azab Allah sangat pedih |
Ada seorang tokoh pegiat paham liberal berkicau di Twitter dengan
mengatakan, Kalau betul kaum Luth dihujani batu karena lesbianisme,
kenapa Tuhan tidak melakukan hal yang sama sekarang pada mereka? Kok
mereka aman-aman saja? Sebenarnya kita tidak perlu terkejut, sebab
Al-Quran telah merekam komentar-komentar senada yang dilontarkan oleh
kaum terdahulu.
Kesamaan perilaku dan gagasan ini membuat kita
semakin yakin terhadap jatidiri kaum mereka ini sesungguhnya. Mari kita
lihat sebagian contoh yang diabadikan Al-Quran, agar menjadi nasehat
bagi kita semua.
Al-Quran berulangkali menyitir tantangan kaum
yang membangkang kepada para Nabi dan Rasul yang diutus untuk
memperingatkan mereka. Ketika ayat-ayat Allah dibacakan dan ancaman-Nya
diumumkan, dengan penuh kesombongan mereka menantang agar segera
didatangkan azab-Nya di dunia ini:
( Allah SWT Berfirman ) Dan
mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah
karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada
mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan
tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. Mereka meminta kepadamu
supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar
meliputi orang-orang yang kafir. Pada hari mereka ditutup oleh azab dari
atas mereka dan dari bawah kaki mereka, dan Allah berkata (kepada
mereka): Rasakanlah (pembalasan dari) apa yang telah kamu kerjakan.
(QS:al-Ankabut: 53-55).
Kebanyakan manusia menyangka bahwa ditundanya azab menandakan ancaman tersebut hanya gertak sambal. Meremehkan dengan keadaan.
Lihatlah, betapa serupanya anggapan tokoh Liberal diatas dengan mereka! Namun, Allah menjelaskan mengapa menunda azab-Nya:
( Allah SWT Berfirman ) Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia
disebabkan perbuatannya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan diatas
permukaan bumi suatu mahluk yang melata pun! Akan tetapi Allah
menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu tertentu. Lalu, apabila
datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya. (QS:Fathir: 45).
Terkait ayat ini, Syeikh Izzat Darwazah menyatakan dalam at-Tafsir al-Hadits :
Sesungguhnya, kebijaksanaan Allah
hendak menguji umat manusia dan memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk memilih jalan hidup serta amal perbuatan
Allah tidak tergesa-gesa untuk menjatuhkan hukuman, agar penundaan itu
bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk menjadi baik dan memperbaiki
diri.
Celakanya, kasih sayang dan kelembutan Allah justru dipersepsi sebagai main-main belaka.
Padahal, ada disebutkan dalam Al Quran :
( Allah SWT Berfirman ) Jika engkau melihat singa menampakkan
gigi-giginya, jangan menyangkanya sedang tersenyum! Bukankah sunnatullah
takkan berubah terhadap musuh-musuh Allah? Teramat banyak negeri yang
durhaka telah dimusnahkan dengan berbagai cara, sedangkan segala
kedigdayaan mereka lumpuh di hadapan-Nya. (QS: an-Nahl: 45-47).
Hanya saja, mereka lupa bahwa alam ini
memiliki Tuhan yang memerintahnya, sedangkan alam tidak pernah membantah Tuhannya sedikit pun (QS:Fusshilat: 11).
Bukankah tidak ada meteor yang jatuh, angin yang menderu, gelombang
samudera yang melanda, bahkan tidak selembar daun pun yang rontok
kecuali atas izin-Nya? (Qs. al-Anam: 38 dan 59).
Karena kesombongan
(mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana
yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya
sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya)
sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu.
Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah,
dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah
Allah itu. (QS. Fathir: 43).
Semua perilaku mereka yang
menyedihkan itu bersumber dari kesombongan dan niat-niat jahat. Kicauan
para penggagas paham liberal di muka sebenarnya sama dengan pelecehan
kaum kafir di masa lampau.
Ia menyangka bahwa masih amannya
para pelaku lesbi dan homo menunjukkan tidak berlakunya ancaman Allah,
atau dengan kata lain homoseksual dan lesbianisme merupakan sesuatu yang
sah-sah saja. Naudzu billah.
Bukankah Allah telah menjadikan
kaum Tsamud sebagai contoh? Ketika mereka mendustakan utusan Allah dan
melecehkan peringatan-Nya, Allah pun meratakan negeri mereka dengan
tanah, dan Dia tidak takut terhadap akibat dari tindakan-Nya itu (QS:
asy-Syams: 11-15).
Sebenarnya orang itu dan para pengikutnya
hanya menunggu berlakunya sunnatullah. Dan, ketika hal itu terjadi,
pastilah sangat tiba-tiba. Ketika itulah mereka akan terdiam berputus
asa (QS: al-Anam: 44 dan al-Muminun: 75-77).
Hanya saja, karena mereka ada di
tengah-tengah kita, maka kita tidak boleh tinggal diam.
Cegah maksiat, tegakkan nahi munkar, jangan sampai kita semua diam dan
dimasukkan Allah Subhanahu Wataala ikut : jadi bagian mereka, sebab,
jika Allah murka dan tiba-tiba mengazab mereka, kita pun terkena
imbasnya (Qs. al-Anfal: 25). Naudzu billah
RonnySpy
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar