum munafik. Wa na’udzubillah min dzaalika.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ

رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا

“Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS An-Nisa 61)

Saudaraku, disinilah letaknya komitmen seorang mukmin. Seorang mukmin harus menjawab dengan jujur dan penuh kesadaran. Masyarakat seperti apakah yang ia inginkan? Masyarakat kumpulan hamba-hamba Allah yang beriman dan patuh berserah-diri kepada Allah? Ataukah ia puas dengan berdirinya suatu masyarakat yang terdiri atas kumpulan manusia yang tidak peduli taat atau tidaknya mereka kepada Allah asalkan yang penting masyarakat itu berjalan dengan harmoni tidak saling mengganggu dan menzalimi sehingga semua merasa happy hidup bersama berdampingan dengan damai di dunia?

Saudaraku, seorang mukmin tidak pernah berpendapat sebelum ia bertanya kepada Allah dan RasulNya.

Terutama bila pertanyaannya menyangkut urusan yang fundamental dalam kehidupannya. Oleh karenanya marilah kita melihat bagaimana Allah menyuruh kita bersikap bilamana menyangkut urusan hukum.

Di dalam Kitabullah Al-Qur’an Al-Karim terdapat banyak ayat yang memberikan panduan bagaimana seorang mukmin mesti bersikap dalam urusan hukum. Di antaranya sebagai berikut:

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ

وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu…”(QS Al Maidah ayat 49)

Dalam buku ”Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir” Muhammad Nasib Ar-Rifa’i mengomentari potongan ayat yang berbunyi “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah...” dengan catatan sebagai berikut: ”Hai Muhammad, putuskanlah perkara di antara seluruh manusia dengan apa yang diturunkan Allah kepadamu dalam kitab yang agung ini (yaitu Al-Qur’an)...”

Sedangkan firman Allah:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

”Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al Maidah ayat 50)

Mengomentari ayat di atas, maka dalam buku ”Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir” penulis mencatat: ”Allah mengingkari orang yang berhukum kepada selain hukum Allah, karena hukum Allah itu mencakup segala kebaikan dan melarang segala keburukan. Berhukum kepada selain hukum Allah berarti beralih kepada hukum selain-Nya, seperti kepada pendapat, hawa nafsu dan konsep-konsep yang disusun oleh para tokoh tanpa bersandar kepada syariat Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah yang berhukum kepada kesesatan dan kebodohan yang disusun berdasarkan penalaran dan seleranya sendiri. Oleh karena itu Allah berfirman ”Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki?” dan berpaling dari hukum Allah.”

KETIKA OBAMA MENANGIS, BAGAIMANA DENGAN TANGISAN PARA IBU DI PALESTINA

Foto: ( HIKMAH ) KETIKA OBAMA MENANGIS, BAGAIMANA DENGAN TANGISAN PARA IBU DI PALESTINA - Seorang pemuda Amerika menembaki sebuah sekolah dan menewaskan 27 anak. Dengan insiden ini, seluruh Amerika menangis. Maka, melalui presidennya, Barack Obama mengungkapkan kesedihannya yang amat sangat atas kesucian anak-anak yang dibantai, dan terhadap orang tua mereka yang tidak bisa lagi memeluknya setelah hari ini. Ia pun meneteskan air matanya di depan banyak orang saat menyampaikan pidatonya. Jika kita berbicara tentang anak-anak, maka kita berbicara tentang kesucian, lepas dari kewarganegaraan, negeri dan tanah airnya. Namun mengapa Obama menangisi anak-anak di suatu tempat, dan sebaliknya ia membantai anak-anak di tempat lain?

Ingat ketika Amerika dan sekutunya menyerang irak, Afghanistan, Vietnam dulu, dll berapa anak-anak menjadi korban dari ledakan bom dalam jumlah besar, walau dengan dalih menghindari korban sipil kenyataan yang ada seluruh penduduk dunia memprotes serangan mereka ketika itu, bahkan warganya sendiri. 

Bukan hanya anak-anak Amerika, satu-satunya yang memiliki ibu dan ayah, dan yang akan merasakan kehilangan dengan meninggalnya. Namun juga anak-anak Syam, baik di Palestina atau di Suriah, mereka juga memiliki ayah dan ibu yang sangat ingin untuk memeluk anak-anaknya, bahkan mereka lebih mencintai anak-anaknya daripada orang Amerika.

Di Amerika anak-anak meninggalkan orang tuanya segera setelah ia dewasa secara hukum, bahkan memutus hubungan dengan orang tuanya, dan kadang-kadang membunuhnya untuk mendapatkan harta warisannya, atau ingin lepas darinya. Sementara anak-anak kaum Muslim tetap bersama dengan orang tuanya selama mereka hidup, menemaninya dengan sangat baik, dan membantunya ketika kedua orang tuanya telah berusia lanjut. Allah SWT berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil’.” (QS. Al-Isra’ [17] : 23-24).

Di belahan dunia lain, di Palestina, ribuan anak yang dibantai oleh Israel tak pernah jadi tragedi apapun oleh dunia. Kematian anak-anak Palestina yang dibantai oleh Zionis Israel setiap tahun adalah hal yang biasa atas nama membela diri. Dari mulai bayi sampai remaja, tak pandang siapa.

Setiap kali Israel melakukan serangan ke Gaza, korban utama adalah anak-anak yang tak berdosa. Ada yang mengatakan bahwa membunuh anak-anak itu adalah kebijakan Zionis Israel untuk memutus rantai keturunan orang Palestina. Toh, tak ada yang mampu menghentikan Israel.

Walaupun kekejaman  Israel itu melebihi takaran akal manusia, reaksi para pemimpin dunia tidak sehebat reaksi ketika 26 anak Amerika dibantai oleh Adam Lanza.

Untuk anak-anak Palestina, taka da pemimpin terkemuka dunia yang menangis. Dan indikasi itu sudah cukup kuat untuk Israel untuk terus membantai bocah Palestina. Karena tak ada yang peduli kepada kematian mereka sebagaimana orang peduli kepada kematian anak-anak Amerika.

Seorang anak muda Pakistan berusia 28 tahun pernah berang ketika tahu Obama kembali terpilih dalam pemilu presiden. Ia mengatakan Obama telah merampas nyawa ayah, tiga saudara dan keponakannya, dalam serangan pesawat tak berawak (Drone) AS di desanya di Waziristan Selatan. Serangan itu terjadi satu bulan setelah Obama pertama kali menjabat.

Hal sama juga dirasakan oleh Haji Abdul Jabar. Ayah dari seorang anak yang tewas akibat agresi AS di Pakistan itu mengatakan bahwa kebijakan Obama sebenarnya diarahkan terhadap Islam dan Muslim, bukan yang lain.

“Setiap kali dia memiliki kesempatan, Obama akan menggigit Muslim seperti ular. Lihatlah berapa banyak orang yang telah dibunuh dengan serangan pesawat tak berawak miliknya,” katanya berang.

Obama sendiri tidak memberikan indikasi bahwa ia akan menghentikan atau mengubah kampanye Drone di Pakistan dan beberapa negara muslim lainnya.Pembunuhan warga sipil Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan udara telah membuat tegang hubungan antara Islamabad dan Washington, yang mendorong para pejabat Pakistan untuk mengirim peringatan kepada pemerintah AS atas serangan tersebut.

November lalu, kasusnya juga hampir sama. Kali ini korbannya adalah para remaja Afghanistan. Serangan Drone AS habis membom-bardir Distrik Baraki Barak, Provinsi Logar, Afghanistan Timur dengan merenggut nyawa tiga remaja muslim di bawah 16 tahun.  Sebelumnya, serangan serupa juga pernah terjadi pada pertengahan Oktober di Provinsi Helmand, barat daya Afghanistan, saat itu empat bocah ingusan meregang nyawa. Ya, mereka dibom oleh Drone AS lewat policy war on terrorism di Afghanistan.

Entah sudah berapa ribu anak-anak muslim di belahan dunia ini yang memiliki kisah bagaimana mereka pernah berhadapan dengan panasnya timah Amerika. Tawa, canda, suka ria mendadak lenyap berganti luka, cacat, dan tubuh membujur kaku. Kesempatan mereka untuk menikmati masa kecilnya telah direnggut oleh kebiabadan atas nama perang melawan kebangkitan Islam dari Presiden bernama lengkap Barrack Hosein Obama.

Hingga kini bocah-bocah Palestina juga bernasib sama. Mereka hidup dalam bayang-bayang dukungan Amerika menyuplai Israel dalam sisi senjata. Anda mungkin pernah menyaksikan Film Tears of Gaza, di mana telinga seorang bocah Palestina terganggu saat shalat mendengar suara Drone AS mengawang-ngawang memecah langit Gaza.

AS memang mitra sejati Israel. Bagi Obama, menyerang Israel sama dengan menurunkan wibawa Amerika. Tidak heran meski 600 anak Palestina tewas dalam agresi Zionis ke Gaza Desember 2008 hingga Januari 2009, tak ada satupun rasa simpati dari Obama atas hilangnya nyawa manusia. Tidak ada pidato, tidak ada belasungkawa, apalagi airmata. “Mereka (Israel) berhak membela diri,” kata Obama enteng
OBAMA

Seorang pemuda Amerika menembaki sebuah sekolah dan menewaskan 27 anak. Dengan insiden ini, seluruh Amerika menangis. Maka, melalui presidennya, Barack Obama mengungkapkan kesedihannya yang amat sangat atas kesucian anak-anak yang dibantai, dan terhadap orang tua mereka yang tidak bisa lagi memeluknya setelah hari ini. Ia pun meneteskan air matanya di depan banyak orang saat menyampaikan pidatonya. Jika kita berbicara tentang anak-anak, maka kita berbicara tentang kesucian, lepas dari kewarganegaraan, negeri dan tanah airnya. Namun mengapa Obama menangisi anak-anak di suatu tempat, dan sebaliknya ia membantai anak-anak di tempat lain?

Ingat ketika Amerika dan sekutunya menyerang irak, Afghanistan, Vietnam dulu, dll berapa anak-anak menjadi korban dari ledakan bom dalam jumlah besar, walau dengan dalih menghindari korban sipil kenyataan yang ada seluruh penduduk dunia memprotes serangan mereka ketika itu, bahkan warganya sendiri.

Bukan hanya anak-anak Amerika, satu-satunya yang memiliki ibu dan ayah, dan yang akan merasakan kehilangan dengan meninggalnya. Namun juga anak-anak Syam, baik di Palestina atau di Suriah, mereka juga memiliki ayah dan ibu yang sangat ingin untuk memeluk anak-anaknya, bahkan mereka lebih mencintai anak-anaknya daripada orang Amerika.

Di Amerika anak-anak meninggalkan orang tuanya segera setelah ia dewasa secara hukum, bahkan memutus hubungan dengan orang tuanya, dan kadang-kadang membunuhnya untuk mendapatkan harta warisannya, atau ingin lepas darinya. Sementara anak-anak kaum Muslim tetap bersama dengan orang tuanya selama mereka hidup, menemaninya dengan sangat baik, dan membantunya ketika kedua orang tuanya telah berusia lanjut. Allah SWT berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil’.” (QS. Al-Isra’ [17] : 23-24).

Di belahan dunia lain, di Palestina, ribuan anak yang dibantai oleh Israel tak pernah jadi tragedi apapun oleh dunia. Kematian anak-anak Palestina yang dibantai oleh Zionis Israel setiap tahun adalah hal yang biasa atas nama membela diri. Dari mulai bayi sampai remaja, tak pandang siapa.

