Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Latest Updates

View More Articles

Kamis, 15 Oktober 2015

Tips Menjadi Penceramah Yang Baik dan Masuk Ke Hati Ummat

TIPS MENJADI PENCERAMAH YANG SUKSES
Tentu sebagai penceramah kita akan kagum dengan sosok penceramah sukses dan bisa membawa jamaahnya sampai terhanyut dan bisa mengajak ke arah kebaikan, misalnya kalau di Indonesia ada Ustadz Aa Gym dengan ciri khas apa adanya, KH Arifin Ilham dengan ciri khas dzikirnya, Ustadz Yusuf Mansur dengan ciri khas sedekahnya, Almarhum KH Zainudin MZ dengan gayanya yang meledak ledak dan lucu, Buya Yahya dengan ciri khas tegas dan menghanyutkan, serta masih banyak lainnya.

Tentu untuk bisa menjadi penceramah seperti mereka butuh latihan latihan yang kontinyu serta benar benar dari hati kita memang ikhlas untuk menjadi juru dakwah dengan tujuan mencerdaskan umat saja, jangan untuk tujuan mencari materi. Kita butuh latihan berceramah serius agar bisa menjadi penceramah yang baik, menarik serta ada kesan mendalam di hati pendengar ceramah kita, sehingga semua tujuan tujuan ceramah kita tercapai.

Masyarakat sangat membutuhkan para dai dan penceramah yang berkualitas yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan memberi contoh kepada umat di zaman yang serba krisis aqidah ini. Karena hanya merekalah yang bisa memberikan jalan hidayah Allah kepada para ummat yang ingin mencari hidayah.

Banyak sekolah sekolah, kursus dan pelatihan dai yang di sediakan, tetapi tanpa disertai niat yang tulus dan ikhlas serta memang ada bakat berbicara di depan umum maka kita tidak bisa sukses menjadi penceramah yang sukses.

Para dai membutuhkan pengetahuan tentang jalan dan cara yang bisa membuat hati dan jiwa pendengar terpengaruh. Ini bisa didapat dengan cara mempelaajari titik titik yang bisa menimbulkan kesan mendalam dan pengaruh, serta mempeajari rahasia rahasia agar menarik dan meyakinkan pendengar. Ceramah merupakan gabungan keahlian dan kemampuan yang berkumpul di dalam hati dan diri seseorang yang mempunyai kefasihan bicara dan ciri khas intonasi suara.

Para pendengar akan menemukan suasana sejuk dan damai ketika mendengarkan penceramah yang punya gaya suara khas, intonasi pas dan gaya yang menarik yang bisa membawa kenikmatan tersendiri bagi pendengar yang tidak mereka temukan di alam ini seperti gemericik air, desiran angin dan kenikmatan lainnya.

Panutan dan pemimpin para dai adalah Rasulullah Muhammad SAW, Beliau adalah sosok paling lengkap dalam berceramah, tidak ada orang pada zaman Rasulullah jika beliau sedang bicara tidak mendengarkan. Beliau sosok yang agung dan disegani karena akhlak dan tingkah laku beliau, apa yang beliau ucapkan sesuai dengan tingkah laku dan perbuatannya. Maka barang siapa ingin menjadi penceramah dan dai yang baik, harus mengikuti pemimpin para dai yaitu Rasulullah SAW. Para dai harus belajar bagaimana Rasul bicara, bagaimana beliau bergaya, bagaimana beliau bertutur dan kita cari literatur ceramah ceramah beliau.

Selain Rasulullah kita juga harus mengikuti para khulafaurasidin seperti Abu Bakar RA, Umar Bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib serta para pemimpin Islam masa lalu yang bisa membawa kejayaan Islam di zamannya. Untuk mengetahui lebih kami sarankan anda para dai membaca kitab / buku karya Abu Zahrah yang berjudul " Khutabaa' Shana'u attariikh" yang artinya Para Penceramah. Atau buku karya Ahmad Nur dengan judul Seni Berpidato, buku karya Dale Cernegie dan masih banyak lainnya.

Hal utama dan menjadi inti dari isi buku buku tersebut yaitu kemampuan para dai menguasai perasaan dan emosi massa. Kata katanya indah dan fasih, Mungkin ucapannya sama, tetapi jika diucapkan oleh penceramah si B akan biasa saja, tetapi jika yang mengucapkan adalah penceramah si A akan menarik dan membuat orang lain bersimpati dan menembus hati para pendengarnya.

Prinsip utama sukses dalam berceramah adalah lidah yang fasih berbicara yang menanamkan keutamaan dan mencabut kekejian serta keburukan merupakan seni yang harus dilakukan penceramah. Untuk mengajak orang berani berperang dan mengobarkan semangat berperang untuk jihad fi sabilillah adalah membutuhkan seorang orator ulung yang mampu membakar emosi massa. Juga ada dai yang punya keahlian meredakan emosi massa, meredam gejolak, membunuh rasa dengki, menghilangkan perasaan benci dan lainnya.

Berikut tips yang sempurna menjadi dai yang sukses :
> Perasaan yang tajam
> Cerdas
> Pandangan Tajam
> Semangat Berkobar
> Pikiran yang hidup
> Mampu menarik perhatian orang
> Kuatnya dalil dan argumentasi
> Kefasihan berbicara
> Cara Penyampaian yang indah dan menarik
> Luasnya ilmu dan wawasan
> Pandai bercerita

Namun jarang kita temukan para penceramah mempunyai semua ciri diatas, Yang banyak kita temukan jika ilmu dan wawasan luas dia kurang fasih berbicara. Jika fasih berbicara kadang wawasan kurang luas. JIka mampu menarik perhatian suaranya lirih dan kurang jelas dan lainnya.

Maka sebagai penceramah kita harus terus mengasah kemampuan agar semua bisa kita kuasai, minimal 90 % dari hal diatas kita punyai, agar ceramah kita bisa maksimal dan tujuan kita membuka hati pendengar akan tercapai. Perbanyak hafalan Alquran dan Hadist serta ungkapan ungkapan ulama ulama masa lalu akan memaksimalkan ceramah kita.

Semoga bermanfaat
Cityron's

Selasa, 01 September 2015

Benarkah Engkau Lebih Cinta Akhirat daripada Dunia ?


Dunia VS Akhirat pilih mana ?
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Apakah kita sudah yakin bahwa kita lebih mencintai Akhirat daripada dunia ? Ataukah itu hanya ucapan di mulut kita saja tanpa adanya perbuatan dan fakta yang kita lakukan ?

Ok lah.. jika kita benar benar merasa cinta akhirat daripada dunia coba kita sama sama merenung :

* Jika kita penghobi bola, dan pas ada pertandingan seru antara team MU kesayangan anda melawan barcelona, pas lagi seru serunya ada panggilan adzan sholat subuh... kita pilih mana ? Menyelesaikan pertandingan bola atau pilih mendatangi panggilan Allah ?

* Jika kita penghobi moto gp, dan waktunya balapan ada kumandang azan 'isak di masjid dekat rumah kita, kira kira kita akan langsung melangkah ke masjid atau menunggu iqamat agar tidak ketinggalan balapan yang lagi seru serunya ?

* Jika kita sedang ada tamu penting, misal bupati di rumah kita, sedang ada suara azan asar di masjid, kita masih menemani bupati itu atau pamit mau sholat berjamaah ke masjid ?

* Jika kita sedang berdagang rame ramenya di pasar, sedang anda mendengar azan dhuhur, anda mau tutup toko untuk sholat ke masjid atau masih melayani pelanggan anda ?

Jika kita masih belum bisa mengutamakan panggilan Allah diatas kepentingan dunia, maka kita masih termasuk cinta dunia / hubbud dunia. Padahal kita di dunia ini hanya untuk sementara. Alam kita yang kekal adalah alam akhirat Surga atau neraka. Mengapa kita masih sombong dan angkuh untuk mengutamakan kepentingan bekal kita sendiri di akhirat.

Allah tidak butuh ibadah kita, tapi kitalah yang butuh Allah. Jika kita memang cinta akhirat mari kita sama sama belajar mulai sekarang utamakan tentang akhirat. Mulai dari jika ada panggilan azan berkumandang segera melangkah ke masjid untuk sholat bejamaah untuk laki laki, dan untuk perempuan segera sholat awal waktu.

Semoga bermanfaat
Cityron's

Minggu, 30 Agustus 2015

Jilbab | Budaya Arab atau Tuntunan Islam ?


Akhir akhir ini di media kita sering membaca dan mendengar beberapa fatwa orang orang yang mengaku ulama, cendekiawan dan ada yang dosen perguruan tinggi terkenal yang menganut faham liberal atau lebih ngetrend JIL / JIN memfatwakan atau ngomong seenak jidatnya bahwa jilbab itu tidak wajib bagi muslimah, katanya itu budaya arab. benarkah ?

