Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Minggu, 21 Oktober 2012

Kesempurnaan Awal 10 Dzulhijjah


Segala puji bagi Allah Tuhan segenap alam, shalawat dan salam atas nabi dan
rasul  termulia,  Muhammad  Shallallaahu  'alaihi  wa  sallam serta seluruh
shahabatnya.


Termasuk karunia Allah dan pertolonganNya adalah menjadikan muslim kebaikan
bagi  hambaNya  yang shalih dan memperpanjang umur mereka untuk menyongsong
kebahagiaan  dan kesejahteraan di hari kemudian. Waktu-waktu yang agung dan
termulia  itu  diantaranya  adalah  sepuluh  hari  (awal) bulan Dzulhijjah.
Dalil-dalilnya adalah:
   1.       Firman       Allah       Subhaanahu       wa      Ta'ala      :
      "Demi  fajar,  dan  malam  yang sepuluh." (Al-Fajar: 1-2) Ibnu Katsir
      Rahimahullah menerangkan, bahwa yang di maksud adalah 10 hari pertama
      pada bulan Dzulhijjah.
   2.       Firman       Allah       Subhaanahu       wa      Ta'ala      :
      "Pada    hari-hari    yang    telah    ditentukan."   (Al-Hajj:   28)
      Ibnu  Abbas  Radhiallaahu  'anhu  berkata  yaitu:  hari-hari  sepuluh
      (Dzulhijjah).
   3.  Ibnu  Abbas  Radhiallaahu  'anhu  berkata:  Rasulullah  Shallallaahu
      'alaihi  wa  sallam  bersabda: "Tiada amal ibadah di hari apapun yang
      lebih  utama  dari  10  hari ini" mereka bertanya, "tidak pula jihad?
      Rasulullah bersabda: "Tidak pula jihad, kecuali seseorang yang keluar
      mempertaruhkan  jiwa  dan  hartanya,  kemudian  tidak  kembali dengan
      sesuatu apapun." (HR. Al-Bukhari)
   4.  Ibnu  Umar  Radhiallaahu  'anhu  berkata:  "Rasulullah  Shallallaahu
      'alaihi  wa  sallam  bersabda:  "Tiada hari-hari yang paling agung di
      sisi  Allah  dan  dicintaiNya  untuk beramal di dalamnya dari pada 10
      hari  (Dzulhijjah)  ini, maka perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid
      pada saat ini." (HR. At-Thabrani)


Ibadah Yang Dianjurkan Pada Hari-Hari Tersebut
   1.  Shalat;  Disunnahkan  berangkat  lebih  awal  menuju (jamaah) shalat
      fardhu.  Memperbanyak  shalat sunnah, karena hal itu merupakan sarana
      pendekatan               yang              paling              utama.

      Sahabat Tsauban Radhiallaahu 'anhu berkata: saya mendengar Rasulullah
      Shallallaahu   'alaihi   wa   sallam   bersabda   "Hendaklah   kalian
      memperbanyak  sujud kepada Allah. Kerena sesungguhnya tidaklah kalian
      sujud  sekali  saja,  kecuali  Allah  akan  mengangkat  kalian  semua
      kepadaNya  dengan  sujud  itu satu derajat dan menggugurkan dengannya
      dari  kalian  satu  dosa"  (HR.  Muslim)  dan ini umumnya bagi setiap
      waktu.
   2.  Puasa:  Diriwayatkan dari sahabat Hunaidhan bin Khalid dari istrinya
      dari  sebagian  istri  Nabi  Shallallaahu  'alaihi wa sallam berkata:
      "Adalah  Rasulullah  Shallallaahu  'alaihi  wa sallam berpuasa pada 9
      Dzulhijjah,  sepuluh Muharram dan tiga hari setiap bulan" (HR. Ahmad,
      Abu                 Daud                dan                An-Nasa'i)
      Imam  An-Nawawi  berkata  tentang  puasa  di hari-hari sepuluh (awal)
      Dzulhijjah: "Sesungguhnya ia amat dianjurkan"
   3.  Takbir,  tahlil  dan  tahmid; sebagaimana telah di nukil dari hadits
      Ibnu  Umar  Radhiallaahu  'anhu  di atas: "Maka perba-nyaklah tahlil,
      takbir                           dan                          tahmid"