Setiap kali Israel melakukan serangan ke Gaza, korban utama adalah anak-anak yang tak berdosa. Ada yang mengatakan bahwa membunuh anak-anak itu adalah kebijakan Zionis Israel untuk memutus rantai keturunan orang Palestina. Toh, tak ada yang mampu menghentikan Israel.

Walaupun kekejaman Israel itu melebihi takaran akal manusia, reaksi para pemimpin dunia tidak sehebat reaksi ketika 26 anak Amerika dibantai oleh Adam Lanza.

Untuk anak-anak Palestina, taka da pemimpin terkemuka dunia yang menangis. Dan indikasi itu sudah cukup kuat untuk Israel untuk terus membantai bocah Palestina. Karena tak ada yang peduli kepada kematian mereka sebagaimana orang peduli kepada kematian anak-anak Amerika.

Seorang anak muda Pakistan berusia 28 tahun pernah berang ketika tahu Obama kembali terpilih dalam pemilu presiden. Ia mengatakan Obama telah merampas nyawa ayah, tiga saudara dan keponakannya, dalam serangan pesawat tak berawak (Drone) AS di desanya di Waziristan Selatan. Serangan itu terjadi satu bulan setelah Obama pertama kali menjabat.

Hal sama juga dirasakan oleh Haji Abdul Jabar. Ayah dari seorang anak yang tewas akibat agresi AS di Pakistan itu mengatakan bahwa kebijakan Obama sebenarnya diarahkan terhadap Islam dan Muslim, bukan yang lain.

“Setiap kali dia memiliki kesempatan, Obama akan menggigit Muslim seperti ular. Lihatlah berapa banyak orang yang telah dibunuh dengan serangan pesawat tak berawak miliknya,” katanya berang.

Obama sendiri tidak memberikan indikasi bahwa ia akan menghentikan atau mengubah kampanye Drone di Pakistan dan beberapa negara muslim lainnya.Pembunuhan warga sipil Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan udara telah membuat tegang hubungan antara Islamabad dan Washington, yang mendorong para pejabat Pakistan untuk mengirim peringatan kepada pemerintah AS atas serangan tersebut.

November lalu, kasusnya juga hampir sama. Kali ini korbannya adalah para remaja Afghanistan. Serangan Drone AS habis membom-bardir Distrik Baraki Barak, Provinsi Logar, Afghanistan Timur dengan merenggut nyawa tiga remaja muslim di bawah 16 tahun. Sebelumnya, serangan serupa juga pernah terjadi pada pertengahan Oktober di Provinsi Helmand, barat daya Afghanistan, saat itu empat bocah ingusan meregang nyawa. Ya, mereka dibom oleh Drone AS lewat policy war on terrorism di Afghanistan.

Entah sudah berapa ribu anak-anak muslim di belahan dunia ini yang memiliki kisah bagaimana mereka pernah berhadapan dengan panasnya timah Amerika. Tawa, canda, suka ria mendadak lenyap berganti luka, cacat, dan tubuh membujur kaku. Kesempatan mereka untuk menikmati masa kecilnya telah direnggut oleh kebiabadan atas nama perang melawan kebangkitan Islam dari Presiden bernama lengkap Barrack Hosein Obama.

Hingga kini bocah-bocah Palestina juga bernasib sama. Mereka hidup dalam bayang-bayang dukungan Amerika menyuplai Israel dalam sisi senjata. Anda mungkin pernah menyaksikan Film Tears of Gaza, di mana telinga seorang bocah Palestina terganggu saat shalat mendengar suara Drone AS mengawang-ngawang memecah langit Gaza.

AS memang mitra sejati Israel. Bagi Obama, menyerang Israel sama dengan menurunkan wibawa Amerika. Tidak heran meski 600 anak Palestina tewas dalam agresi Zionis ke Gaza Desember 2008 hingga Januari 2009, tak ada satupun rasa simpati dari Obama atas hilangnya nyawa manusia. Tidak ada pidato, tidak ada belasungkawa, apalagi airmata. “Mereka (Israel) berhak membela diri,” kata Obama enteng

NIKMAT BERNAFAS

( TAFAKUR ) NIKMAT BERNAFAS - Alhamdulillah. Kita masih lagi mampu bernafas, masih mampu bergerak, masih mampu berfikir dan masih hidup. Andainya pagi tadi kita bangun dari tidur, dan tidak dapat melihat, apakah kita mampu berganjak daripada tempat tidur kita? Andainya setelah terjaga dari tidur pagi tadi telinga kita tidak dapat menangkap sebarang bunyi, kepada siapa kita akan mengadu? SubhanaAllah. Banyak sungguh nikmat yang kita perolehi setiap hari. Hmm… berapakah bayaran untuk semua ini? Bayaran untuk udara yang dihirup, air yang diminum, tenaga yang digunakan, kewarasan ketika berfikir dan masa yang mematangkan kita?

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah yang dilimpahkannya kepada kamu, tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha mengasihani.” (an-Nahl, 16: 18 )

Sesungguhnya nikmat Allah adalah terlalu banyak diberikan kepada makhlukNya. Namun manusia sering lalai dan leka dengan nikmat yang dikecapi ini sehingga Allah bertanya kepada mereka yang sering mendustakan nikmat-nikmat yang diberikanNya.

Setiap  hari manusia bernafas lebih dari 25 ribu kali. Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya 180 meter persegi udara yang mengandung 5-6 meter persegi oksigen  terhirup ke dalam tubuh. Kemudian setelahnya, terjadilah proses filterisasi darah secara sempurna dengan menghilangkan gas arang dan pemberian oksigen yang penting untuk tubuh. Setidaknya terdapat 200 meter persegi  jaringan saluran yang membentang luas untuk bekerja menyaring darah.

Bernafas adalah proses yang melibatkan banyak sekali komponen yang tergabung dalam sistem pernafasan. Ibnu Qoyyim menjelaskan, saluran pernafasan manusia bercabang menjadi beberapa saluran yang akhirnya sampai pada saluran akhir yang sangat tipis. Setiap saluran diliputi selaput tipis yang bersambungan dengan dinding urat darah kecil. Disinilah darah dibersihkan dan mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.

Prof. Adnan Oktar  (Harun Yahya) menjelaskan, bahwasannya setelah terhirup pertama-tama udara dibersihkan dalam hidung dan udara diatur dengan bulu-bulu yang berfungsi sebagai saringan. Bulu-bulu ini mengolah udara yang tercemar atau dingin menjadi udara yang cocok untuk paru-paru. Bulu-bulu dalam hidung bertugas menyaring, membersihkan, melembabkan, menghangatkan, dan memurnikan udara dari bakteri. Setidaknya bulu ini melindungi tubuh dari 20 miliar partikel zat asing setiap harinya.

Sesungguhnya bernafas adalah proses memberi makan sel-sel tubuh dengan oksigen. Sel-sel tubuh tidak bisa bertahan hidup kecuali jika mereka diberi oksigen. Itulah sebabnya manusia hanya dapat menahan nafas untuk waktu yang singkat saja. Juga di ketinggian, ketika kadar oksigen semakin menipis, seseorang akan  merasakan berat bernafas dan dadanya kian terhimpit lantaran kesulitan mendapat oksigen. Jika hilangnya pasokan oksigen dibiarkan lebih lama lagi, maka sel-sel tubuh kemudian akan mati dan akhirnya manusia akan tewas.
nikmat bernafas
 
Alhamdulillah. Kita masih lagi mampu bernafas, masih mampu bergerak, masih mampu berfikir dan masih hidup. Andainya pagi tadi kita bangun dari tidur, dan tidak dapat melihat, apakah kita mampu berganjak daripada tempat tidur kita? Andainya setelah terjaga dari tidur pagi tadi telinga kita tidak dapat menangkap sebarang bunyi, kepada siapa kita akan mengadu? SubhanaAllah. Banyak sungguh nikmat yang kita perolehi setiap hari. Hmm… berapakah bayaran untuk semua ini? Bayaran untuk udara yang dihirup, air yang diminum, tenaga yang digunakan, kewarasan ketika berfikir dan masa yang mematangkan kita?

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah yang dilimpahkannya kepada kamu, tiadalah kamu akan dapat menghitungnya satu persatu, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha mengasihani.” (an-Nahl, 16: 18 )

Sesungguhnya nikmat Allah adalah terlalu banyak diberikan kepada makhlukNya. Namun manusia sering lalai dan leka dengan nikmat yang dikecapi ini sehingga Allah bertanya kepada mereka yang sering mendustakan nikmat-nikmat yang diberikanNya.

Setiap hari manusia bernafas lebih dari 25 ribu kali. Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya 180 meter persegi udara yang mengandung 5-6 meter persegi oksigen terhirup ke dalam tubuh. Kemudian setelahnya, terjadilah proses filterisasi darah secara sempurna dengan menghilangkan gas arang dan pemberian oksigen yang penting untuk tubuh. Setidaknya terdapat 200 meter persegi jaringan saluran yang membentang luas untuk bekerja menyaring darah.

Bernafas adalah proses yang melibatkan banyak sekali komponen yang tergabung dalam sistem pernafasan. Ibnu Qoyyim menjelaskan, saluran pernafasan manusia bercabang menjadi beberapa saluran yang akhirnya sampai pada saluran akhir yang sangat tipis. Setiap saluran diliputi selaput tipis yang bersambungan dengan dinding urat darah kecil. Disinilah darah dibersihkan dan mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.

Prof. Adnan Oktar (Harun Yahya) menjelaskan, bahwasannya setelah terhirup pertama-tama udara dibersihkan dalam hidung dan udara diatur dengan bulu-bulu yang berfungsi sebagai saringan. Bulu-bulu ini mengolah udara yang tercemar atau dingin menjadi udara yang cocok untuk paru-paru. Bulu-bulu dalam hidung bertugas menyaring, membersihkan, melembabkan, menghangatkan, dan memurnikan udara dari bakteri. Setidaknya bulu ini melindungi tubuh dari 20 miliar partikel zat asing setiap harinya.

Sesungguhnya bernafas adalah proses memberi makan sel-sel tubuh dengan oksigen. Sel-sel tubuh tidak bisa bertahan hidup kecuali jika mereka diberi oksigen. Itulah sebabnya manusia hanya dapat menahan nafas untuk waktu yang singkat saja. Juga di ketinggian, ketika kadar oksigen semakin menipis, seseorang akan merasakan berat bernafas dan dadanya kian terhimpit lantaran kesulitan mendapat oksigen. Jika hilangnya pasokan oksigen dibiarkan lebih lama lagi, maka sel-sel tubuh kemudian akan mati dan akhirnya manusia akan tewas.

Rabu, 26 Desember 2012

Macam-Macam Azab Kubur

MAYAT DI DALAM KUBUR

♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

1. Diperlihatkan neraka jahannam

"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang." (Ghafir: 46)

Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya apabila salah seorang diantara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore.

Bila dia termasuk calon penghuni surga, makatditampakkan kepadanya surga.

Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya ;

"Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat." (Muttafaqun 'alaih)

2. Dipukul dengan palu dari besi

Dari Anas, dari Nabi : Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya;

"Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah) ?"

Dia mengatakan;

"Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang."

Maka kedua malaikat itu mengatakan:

"Engkau tidak tahu ?!
"Engkau tidak membaca ?!

Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya.

Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia." (Muttafaqun 'alaih)

3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.

Dalam hadits Al-Bara' bin 'Azib yang panjang, Rasulullah menceritakan tentang orang kafir setelah mati : "Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya megenainya.

Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan.

Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya.

Dia berkata :

"Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia)."

Maka dia bertanya :

"Siapakah engkau ? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan."

Dia menjawab :

'Aku adalah amalanmu yang jelek'

Maka dia berkata :

"Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat." (HR. Ahmad, An-Nasa'i Ibnu Majah dan Al-Hakim)

4.Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan kedalam tanur yang dibakar, dipecah kepalanya diatas batu, ada pula yang disiksa disungai darah, bil mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya.

Rasulullah berkata kepada Jibril dan Mikail sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang :

"Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat." ..

Keduanya menjawab :

"Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat.

Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur'an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat.

Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina.

Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba." (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari jundub bin Samurah z)


5. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas

Rasulullah bersabda :

"Tiba-tiba aku melihat para wanita yang panyudara-panyudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas.

Maka aku bertanya :

'Kenapa mereka ?'

Malaikat menjawab :

"Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar'i). "

(HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil t dalam Al-Jami'ush Shahih berkata : "Ini hadits shahih dari Abtj Umamah Al-Bahili.")

SEMOGA YG IKHLAS MEMBACA INI DIBERKAHI ALLAH SWT

 
Kematian akan menimpa setiap orang. Oleh karena itu setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Jika Alloh memberi nikmat padamu sehingga engkau bisa memahami hakikat dunia ini, bahwa dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan tidak kekal, niscaya hatimu akan menjadi sehat. Adapun jika engkau lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hatimu. Semoga Alloh menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian.

Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: “Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati” (HR. Bukhori)

Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai
Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu
Yaitu Alloh jalla wa ‘ala

Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang
Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula Yaitu surga

Demikianlah, hal ini menjadikan hati senantiasa bertaubat dan tawadhu kepada Alloh jalla wa ‘ala. Yaitu orang yang hati mereka senantiasa bergantung pada Alloh, baik dalam kecintaan, harapan, rasa cemas, dan ketaatan. Hati mereka pun selalu terkait dengan negeri yang penuh dengan kemuliaan yaitu surga. Mereka mengetahui surga tersebut seakan-akan berada di depan mata mereka. Mereka berada di dunia seperti orang asing atau musafir. Orang yang berada pada kondisi seakan-akan mereka adalah orang asing atau musafir tidak akan merasa senang dengan kondisinya sekarang. Karena orang asing tidak akan merasa senang kecuali setelah berada di tengah-tengah keluarganya. Sedangkan musafir akan senantiasa mempercepat perjalanan agar urusannya segera selesai.

Demikianlah hakikat dunia. Nabi Adam telah menjalani masa hidupnya. Kemudian disusul oleh Nabi Nuh yang hidup selama 1000 tahun dan berdakwah pada kaumnya selama 950 tahun,

“Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun” (QS Al Ankabut: 14)

Kemudian zaman beliau selesai dan telah berlalu. Kemudian ada lagi sebuah kaum yang hidup selama beberapa ratus tahun kemudian zaman mereka berlalu. Kemudian setelah mereka, ada lagi kaum yang hidup selama 100 tahun, 80 tahun, 40 tahun 50 tahun dan seterusnya.

Hakikat mereka adalah seperti orang asing atau musafir. Mereka datang ke dunia kemudian mereka pergi meninggalkannya. Kematian akan menimpa setiap orang. Oleh karena itu setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Jika Alloh memberi nikmat padamu sehingga engkau bisa memahami hakikat dunia ini, bahwa dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan tidak kekal, niscaya hatimu akan menjadi sehat. Adapun jika engkau lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hatimu. Semoga Alloh menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian.

RASULULLAH SAW MANUSA YANG AGUNG BAGI YANG INGIN LAPANG KEHIDUPANNYA

 
Bagaimana cara kita mengetahui bahwa Rasulullah saw adalah pribadi yang sangat sederhana?. Syaikh Muhammad Rawwas Qal’ah Jie, dalam kitab MADINAH (MAjlis DIrasah Ihya' assunnah wal jama'AH) Tahliliyyah li Syakhsiyyah ar-Rasul Muhammad, memberikan penjelasan. “Jika kita ingin membuat gambaran jelas nan jernih tentang kezuhudan Rasulullah saw, maka kita harus mengetahui makanannya, pakaiannya, tempat tinggalnya, dan simpanannya,” kata Profesor Rawwas.