Mereka mengatakan bahwa memakai jilbab merupakan pilihan bukan kewajiban, mereka mengatakan orang yang berjilbab bukan melambangkan kesholehaan wanita... ini dikatakan profesor mufidah mulia, dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat. Seorang yang mengaku muslim yang merupakan pengagum gusdur ini ngomong tapi tidak melihat dalil dan akal.

Bagaimana dia mengatakan jilbab kok sebuah pilihan, didalam Alquran dan Hadis shoheh sudah jelas kewajibab berhijab ini bagi wanita.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890).

Masihkan ibu professor ini ngeles bahwa jilbab adalah pilihan? Itupun bisa menjadi tolak ukur kesholehaan dan ketakwaan wanita, karena dengan berjilbab mereka telah mentaati perintah Allah swt dan Rasulullah saw.

Tapi itulah kalau Islam Liberal / sekarang menjadi JIN ( jamaah Islam Nusantara ) yang didukung pemerintah sekarang mengeluarkan fatwa seenaknya saja, mereka berargumen :
  # lebih baik mana wanita berjilbab tapi suka menggunjing dengan wanita tidak berjilbab tapi tidak menggunjing ?
Sungguh aneh pertanyaannya, kalau orang bener ya seharusnya logikanya pertanyaannya yang adil dong, harusnya begini " bagus mana wanita berhijab tidak menggunjing dengan wanita berhijab yang menggunjing ?"

Mereka mengeluarkan argumen tapi bertentangan dengan dalil dan akal, sehingga kalau berdebat pasti kalah. Tapi bukan orang JIN namanya kalau gak ngeles.. dan naudzubillahnya banyak kaum muslimah yang mendukung mereka, khususnya yang memang males berhijab, agar mereka punya dukungan dan alasan.

Yang sekarang harus kita perbuat sebagai muslimah yang sudah berhijab maka kita jangan menganggap rendah dan hina orang yang berhijab, kita doakan mereka dan kita ajak dengan kebaikan mereka agar mau berhijab dengan cara kita lebih perbaiki akhlak kita ke sesama agar menjadi panutan.

Bagi anda yang belum berhijab juga jangan mencela yang sudah berhijab, misal " ah.. si anu itu berhijab tapi suka ngomongin oranglah, suka berkata kasar, dll "... . Jangan menyalahkan jilbabnya, itu hanya kesalahan mereka sebagai manusia biasa seperti kalian juga. Sedang jilbab merupakan kewajiban dan keharusan dalam beragama.

Bagi anda yang berjilbab tapi masih menampakkan aurat mari pelan pelan merubah menjadi jilbab yang syar'i, yang menutup seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka. Agar kemuliaan kita sebagai wanita terjaga, serta selamat dunia akhirat. karena memang nabi pernah meramalkan suatu saat akan ada masa dimana manusia berpakaian tetapi seperti telanjang, seperti yang kita lihat sekarang memang kita memakai jilbab tetapi dadanya dan pantatnya kelihatan. naudzubillah...

Hindari juga memakai jilbab seperti punuk unta, memakai sanggul atau cemol yang dimasukkan ke jilbab agar kelihatan tinggi, sehingga seperti punuk unta. karena nabi pernah bersabda bahwa akan di azab wanita yang berjilbab seperti punuk unta.

So.. mari kita belajar menjadi muslimah yang benar, sesuai syariat Islam yang sebenarnya, jangan ikuti fatwa kaum liberal dan JIL / JIN itu, karena mereka merupakan fitnah besar untuk umat Islam sekarang. Mereka mengaku Islam, tetapi tidak mau menaati perintah Allah swt dengan mengacak acak arti terjemah Alquran dan hadist nabi sesuai hawa nafsu mereka yang menguntungkan mereka dan dapat dijual oleh mereka.

Semoga bermanfaat
Cityron's



Kamis, 20 Agustus 2015

Jabatan Adalah Bencana...

JABATAN ADALAH BENCANA BAGI ULAMA

Para ulama dan imam pada zaman dahulu tidak meu memiliki jabatan kekuasaan duniawi, tetapi mereka mempunyai jabatan tinggi di sisi Allah swt, yaitu sebagai wali Allah di muka bumi ini.

Mereka bukan tidak pernah ditawari jabatan, mereka bahkan ada yang dipaksa jadi hakim, jadi gubernur dll di zaman mereka, tetapi mereka menolaknya, mereka memilih jabatan yang lebih mulia dengan mendekatkan diri kepada Allah menjadi Waliyullah yang tidak bisa dicopot dan diturunkan olah manusia. Karena mereka merasa jabatan dunia akan menghilangkan cahaya ilmu dan mematikan sifat wara ( menjaga dari hal hal hina dan rendah ) dan akan membakar kezuhudan.

Sedangkan sebaliknya para ulama dari kaum bid'ah selalu gila dunia dan jabatan, mereka berlomba lomba mengejar jabatan yang tinggi untuk hawa nafsu dan keserakahan mereka. mereka rata rata menjadi orang penting di masa mereka, dinasty Umawiyah, Abassiyah dan pada masa raja lainnya. Mereka seperti Al-jahm bin Shafwam, Bisyr Al Marisy, Muhammad bin Jahm, Ibnu as Zayyat, Ibnu Makhluf dan masih banyak lainnya.

Sedangkan para ulama ahlisunnah yang memilih menjadi wali dan tetap zuhud seperti Abu hanifah, Imam Malik, imam Syafii, imam Ahmad, Al hasan Al basri, Ibnu Taimiyah dan masih banyak ulama ahli sunnah yang tetap menjaga sikap mereka secara proporsional terhadap kekuasaan dan jabatan duniawi. Sehingga mereka menjadi suri tauladan dan karya mereka menjadi fenomenal yang selalu dikenang dan diikuti orang orang yang datang kemudian.

Begitu sebaliknya ulama ahli bidah dan tamak, hasil karya mereka mati terkubur, terhapus dan tidak terjejak.

Maka berhati hatilah dalam memegang jabatan, selalu amanahlah dalam menjaga amanah rakyat, hindari selalu korupsi, kolusi dan nepotisme, ingat selalu akan Allah swt yang mengawasimu. Semoga para pemimpin kita menjadi pemimpin yang adil, dan mampu menyejahterakan rakyatnya, menjaga Iman dan Islam dalam hati dan perbuatan mereka

Senin, 17 Agustus 2015

Mengapa Anda Bangga Dengan Apa Yang Anda Miliki ?

Mengingat kematian...

Mengapa hari ini anda masih berani melakukan maksiat ? Apakah anda yakin bahwa esok masih bisa menghirup nafas lagi ?

Mengapa hari ini anda masih berani menipu ? Apakah anda yakin besok masih diberi kesempatan bangun dari tidurmu ?

Mengapa hari ini anda masih berani korupsi ? Apakah anda yakin besok masih diberikan kesempatan bertaubat ?

Mengapa anda hari ini masih berani berzina ? Apakah anda yakin besok anda masih diizinkan di bumi Allah ?

Mengapa anda belum melakukan sholat, puasa, zakat dan bagi yang mampu haji ? Apakah anda yakin besok masih diperbolehkan menghirup udara pagi ?

Mengapa anda hari ini masih berbangga diri dengan jabatan anda ? Apakah anda yakin besok masih hidup ?

Mengapa anda hari ini anda masih berbangga diri dengan kekayaan anda ? Apakah anda yakin besok masih bisa menikmati hari lagi ?

Segera bertaubat sebelum terlambat, segera sholat sebelum disholatkan, mari berbuat amal makruf nahi munkar selagui masih diberi kesempatan hidup hari ini, sebab kita tidak tahu umur kita sampai kapan, satu jam lagi, satu hari lagi atau seminggu lagi, wallahu a'lam

Selasa, 07 April 2015

SAYA ANTI DEMOKRASI | OLEH EMHA AINUN NADJIB

Hasil gambar untuk EMHA AINUN NADJIB
SAYA ANTI DEMOKRASI | OLEH EMHA AINUN NADJIB

"Saya Anti Demokrasi"

Oleh: Emha Ainun Nadjib*

Kalau ada bentrok antara Ustadz dengan Pastur, pihak Depag, Polsek, dan Danramil harus menyalahkan Ustadz, sebab kalau tidak itu namanya diktator mayoritas.

Mentang-mentang Ummat Islam mayoritas, asalkan yang mayoritas bukan yang selain Islam –harus mengalah dan wajib kalah. Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya, asalkan mayoritasnya Islam dan minoritasnya Kristen. Tapi kalau mayoritasnya Kristen dan minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah.

 Baru wajar namanya.Kalau Khadhafi kurang ajar, yang salah adalah Islam. Kalau Palestina banyak teroris, yang salah adalah Islam. Kalau Saddam Hussein nranyak, yang salah adalah Islam. Tapi kalau Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, yang salah bukan Kristen.

 Kalau Amerika Serikat jumawa dan adigang adigung adiguna kepada rakyat Irak, yang salah bukan Kristen. Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero Bagdad, Amerika Serikat lah pemegang sertifikat kebenaran, sementara yang salah pasti adalah Islam.“Agama” yang paling benar adalah demokrasi.

Anti demokrasi sama dengan setan dan iblis. Cara mengukur siapa dan bagaimana yang pro dan yang kontra demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat jatah menjadi pihak yangdiplonco dan dites terus menerus oleh subyektivisme kaum non-Islam.

Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.Orang-orang non-Muslim, terutama kaum Kristiani dunia, mendapatkanprevilese dari Tuhan untuk mempelajari Islam tidak dengan membaca Al-Quran dan menghayati Sunnah Rasulullah Muhammad SAW, melainkan dengan menilai dari sudut pandang mereka.

Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Qur’an, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.

Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomer-nomer musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: “Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis ‘gitu…”Lho kok Arab bukan etnis?Bukan..., nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam.

 Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam -menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap.Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah “Yarim Wadi-sakib…”, itu universal namanya.

Bahasa jelasnya begini: apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, bodoh, ketinggalan jaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradapan yang fasiqdan penuh dhon (prasangka -ed) kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya.

Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap gumpalan rasa perih di kalbu jutaan ummat Islam. Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.“Al-Islamu mahjubun bil-muslimin“.

Cahaya Islam ditutupi dan digelapkan oleh orang Islam sendiri.Endapan-endapan dalam kalbu kollektif ummat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor –maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera merevisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati jernih dan berfikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.___

*Dari buku "Iblis Nusantara Dajjal Dunia" karya Emha Ainun Nadjib
("Saya Anti Demokrasi" Oleh: Emha Ainun Nadjib --

Sabtu, 04 April 2015

ADAB KELUARGA MUSLIM MENJELANG PERMULAAN MALAM

ADAB KELUARGA MUSLIM MENJELANG PERMULAAN MALAM

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan kalian biarkan harta kalian berserakan, juga anak-anak kecil kalian jika matahari terbenam hingga gelapnya waktu Isya’, karena setan tengah bertebaran ketika matahari terbenam hingga gelapnya waktu isya’ “. (HR Muslim no. 2013).
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika malam telah turun – atau ketika sore menjelang malam – maka tahanlah anak-anak kamu (jangan sampai keluar rumah) karena setan-setan tengah menyebar di saat itu. Setelah berlangsung beberapa saat lamanya, biarkan mereka bermain. Tutuplah semua pintu, bacalah nama Allah, karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup. Tutupi tempat minum kalian dengan menyebut nama Allah, sekalipun hanya dengan menaruh sesuatu di atasnya.”

Dalam redaksi lain, “Jika kalian tidak menemukan tutup selain menaruh sebatang kayu di atas wadah kalian, maka lakukanlah dengan menyebut nama Allah.”
Hadits diriwayatkan oleh al-Bukhari no. 3280, Muslim no. 2012, Abu Dawud no. 3733 dengan sedikit perbedaan serta dari Tirmidzi no. 1812 dan Ibnu Majah no. 3410 tanpa ada syahid (penguat) dalam riwayat keduanya.
(Zad Al-Ma’ad 4/233). “Dalam hal memasang (meletakkan) sebatang kayu di atas perabotan dapur terdapat hikmah, yaitu jangan sampai lupa menutupinya sekalipun hanya dengan sebatang kayu. Dalam hadits ini juga terdapat faedah bahwa barangkali akan ada serangga yang jatuh ke atas makanan, ia bisa melewati kayu tersebut sehingga tidak jatuh ke makanan.”
Dalam riwayat Muslim dari shahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tutupilah wadah, selimuti tempat minum, karena dalam masa setahun ada satu malam yang turun di dalamnya satu wabah yang tidak melewati satu wadah yang tidak ditutup, atau tempat minum yang tidak ditutup, melainkan wabah tersebut akan masuk ke dalamnya.” (HR Muslim no. 2014).
(Zad Al-Ma’ad 4/232). “Ini termasuk perkara yang tidak bisa disentuh ilmu dan pengetahuan para dokter, masalah ini telah diketahui oleh mereka yang mengetahui dari kalangan orang yang berakal melalui pengalaman mereka.”
Kesimpulan dari hadits-hadits tersebut di atas:
- Menahan anak-anak agar tidak keluar rumah ketika terbenamnya matahari.
- Menutup semua pintu dengan membaca basmalah.
- Menutup tempat minum dengan membaca basmalah.
- Menutupi (menyelimuti) wadah dan tempat makanan, dengan berdzikir (membaca basmalah), sekalipun tidak menemukan tutup selain batang kayu.
Hal ini dilakukan pada awal permulaan malam menurut hadits-hadits yang dipaparkan sebelumnya. Wallahu A’lam.

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press