      Imam  Al-Bukhari  rahimahullah berkata: "Ibnu Umar Radhiallaahu 'anhu
      dan   Abu   Hurairah   Radhiallaahu  'anhu  keluar  ke  pasar  sambil
      mengumandang-kan  takbir dan orang-orang membaca takbir karena takbir
      beliau  berdua." Al-Bukhari juga mengatakan, "Umar Radhiallaahu 'anhu
      bertakbir  di  kubah  beliau di Mina sehingga jamaah masjid bertakbir
      mengumandang-kannya   dan   bertakbir   semua,  penghuni  pasar-pasar
      bertakbir    sehingga    Mina    merata    dengan    gema    takbir".
      Ibnu Umar Radhiallaahu 'anhu juga bertakbir di Mina di hari-hari itu,
      usai  shalat fardhu, di atas kudanya, dalam tenda, di waktu duduk dan
      berjalannya,  di  hari  itu seluruhnya disunnahkan mengeraskan takbir
      karena Umar, putranya dan Abi Hurairah melakukan demikian.
   4.  Puasa  pada  hari  Arafah; bagi selain yang melaksanakan ibadah haji
      sangat dianjurkan berpuasa hari Arafah karena Rasulullah Shallallaahu
      'alaihi  wa  sallam bersabda tentang puasa Arafah ini, "Yaitu menjadi
      jaminan  Allah  untuk  menghapus (dosa-dosa hamba) setahun sebelumnya
      dan setahun sesudahnya" (HR. Muslim)
   5.                 Keutamaan                 Hari                Qurban.
      Banyak  kaum  muslimin yang lupa akan keagungan hari ini padahal para
      ulama  berpendapat bahwa hari ini adalah hari yang paling utama dalam
      satu tahun secara mutlak bahkan melebihi hari Arafah.


Ibnu  Qoyim  berkata:  "  Sebaik-baik  hari  disisi  Allah adalah hari Raya
Qurban,  yaitu  hari  raya  Haji  yang agung". Sebagaimana dijelaskan dalam
Sunan  Abu  Dawud  dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya
seagung-agung  hari  di  sisi  Allah adalah hari raya Qurban, kemudian hari
menetap"  (hari menetap yaitu hari menetap di Mina, yaitu tanggal sebelas).
Demikian pula hari Arafah, yang juga sama-sama mulia dan agung.


Dengan Apa Menyambut Saat-Saat Kebajikan


      Seyogyanya  seluruh kaum Muslimin menyambut musim-musim kabajikan ini
      dengan  bertaubat  yang  benar  dan  bersungguh-sungguh  setulus hati
      meninggalkan   dosa   dan  kemaksiatan,  karena  dosa  menjadi  sebab
      terhalanginya  manusia  dari  fadhilah  Tuhan  dan menjadikan hatinya
      tertutup dari perlindunganNya.


      Seyogyanya  pula  menyongsong  dengan tekad dan kemauan yang kuat dan
      benar  untuk  merebut amalan-amalan yang diridhai Allah Subhaanahu wa
      Ta'ala  sebab orang yang bersungguh-sungguh menu-ju Allah, maka Allah
      pasti bersungguh-sungguh kepadanya.


      Firman  Allah  Subhaanahu  wa Ta'ala , artinya: "Dan orang-orang yang
      berjihad  untuk  (mencari  keridhaan)  Kami,  benar-benar  akan  Kami
      tunjukkan  kepada  mereka  jalan-jalan  Kami.Dan  sesungguhnya  Allah
      benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". (Al-Ankabut: 69)


      "Dan  bersegeralah  kamu  kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga
      yang,   luasnya   seluas   langit  dan  bumi  yang  disediakan  untuk
      orang-orang yang bertaqwa" (Al-Imran:133)


      Maka  marilah  senantiasa  berse-mangat  merebut kesempatan yang akan
      segera  lewat,  sebelum  benar-benar terlewatkan hingga kita menyesal
      padahal  penyesalan begini tidak berguna. Dan masuklah dalam golongan
      orang-orang    yang   dipuji   Allah   dalam   firman-Nya,   artinya:
      "Sesungguhnya  mereka  adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
      (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada
      Kami  dengan  harap  dan  cemas.  Dan  mereka adalah orang-orang yang
      khusyu' kepada Kami.". (Al-Anbiya: 90)


HUKUM HARI RAYA QURBAN


      Hari  raya  ini  adalah  keistimewaan khusus buat umat kita, perayaan
      agama  yang  meriah,  termasuk  syiar dienul Islam, maka marilah kita
      berpartisipasi   dan   mengagungkannya.   Allah  berfirman,  artinya:
      "Demikianlah   (perintah   Allah).   Dan   barangsiapa   mengagungkan
      syi'ar-syi'ar  Allah,  maka  sesungguhnya  itu  timbul dari ketaqwaan
      hati". (QS: Al-Hajj: 32)


Adab-adab dan hukum Idul Adha:
   1.   Takbir,   disyariatkan   bertakbir  mulai  Shubuh  hari  Arafah  (9
      Dzulhijjah) sampai pada waktu Ashar di akhir hari Tasyriq (tanggal 13
      Dzulhijjah).
      Disunnahkan  bagi  kaum  pria  meninggikan  suaranya di masjid-masjid
      pasar,   rumah,   juga   setiap   usai  shalat  wajib  sebagai  bukti
      mengagungkan Allah dan menampakkan ibadah dan syukur kepadaNya.
   2.  Menyembelih  Qur'ban;  Dilaksanakan setelah shalat hari raya, karena
      Rasul   Shallallaahu   'alaihi   wa   sallam  bersabda:  "Siapa  yang
      menyembelih  sebelum  shalat maka hendaklah mengulangi berikutnya dan
      siapa  belum  menyembelih  hendaklah  menyembelih." (HR. Al-Bukhari).

      Waktu  menyembelih  adalah  4  hari,  yaitu hari Idul Adha dan 3 hari
      Tasyrik (tanggal: 11, 12 dan 13) sebagaimana sabda Rasul Shallallaahu
      'alaihi   wa   sallam   :  "Seluruh  hari  Tasyrik  adalah  hari-hari
      menyembelih" (Silsilah hadits shahih No. 2476)
   3.  Mandi dan menggunakan minyak wangi bagi kaum lelaki; Berpakaian yang
      paling  bagus tanpa berlebihan maupun terlalu panjang, tidak mencukur
      jenggot,   karena  hukumnya  haram.  Sedangkan  bagi  kaum  perempuan
      disyariatkan  keluar  ke  tempat shalat tanpa pakaian mewah dan tanpa
      minyak  wangi.  Jangan  sampai  dalam  shalat  yang tujuannya berbuat
      ketaatan   kepada   Allah,   mereka   malah   memakai   pakaian  yang
      menentangNya,  seperti  pakaian mewah, membuka aurat dan wewangian di
      depan lelaki.
   4. Makan daging Qurban: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak
      makan sampai kembali dari shalat kemudian makan dari daging Qurban".
   5.  Pergi  ke  tempat  shalat  Ied  dengan  berjalan  kaki  selagi tidak
      menyusahkan.  Menurut sunnah, shalat hari Raya adalah dilaksanakan di
      tanah lapang kecuali ada halangan, seperti hujan maka dilaksanakan di
      dalam  masjid  seperti  yang  dilakukan Rasul Shallallaahu 'alaihi wa
      sallam .
   6. Shalat bersama kaum muslimin, lalu mendengarkan khutbah. Berdasar-kan
      firman  Allah  Subhaanahu  wa Ta'ala , yang artinya: "Maka dirikanlah
      shalat    karena    Rabbmu;    dan    berkorbanlah"    (QS.    108:2)
      Shalat  Ied  tidak  boleh  ditinggal  kecuali  karena  udzur  menurut
      syariat,  kaum  wanita diperintahkan mendatangi juga, termasuk wanita
      yang  sedang  haidh,  juga  orang tua, namun posisi wanita yang haidh
      menjauh dari tempat shalat.
   7.  Melewati  jalan  yang  berbeda:  Di sunnahkan bagi Anda berangkat ke
      mushalla  (tempat  shalat  di  lapangan)  hari raya ini melewati satu
      jalan   dan   pulang   lewat   jalan  yang  lain,  karena  Rasulullah
      Shallallaahu 'alaihi wa sallam melaksanakan demikian.
   8.  Mengucapkan  selamat  berhari raya di bolehkan seperti ucapan semoga
      Allah menerima amal ibadah kami dan Anda sekalian.


Berhati-hatilah saudara dari kesalahan sebagian manusia, di antaranya:
   1.  Takbir  dengan  berjamaah:  dengan  suara  satu atau mengulang-ulang
      setelah takbir seseorang.
   2.  Perbuatan  sia-sia  yang diharam-kan, seperti mendengarkan nyanyian,
      menonton  film-film,  berkencan maupun pertemuan lelaki dan perempuan
      selain mahram, dan kemaksiatan lainnya.
   3.  Memotong  rambut  dan  kuku  bagi yang akan berkorban sampai setelah
      menyembelih,  karena  dilarang  Rasulullah  Shallallaahu  'alaihi  wa
      sallam .
   4. Berpesta pora; berboros-borosan atau mubadzir tanpa ada keperluan dan
      kebaikan.


Disarikan dari Nasrah Darul Qasim, Fadhlu 'Arsy Dzilhijjah. (Waznin Mahfudh
)

Share it Please

RonnySpy

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press