Tempat tinggal beliau bukanlah istana megah, tetapi hanya sebuah ruangan untuk setiap istrinya. Di dalamnya beliau tidur, duduk, makan, dan menerima tamu. Perabotannya pun sangat sederhana dan murah. Kasur dan bantal Rasulullah saw terbuat dari kulit yang diisi dengan serabut

Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah menyimpan harta atau benda lainnya. Anas bin Malik berkata, ”Rasulullah saw tidak menyimpan sesuatupun untuk hari esok.” Cukuplah kita mengetahui bahwa ketika Rasulullah wafat, beliau tidak meninggalkan sesuatupun kecuali sebuah pedang, seekor keledai dan sebidang tanah yang disedekahkan di jalan Allah.

( Index Hadist Shahih Muslim )

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5274)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Kami, keluarga Muhammad sering hidup selama satu bulan tidak menyalakan api (memasak), karena makananannya hanya kurma dan air. (Shahih Muslim No.5280)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Ketika Rasulullah wafat, di lemariku tidak ada sesuatu yang dapat dimakan manusia, kecuali setengah roti gandum yang berada dalam sebuah lemari milikku lalu aku memakan sebagian untuk beberapa lama, kemudian aku timbang ternyata telah habis. (Shahih Muslim No.5281)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah wafat ketika orang-orang sudah kenyang memakan kurma dan air. (Shahih Muslim No.5284)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dalam riwayat Ibnu Abbad: Demi Tuhan yang jiwa Abu Hurairah berada dalam genggaman-Nya, belum pernah Rasulullah membuat keluarganya kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5286)

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya) ( HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih )

( Hikmah Kehidupan )

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata, “Orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (macam penderitaan): Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya, kepayahan yang tiada henti, dan penyesalan yang tiada berakhir. Hal ini dikarenakan orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) jika telah mendapatkan sebagian dari (harta benda) duniawi maka nafsunya (tidak pernah puas dan) terus berambisi mengejar yang lebih daripada itu, sebagaimana dalam hadits yang shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas) maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga.

Keterbalikan antara keberkahan dan kekikiran sangat tipis, ketika mendapat karunia harta disikapi dan tidak dianggap lagi sebagai amanah untuk diinfaqkan, jadilah manusia rawan jauh dari rasa syukur, akibat angan-angan panjang yang didapat dari kemewahannya yang sesaat dan akan menjadi kenangan. Diserahkannya kepada dunia sebagai tambatan rejekinya dengan berbagai macam strategi, dan berpalingnya dia dari Allah SWT sebagai sebaik-baiknya pemberi rejeki. Manusia hanyalah tinggal memilih diwaktu yang fana ini.

Bagaimanapun persepsi, dan perkiraan beserta pendapat para multi motivator seluruh dunia mungkin, dengan kaca mata iman kita bisa memandang bahwa Rasulullah SAW adalah yang terbaik dalam dunia dan akhiratnya, bila hidup ingin lepas dari beban, serta kepenatan akibat hati tertaut kedunia, bukan dirinya menguasai harta, tetapi malah dikuasai oleh harta menahan infaq dan terus berangan-angan, konteks kesempurnaan dalam persepsi ini sebagai orang yang beriman, maka bila ingin kebaikan harus dipulangkan kepada uswatun hasanah kita karena beliau memegang kebaikan dunia dan akhirat. Baik sisi moral, hukum dalam mencari nafkah, serta perjuangan yang mengiringi kehidupannya yaitu bergerak terus menegakkan nilai-nilai Islam kepada keluarga dan masyarakatnya. Bukan profil yang ingin masuk syurga sendirian.

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press