Pada akhirnya Rosulullah SAW dan Sahabatnya sukses , tersukses malah,
menundukkan kaum Musyriq Quraisy, imperium Romawi dan Persia dua negara
adidaya ketika itu, kaum pecinta dunia yang tadinya jauh diatas menjadi
lewat. Apa rahasianya ? Nah ini dia yang jarang mau ngegali, segala
sesuatunya ada ilmu dan hikmah yg kudu kita laluin bareng. Ilmu yang
hebat ya jelas ilmunya Allah, dan para pengamalnya yg paling bener
adalah kaum Mu'min yang menyertai Rosulullah SAW dahulu.
( Madesu-Masa Depan Suram )
Padahal umat Islam generasi awal saat dimakkah penuh dihujat,
dikucilkan bahkan sampe diembargo oleh Abu Jahal dll. Dimana Rosulullah
SAW yang kala itu Pengusaha sakses dikala muda, seketika habis
mengorbankan hartanya, begitu juga siti Khadijah yang setia mendampingi
sampe habis hartanya dijalan Allah.
Gak sempet dah jualan,
yang ada ialah menyerukan kalimah Allah, kepada semua kalangan pembesar,
maupun awam agar kembali kepada Quran dan Sunnah.
Menyampaikan
Syariat Allah, sehingga kaum Quraisy terutama pembesarnya menjadi
sangat terancam akan agamanya, tradisinya, ajaran-ajaran nenek moyangnya
digantikan oleh Islam. Sampein walau pahit, agar jelas dan lurus. Kala
itu berbagai fitnah datang silih berganti kepada Umat Islam demi
memudarkan semangat mereka membesarkan Allah didalam kehidupan.
Kala itu pengikut Nabi bagai madesu, alias masa depan suram.
Terlebih ketika hijrah ke Madinah, meninggalkan omset, asset, klien,
bahkan rumah artinya dalam keadaan Nol, beneran Madesu bukan?.
Tapi mereka ada jaminan Allah, perintah utama menyampaikan agama Allah,
menyerukan manusia agar menjauh dari kejahiliahan, tidak ada yang
berkuasa kecuali Allah oleh karenanya menyerukan agar meninggalkan
hukum2 buatan manusia yg lahir dari kepentingan hawa nafsu yang berduit
saja, dan isinya selalu banyak melanggar perintah Allah SWT.
Dan shalat, infaq, zakat mereka terbaik, menolong agama Allah, didasari
dengan niat membesarkan Allah dalam garis yang disyariatkan, bukan
dengan pelanggaran, modal ribawi, pencitraan palsu yg akhirnya bukan
besarin Allah tapi malah manusia, mereka para shahabat bekerja demi
mengejar keredhoannya tanpa pamrih hingga Allah menjadi redho dan semua
pintu rahmat menjadi terbuka lebar bagi kaum Muslimin kala itu.
( Pemenang Tersukses )
Ketika mereka membesarkan Allah, menjadi umat Islam yang sesungguhnya.
Allah SWT Berfirman:
Kamu umat Islam umat yang terbaik, menyuruh yang maruf dan mencegah kemungkaran (QS Ali Imran 103)
Rosulullah SAW membina keimanan umatnya, mengarahkan mereka membesarkan
Allah SWT, ibadah membuat mereka kuat jiwanya demi mengemban risalah
sbg Umat Islam yang sejati, agar tidak pudar melangkah tantangan, dan
disinilah hakikat penghambaan bahwa apa isi tujuan dalam kehidupan ini,
dan pekerjaan utamanya yaitu beribadah kepada Allah mengabdi kepada-Nya
sebagai aplikasi perjuangan yang bukan isapan jempol dan dengan mudahnya
terpedaya dengan propaganda kepalsuan musuh-musuh Allah SWT yang terus
berusaha memadamkan cahaya-Nya.
Allah SWT berfirman,
Katakanlah: Jika (1) bapak-bapak, (2) anak-anak,(3) saudara-saudara, (4)
istri-istri, (5) kaum keluargamu,(6) harta kekayaan yang kamu usahakan,
(7) perdagangan yang kamu takuti kerugiannya, dan (8)rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah
dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka TUNGGULAH sampai
Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang FASIK. ( Surah At-Taubah Ayat : 24)
Ketika
kaum Mumin tinggi imannya, ibadahnya, dan bukti hasil ibadah itu sendiri
memenuhi rongga jiwanya maka, ketika itulah kemenangan diberikan Allah
SWT. Bahkan jauh dari perkiraan semua logika, saat itu Islam secara
singkat menguasai sepertiga dunia, menjadi pilar peradaban. Mumin yang
bersih dalam menjalankan ibadah, tidak dengan kepalsuan, menyembunyikan
ayat, memakai Riba sebagai modal, mudah mengikuti sesuatu dari opini,
tetapi malah susah mengikuti petunjuk-Nya.
Kenapa ?, karena
seruan kepada Allah dan sabar dengan resikonya, kemudian menjaga
keluarga dari maksiat, kemudian menyerukan Syariat tanpa menutup-tutupi
justru disinilah ujiannya, sesungguhnya pemenang hanya disisi Allah,
bersih memakai dari Quran dan Sunnah, jadi bukan ajaran-ajaran selainnya
dalam mencapai tujuan. Membesarkan Allah akan menjadi indah kelak,
seperti film biasanya jagoan kalah dulu sebuah cerminan umum yang bisa
jadi pantas.
Dan pertanyaannya seberapa pengorbanan yang sudah
kita berikan kepada-Nya dan apakah itu sudah pantas bagi-Nya ?. Apakah
kita malah gampang tertipu dengan dunia hingga menghalalkan segala cara ?
Apakah Allahuakbar dalam shalat masih belum dihayati siapa
yang dibesarkan dalam hidup kita. Semoga Allah menolong kaum Muslimin.
RonnySpy
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar