Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Rabu, 05 Desember 2012

IBARAT SEEKOR BANGKAI KAMBING

Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma berkisah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata: Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini dengan membayar seharga satu dirham?, Mereka menjawab, Kami tidak ingin memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kemudian berkata, Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik kalian? Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup, tetaplah ada cacat, kecil/terputus telinganya. Apatah lagi ia telah menjadi seonggok bangkai, jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya, Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah dari hinanya ban
gkai ini bagi kalian (HR. Muslim no.7344)
( HIKMAH ) IBARAT SEEKOR BANGKAI KAMBING - Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma berkisah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melewati pasar sementara orang-orang ada di sekitar beliau. Beliau melintasi bangkai seekor anak kambing yang kecil atau terputus telinganya (cacat). Beliau memegang telinga bangkai tersebut seraya berkata: Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini dengan membayar seharga satu dirham?, Mereka menjawab, Kami tidak ingin memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kemudian berkata, Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik kalian? Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup, tetaplah ada cacat, kecil/terputus telinganya. Apatah lagi ia telah menjadi seonggok bangkai, jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya, Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah dari hinanya bangkai ini bagi kalian (HR. Muslim no.7344)

Keduniaan yang terlampau dicintai, sehingga merusak hatinya, mengakibatkan orang bisa menjual Agama ya Ikhwah. Dibayar sama barat untuk membawa faham liberal, diberi kenyamanan dunia oleh barat memelihara Ahmadiah, dibayar oleh Syiah Ghulat, Rafidhah. Ia ngikut, kenapa?

Iman yang lemah, dan kecintaan terhadap dunia dan takut mati sedemikian mewabah. Disinilah pentingnya mengikuti bagaimana Baginda Sayidina Muhammad Rasulullah SAW menyikapi dunia sebagai acuan kita, sekaligus mengikuti Sunnahnya agar tidak berlebihan dalam kehidupan, ketamakan akan membuat hati buta dan mati. Kelapangan hati mencari akhiratlah yang memudahkan manusia menderma bersedekah dengan tanpa perhitungan, kehidupan pun menjadi berkah, dunia dan akhirat malahan terjamin Insya Allah.

Dari Umar Bin Khattab ia berkata, Aku melihat bekas tikar di lambung/rusuk beliau, maka aku pun menangis, hingga mengundang tanya beliau, Apa yang membuatmu menangis? Aku menjawab, Wahai Rasulullah, sungguh Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi ) berada dalam kemegahannya, sementara engkau adalah utusan Allah. Beliau menjawab,Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat? (HR. Al-Bukhari no. 4913 dan Muslim no. 3676)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)
seperti bangkai kambing

Keduniaan yang terlampau dicintai, sehingga merusak hatinya, mengakibatkan orang bisa menjual Agama ya Ikhwah. Dibayar sama barat untuk membawa faham liberal, diberi kenyamanan dunia oleh barat memelihara Ahmadiah, dibayar oleh Syiah Ghulat, Rafidhah. Ia ngikut, kenapa?

Iman yang lemah, dan kecintaan terhadap dunia dan takut mati sedemikian mewabah. Disinilah pentingnya mengikuti bagaimana Baginda Sayidina Muhammad Rasulullah SAW menyikapi dunia sebagai acuan kita, sekaligus mengikuti Sunnahnya agar tidak berlebihan dalam kehidupan, ketamakan akan membuat hati buta dan mati. Kelapangan hati mencari akhiratlah yang memudahkan manusia menderma bersedekah dengan tanpa perhitungan, kehidupan pun menjadi berkah, dunia dan akhirat malahan terjamin Insya Allah.

Dari Umar Bin Khattab ia berkata, Aku melihat bekas tikar di lambung/rusuk beliau, maka aku pun menangis, hingga mengundang tanya beliau, Apa yang membuatmu menangis? Aku menjawab, Wahai Rasulullah, sungguh Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi ) berada dalam kemegahannya, sementara engkau adalah utusan Allah. Beliau menjawab,Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat? (HR. Al-Bukhari no. 4913 dan Muslim no. 3676)

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun (HR. At-Tirmidzi no. 2320, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 686)

Share it Please

RonnySpy

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press