Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kelak pada hari kiamat orang kafir akan didatangkan lalu ditanyakan
kepadanya, ‘Bagaimana menurutmu seandainya kamu mempunyai emas sepenuh
isi bumi apakah kamu mau menebus (siksaan) dengannya?’. Dia menjawab,
‘Iya tentu s
aja.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya dahulu
-di dunia- kamu diminta sesuatu yang lebih mudah daripada itu [akan
tetapi kamu enggan dan tetap berbuat syirik].’.” (HR. Bukhari [6538] dan
Muslim [2805])
Betapa tidak ada nilainya kekayaan dunia semata
jika tidak disertai dengan keimanan. Oleh sebab itu sebanyak apa pun
harta yang dimiliki oleh seseorang jika tidak dilandasi dengan keimanan
kepada Allah dan rasul-Nya, maka di akherat harta itu tidak bermanfaat
bagi pemiliknya. Sebagaimana Allah ta’ala tegaskan hal ini dalam ayat
(yang artinya), “Pada hari itu -kiamat- tidak bermanfaat harta dan
keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang
selamat.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).
Hati yang selamat artinya
tidak bakhil, yakin dalam ketaatan disemua lini ibadah, ia mengutamakan
perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya dengan keimanan
penuh tidak mempan tipuan syetan. Berhasil melampui Ujian keimanan, maka
selain datang ketenangan, kehidupannya juga diliputi keberkahan rizki.
Harta yang datang itu ialah harta yang membawanya selamat, baik dari
asalnya dan penyalurannya karena bertujuan redho Allah SWT, berpasrah
diri terhadap ketentuan Allah SWT, tidak banyak waktunya terbuang karena
hitungan keraguan yang dahsyat.
Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya
menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu
dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan
kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak
menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
Kesulitan dan kesedihan
dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang
menjaga keimanan mereka akan terlupakan hanya dengan satu celupan
kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang
dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan dengan satu
celupan siksa di neraka, na’udzu billahi min dzalik…
Imam
Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan
didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling
lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan.
Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah
melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’. Maka dia
menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.’ Dan juga
didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia,
lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan
kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan?
Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama
sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan
dan belum pernah melihat kesulitan.’.” (HR. Muslim [2807])
Orang yang dermawan akan menjadikan diri mereka boss atas diri, harta
dan hatinya.Dia benar- benar pandai mengelola kepemilikan dari semua
itu, sehingga dia justru tidak menjadi budak dari materi yang
dimilikinya. Betapa tidak, harta dan atau kepintaran yang dia miliki
dengan ikhlasnya dia berikan untuk menjadi sumber puncak kebahagiaannya
menggapai jaminan kebahagiaan dalam rahmat Allah SWT karena Allah SWT
redho kepadanya
RonnySpy
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 komentar:
Posting Komentar