Ibnu
Qoyyim al-Jauziyah berkata dalam Zaadul Ma’ad (IV/33) : “Pengobatan
cara Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memiliki perbedaan
dibanding dengan metode pengobatan lainnya. Karena metode ini bersumber
dari wahyu, misykat kenabian dan akal yang sempurna, maka tentu memiliki
derajat kepastian yang menyakinkan di samping memiliki nilai keilahian,
berbeda dengan metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan
pikiran, dugaan atau pengalaman semata-mata
Metode pengobatan
ini sangat meyakinkan untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan
pengobatan lain lebih banyak merupakan hipotesis (dugaan) karena para
dokter merupakan manusia biasa, sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam adalah seorang Nabi sekaligus Rasul dimana segala
sesuatu yang beliau katakan dan lakukan mutlak kebenarannya.
Pernyataan tersebut berdasarkan firma n Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” (qs. AL-Najm: 3-4)
Pengobatan ini bersandar kuat
kepada akidah Islamiyah yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala
adalah pemilik alam semesta ini. Kesembuhan terletak di tangan Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Dia yang memberikan kesembuhan kepada manusia.
Seperti Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala,
إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS. Al-Syu’aro’: 80)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah ada obatnya yang juga
diturunkan-Nya.” (HR. Al-Bukhari) Pernyataan ini merupakan penegasan
tentang hakikat dan akidah yang seyogyanya tidak hilang dari hati setiap
muslim.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah
memberi petunjuk tentang banyak obat-obatan, mengajari cara untuk
memanfaatkannya, sehingga diperoleh kesembuhan dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Jika kita mencermati sabda-sabda beliau tentang
pengobatan, baik pengobatan yang beliau laksanakan untuk mengobati diri
sendiri atau beliau anjurkan kepada orang lain, maka di dalamnya akan
kita temukan hikmah yang tidak mampu diterima oleh akal kebanyakan
dokter. Wallahu Ta'ala A'lam
Ibnu
Qoyyim al-Jauziyah berkata dalam Zaadul Ma’ad (IV/33) : “Pengobatan
cara Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam memiliki perbedaan
dibanding dengan metode pengobatan lainnya. Karena metode ini bersumber
dari wahyu, misykat kenabian dan akal yang sempurna, maka tentu memiliki
derajat kepastian yang menyakinkan di samping memiliki nilai keilahian,
berbeda dengan metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan
pikiran, dugaan atau pengalaman semata-mata
Metode pengobatan ini sangat meyakinkan untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan pengobatan lain lebih banyak merupakan hipotesis (dugaan) karena para dokter merupakan manusia biasa, sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah seorang Nabi sekaligus Rasul dimana segala sesuatu yang beliau katakan dan lakukan mutlak kebenarannya.
Pernyataan tersebut berdasarkan firma n Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (qs. AL-Najm: 3-4)
Pengobatan ini bersandar kuat kepada akidah Islamiyah yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pemilik alam semesta ini. Kesembuhan terletak di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia yang memberikan kesembuhan kepada manusia. Seperti Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala,
إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS. Al-Syu’aro’: 80)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah ada obatnya yang juga diturunkan-Nya.” (HR. Al-Bukhari) Pernyataan ini merupakan penegasan tentang hakikat dan akidah yang seyogyanya tidak hilang dari hati setiap muslim.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi petunjuk tentang banyak obat-obatan, mengajari cara untuk memanfaatkannya, sehingga diperoleh kesembuhan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika kita mencermati sabda-sabda beliau tentang pengobatan, baik pengobatan yang beliau laksanakan untuk mengobati diri sendiri atau beliau anjurkan kepada orang lain, maka di dalamnya akan kita temukan hikmah yang tidak mampu diterima oleh akal kebanyakan dokter. Wallahu Ta'ala A'lam
Metode pengobatan ini sangat meyakinkan untuk menjadi sebab kesembuhan, sedangkan pengobatan lain lebih banyak merupakan hipotesis (dugaan) karena para dokter merupakan manusia biasa, sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah seorang Nabi sekaligus Rasul dimana segala sesuatu yang beliau katakan dan lakukan mutlak kebenarannya.
Pernyataan tersebut berdasarkan firma n Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (qs. AL-Najm: 3-4)
Pengobatan ini bersandar kuat kepada akidah Islamiyah yang menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pemilik alam semesta ini. Kesembuhan terletak di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia yang memberikan kesembuhan kepada manusia. Seperti Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala,
إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS. Al-Syu’aro’: 80)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah ada obatnya yang juga diturunkan-Nya.” (HR. Al-Bukhari) Pernyataan ini merupakan penegasan tentang hakikat dan akidah yang seyogyanya tidak hilang dari hati setiap muslim.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi petunjuk tentang banyak obat-obatan, mengajari cara untuk memanfaatkannya, sehingga diperoleh kesembuhan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika kita mencermati sabda-sabda beliau tentang pengobatan, baik pengobatan yang beliau laksanakan untuk mengobati diri sendiri atau beliau anjurkan kepada orang lain, maka di dalamnya akan kita temukan hikmah yang tidak mampu diterima oleh akal kebanyakan dokter. Wallahu Ta'ala A'lam
RonnySpy
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar