
Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitabnya.
Al-Muwatha' juga dalam Sunan Imam al Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda : "Ada beberapa hal yang jika terdapat pada diri seseorang maka orang itu akan menemukan kelezatan iman.
~"man kana Allahu warasuluhu ahabba ilaihi mimma siwahuma",
Yaitu pada saat orang merasakan bahwa mencintai Allah dan RasulNya melebihi cintanya kepada selain keduanya,
Maka orang ini akan menemukan manisnya iman.
Alkisah;
Ada seorang sahabat perempuan yang bernama Ummu Syuraiq.
Pada waktu perang Uhud, Ummu Syuraiq ini ditinggal pergi oleh suaminya, ketiga anaknya, dan adiknya untuk berJihad dimedan perang Uhud bersama pasukan Nabi Muhammad saw.
Rupanya ia selalu mencuri berita dari mulut ke mulut tentang berlangsungnya perang Uhud. Dia mendapat kabar bahwa diperang Uhud ini banyak umat Islam yang menjadi Syuhada. Sewaktu sahabat2 pulang dari medan perang, Ummu Syuraiq mencegat mereka diluar kota Madinah. Tapi anehnya dia tidak menayakan bagaimana keadaan suami, anak dan adiknya yang turut berperang.
Sebaliknya, kepada sahabat yang ia temui, Pertama yang ditanyakan adalah Keadaan Rasulullah saw, sahabat yang ditanya itu menjawab bahwa keadaan Rasulullah baik dan selamat.
Namun dia belum percaya karena Rasulullah belum kembali kekota Madinah.
Dia bertanya lagi kepada Rombongan yang baru datang :
"Apakah Rasulullah dalam keadaan selamat ?"
Jawaban sahabat yang ditanya itu juga tidak memuaskan keingintahuannya mengenai keadaan Rasulullah yang sebenarnya.
Beberapa kali Rombongan datang Ummu Syuraiq selalu menanyakan perihal Rasulullah.
Salah seorang dari Rombongan itu menjawab : "Rasulullah dalam keadaan baik."
Hanya saja saya mohon maaf hendak menyampaikan berita yang mungkin mengejutkan hatimu wahai Ummu Syuraiq.
Adikmu gugur sebagai Syuhada, kedua anakmu luka parah, sedangkan suamimu juga mengalami hal yang sama, kritis.
Mereka masih dibelakang".
Tanpa disangka apa jawaban Ummu Syuraiq; "kulluma siwa Rasul shaghir," (pokoknya apapun yang terjadi, selain Rasul itu kecil."
Jawaban Ummu Syuraiq sungguh sangat mengejutkan para sahabat itu.
Nampak pada kalimat jawabannya sebuah cahaya ""CINTA RASUL"" yang mengalahkan kecintaannya kepada keluarganya sendiri.
Ummu Syuraiq merupakan contoh dari potret Cinta sejati kepada ALLAH dan RASULNYA.
Inilah penikmat manisnya iman. Hal serupa juga terjadi pada diri sahabat2 besar di lingkaran kehidupan Nabi Muhammad saw.
SUBHANALLAAH WALHAMDULILLAAH.....
so
DIMANA CAHAYA KECINTAAN KITA??....
Mengapa kebanyakan kita ini berat melakukan Ibadah??
Karena CINTANYA kepada ALLAH dan RASULNYA lebih kecil daripada cintanya pada dunia (berupa sanak-keluarga, harta benda, jabatan, etc).
Kebanyakan kita merasa berat melepaskan uang yang kita miliki untuk zakat atau amal jariyah, Misalnya, dibandingkan dengan memberikan uang kepada orang yang kita cintai. megapa??
Sebab tingkat kecintaan kita kepada orang yang kita cintai kerap kali mencampuri atau bahkan LEBIH BESAR dan mengalahkan CINTA KITA KEPADA TUHAN.
Dalam pengalaman hidup manusia, seorang yang mempunyai kekasih akan lebih gampang mengorbankan apapun demi kekasihnya DARIPADA memberikan uang untuk zakat, amal jariyah atau untuk perjuangan dijalan Allah.
Benar atau betul??
Semoga bisa buat Renungan untuk kita semua
Dan menambah kecintaan kita kepada Allah dan RasulNya diatas segalanya agar kita bisa merasakan, menemukan manisnya Iman.
Sumber : Majalah Tazkiyah
Salam santun ukhuwwah fillaah

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar