Diriwayatkan oleh Imam Nasai bahwa pada suatu hari Umar bin Khattab
bertamu ke rumah Rasulullah SAW. Setelah dipersilakan masuk, Umar
mendapati Rasulullah sedang duduk di atas tikar yang terbuat dari
anyaman daun kurma. Saat menjabat tangan beliau, Umar melihat pada pipi
kanan kiri beliau masih terlihat guratan bekas anyaman tikar.
Ketika duduk, Umar tercengang saat mengamati isi rumah Rasul SAW karena
hanya ada sebuah sarung yang digantungkan di salah satu sudut rumah. Di
sudut lain dijumpai segenggam gandum dan sebuah bejana terbuat dari
kulit.
Melihat rumah Rasul yang supersederhana itu, Umar menangis. Rasul pun menanyakan gerangan yang membuat Umar menangis.
Bagaimana aku tidak menangis ya Rasul, aku melihat guratan anyaman yang
masih membekas di pipimu. Dan di dalam rumah ini, aku hanya melihat
sebuah sarung, segenggam gandum, dan bejana kulit, jawab Umar.
Ia menambahkan, para raja dan kaisar hidup bergelimang harta dan
kemewahan di istana yang megah. Tidakkah engkau sebagai manusia pilihan
Allah dapat meminta kepada Allah agar bisa hidup berkecukupan?
Rasul balik bertanya kepada Umar. Tidakkah engkau lebih senang wahai
Umar, jika kita dapat memperoleh kebahagiaan akhirat, sedangkan mereka
(para raja dan kaisar) memperoleh kenikmatan dunia? Umar pun mengiyakan.
Kesederhanaan Rasulullah sangat patut diteladani. Hidup beliau sangat
bersahaja, tidak berlebih-lebihan, tidak bermewah-mewahan, dan tidak
boros (israf).� Beliau tidak pernah menumpuk harta. Juga tidak
menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan dan kenikmatan duniawi.
Rumah pun hanya beratapkan jerami. Makanannya yang paling mewah dan
jarang dinikmatinya adalah madu, susu, dan lengan kambing. Menurut
sebuah riwayat, Rasul hanya memiliki sebuah harta yang paling mewah
berupa sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari Negus Abbisinia.
Meskipun sudah menguasai seluruh Jazirah Arabia, namun Rasulullah SAW
tetaplah seorang pribadi yang sederhana dan jauh dari kemewahan.
Sepanjang hayatnya, Nabi SAW adalah orang yang konsisten pada pola hidup
yang sederhana, bersih, dan sehat. Ketika beliau wafat, tidak banyak
harta yang ditinggalkannya.
Amru bin Harits meriwayatkan,
Rasulullah SAW ketika wafat tidak meninggalkan dinar, dirham, hamba
sahaya lelaki atau perempuan, dan hanya meninggalkan keledai putih yang
biasa dikendarainya dan sebidang tanah yang disedekahkan untuk
kepentingan orang rantau (HR. Bukhari).
Sebagai umatnya, tentu
kita harus banyak belajar hidup sederhana karena memang Islam tidak
menganjurkan kita semua untuk hidup bermewah-mewahan, berlebih-lebihan,
dan boros. (QS al-Furqan [25]: 67).
Hal ini menunjukkan bahwa
hidup sederhana dan proporsional merupakan pilihan tepat dan rasional
karena akan membawa ketenangan, dan jauh dari keserakahan.
Seorang pemimpin yang sederhana, tampil apa adanya, dan merakyat, akan
dicintai rakyatnya. Pemimpin yang gemar memperkaya diri, menggendutkan
rekeningnya, lebih-lebih hasil korupsi, membawa umat kepada cinta
keduniaan secara berlebihan, pasti akan dibenci, kelakuannya berbeda,
bahkan bila pemimpin ia ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri.
( Catatan )
Pemimpin disini yang standarisasi Quran dan Sunnah, tunduk pada Syariat
bukan yg lainnya, kalau bicara keteladanaan Umar, Abu Bakar, Utsman Dan
Ali, jangan dilupakan pokok utamanya yaitu mereka memegang teguh
Syariat Islam sbg tanda menyembah Allah SWT sbg pemimpin, makanya rata2
pemimpin seperti firaun, Abu Jahal dsb sulit karena harus bertahkim
kepada Risalah Islam dalam posisinya sbg Raja, dan bukan cuma sekedar
ibadah ritual belaka, karena Islam gak hanya itu. Maka tidak heranlah
jaman Jahiliyah dulu dan sekarang bagai tidak ada bedanya dalam jenis,
jumlah kemaksiatan.
Belajar sederhana merupakan salah satu
kunci hidup sukses dan bahagia, cukup pengakuan Allah SWT bukan
publikasi, dan kehidupan yang semata perbaikan duniawi tetapi akhirat
diabaikan.
Hatinya yang sederhana maka tangan terlatih
memudahkan tangan berinfaq, karena ketika dunia menghampiri ia akan
gunakan untuk kebahagiaan akhirat yang kekal dan abadi. Dunia dalam
tunggangan, karena jiwanya terbebaskan dari ambisi.
RonnySpy
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar