Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Kamis, 31 Januari 2013

Antisipasi Menghindari Generasi Tidak Shalat

 Anak-anak sampai umur tujuh tahun biasanya lebih terpengaruh oleh kebiasaan dan didikan orang tuanya. Namun setelah mulai masuk sekolah, ia akan terbina oleh gurunya dan terpengaruh oleh teman-temannya di sekolah. Kalau pembinaan guru-gurunya baik, dan pengaruh teman-temannya pun baik, maka insya Allah jiwa anak terbina dengan baik. Sebaliknya, kalau pembinaan dari guru-gurunya hanya sekadarnya (seperti keadaan rata-rata sekarang) dan pengaruh teman-temannya buruk, maka si anak terbentuk (terformat) dalam pola yang kurang baik.

Di saat seperti itu, pembinaan ataupun kebiasaan kedua orang tuanya yang ditanamkan kepada si anak selama 7 tahun itu lambat laun terkikis, lama-lama bisa habis. Sedang pembinaan dari orang tua belum tentu berlanjut, atau setidak-tidaknya tak ada peningkatan. Karena orang tua merasa anaknya sudah disekolahkan, pasti telah dibina oleh guru-gurunya di sekolah. Wal hal guru-guru belum tentu membina si anak dengan baik/ intensip. Apalagi kebanyakan pendidikan selama ini kurikulumnya hanya sekadar menyampaikan pelajaran yang sasarannya hanya membekali otak dengan ilmu, teori, dan itupun sifatnya lebih menjurus kepada materi keduniaan. Sedikit sekali yang menyangkut pembinaan rohani, akhlaq, jiwa, hati, keimanan, keikhlasan atau akhlaq secara keseluruhan. Sehingga aspek ukhrawi justru terabaikan.

Secara Islami, anak-anak wajib dibina fitrahnya agar menjadi Muslim yang shalih. Maka ketika anak umur 7 tahun, orang tuanya disuruh oleh Nabi ` untuk memerintah anak-anaknya shalat. Nabi ` bersabda: "Perintahkanlah anak itu (mendirikan) shalat ketika ia telah sampai (umur) tujuh tahun. Dan jika telah sampai sepuluh tahun maka pukullah dia" (kalau meninggalkan shalat dengan sengaja). (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hakim, shahih atas syarat Muslim).

Dalam Hadits lain Rasulullah ` bersabda: "Perintahkanlah anak-anakmu sekalian shalat sedang mereka (berumur) tujuh tahun, dan pukullah mereka (kalau meninggalkan shalat dengan sengaja) ketika (berumur) sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka tempat tidurnya" (pada umur 10 tahun itu). (Hadits Shahih Riwayat Ahmad (2/187) dan Abu Daud (495).

Karena tidak memahami sikap dan jiwa anak, seringkali orang tua melengahkan, bahkan "memaafkan" alias membiarkan anak-anaknya meninggalkan atau melalaikan shalat. Dengan anggapan toh mereka masih anak-anak. Padahal, dalam jiwa anak itu sudah tumbuh rasa dan sikap "meremehkan" kewajiban shalat, akibat didikan guru sekolah yang rata-rata tidak menghiraukan shalat tidaknya anak-anak murid.

Para penyelenggara pendidikan hendaknya membimbing anak-anak sejak SD kelas satu untuk shalat dan diselenggarakan shalat berjama'ah. Anak kelas satu dan dua yang kini biasa dipulangkan pukul 10-11, hendaknya dialihkan waktunya sampai anak-anak digerakkan untuk shalat berjama'ah dhuhur di masjid atau mushalla terdekat. Syukur-syukur sekolahan itu sendiri memiliki tempat untuk shalat berjama'ah.

Apabila masalah ini tidak dipecahkan bersama-sama antara pihak orang tua dan sekolah maka sulit bagi ummat Islam untuk menurunkan generasi yang taat shalat. Dan itu merupakan ancaman yang benar-benar sudah menghadang di depan mata kita. Tinggal bagaimana tekad kita untuk memecahkannya, demi mengamalkan perintah Rasulullah `
Share it Please

RonnySpy

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press