doa yang tidak di ijabah |
Rabu, 27 Februari 2013
Senin, 25 Februari 2013
BENARKAH NEGARA KITA NEGARA SEKULAR?
BENARKAH NEGARA KITA NEGARA SEKULAR? |
Sebagai renungan...
1. Pengenalan
a. Sekular atau dalam Bahasa Arabnya disebut sebagai ‘ilmaniah, adalah satu gerakan yang muncul disebabkan ketidak puasan hati manusia dengan Kristian. Masyarakat yang hidup di bawah pemerintahan Kristian sebelum kelahiran Baginda SAW, dalam keadaan merana, ditekan, dan dinafikan hak. Gereja berkuasa umpama pemerintahan yang total. Manusia tidak dibenarkan menentang isi kandungan Bible yang telah diseleweng dan sebagainya.
b. Maka, disebabkan kebencian manusia terhadap pemerintahan gereja yang ternyata tersimpang dari ajaran Nabi Isa AS, maka manusia melakukan revolusi penentangan terhadap gereja. Maka terbentuklah pemikiran Sekular, yang memisahkan di antara agama dan politik. Kemunculannya bertujuan menolak pemerintahan gereja yang telah terpesong dari naluri kemanusiaan.
c. Segalanya bermula dengan kebangkitan di Prancis, yang berlaku pada 1789 M. ( an Nadwah al Alamiah Lisy Syabab al Islami, al Mausu’ah al Muyassarah Lil Adyan Wal Mazahibi Wal Ahzab al Mu’asarah, cet. Darun Nadwah al Alamiah, jilid 2, ms 131 )
2. Sekular Dan Percanggahan Dengan Islam
a. Pemisahan agama dari urusan kenegaraan. Iaitu mendirikan kehidupan kosong dari panduan agama. Ia bercanggah dengan firman Allah SWT di dalam Surah al An’am : 162
Maksudnya : Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. (Surah al An’am : 162)
b. Sekularisme mengakui kekuasaan yang mutlak dan hak yang mutlak adalah bagi manusia. apa yang dihalalkan oleh manusia ia adalah halal sekalipun semua agama bersepakat tentang pengharamannya. Ia bercanggah dengan firman Allah SWT di dalam Surah Yunus : 59
Maksudnya : Katakanlah (kepada kaum yang mengada-adakan sesuatu hukum) : “Sudahkah kamu nampak baik buruknya sesuatu yang diturunkan Allah untuk manfaat kamu itu sehingga dapat kamu jadikan sebahagian daripadanya haram, dan sebahagian lagi halal?” Katakanlah kepada mereka : “Adakah Allah izinkan bagi kamu berbuat demikian, atau kamu hanya mengada-adakan secara dusta terhadap Allah?” (Surah Yunus : 59)
c. Dasar rasmi dalam perundangan ialah penggubalan perundangan, dalam menentukan suatu hukum dan membelakangkan asas-asas syariat Islam. Ia bercanggah dengan firman Allah SWT di dalam Surah al Ma’idah : 50
Maksudnya : Sesudah itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum Jahiliyah? Padahal - kepada orang-orang yang penuh keyakinan - tidak sesiapa yang boleh membuat hukum yang lebih baik daripada Allah. (Surah al Maidah : 50)
d. Kanun Keseksaan dalam Islam (Hudud dan Qisas) ditinggalkan sama sekali. Ia bercanggah dengan Islam berdasarkan Surah al Ma’idah : 44
Maksudnya : dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir (Surah al Ma’idah : 44)
e. Hakim-hakim di mahkamah tidak mempunyai sebarang kuasa melainkan sekadar melaksanakan undang-undang yang digubal. Sekiranya mereka menjalankan hukuman yang berbeza dengan undang-undang tersebut, secara automatik ia terbatal. Ini bercanggah dengan kekuasaan “hakim yang diiktiraf oleh Islam” berdasarkan Surah al Nisa : 135.
Maksudnya : Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang sentiasa menegakkan keadilan, lagi menjadi saksi (yang menerangkan kebenaran) kerana Allah, sekalipun terhadap diri kamu sendiri, atau ibu-bapa dan kaum kerabat kamu. Kalaulah orang (yang didakwa) itu kaya atau miskin (maka janganlah kamu terhalang daripada menjadi saksi yang memperkatakan kebenaran disebabkan kamu bertimbang rasa), kerana Allah lebih bertimbang rasa kepada keduanya. Oleh itu janganlah kamu turutkan hawa nafsu supaya kamu tidak menyeleweng dari keadilan. Dan jika kamu memutar-balikkan keterangan ataupun enggan (daripada menjadi saksi), maka sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan. (Surah an Nisa : 135)
3. Kesimpulan Tentang Fahaman Sekularisme
a. Memisahkan Islam dengan politik. Mereka mendakwa politik itu kotor sedangkan Islam itu bersih. Ini jelas bertentangan dengan kesempurnaan Islam yang merangkumi semua aspek.
b. Menghalang perlaksanaan hukum-hukum perundangan Islam dan cara hidup Islam sepenuhnya. Mereka menyatakan ia tidak sesuai pada masa kini. Sebaliknya mereka menghadkan agama dengan urusan ritual dan menjaga diri masing-masing.
c. Melemparkan fitnah pada Islam bertujuan mengeliru dan menakutkan masyarakat yang cuba mendekati Islam. Contohnya penghinaan terhadap hudud dengan mengatakannya sebagai undang-undang kejam.
d. Menggalakkan cara hidup yang bercanggah dengan Islam. Contohnya mendedahkan aurat, hidup bebas dan menganjurkan majlis keramaian yang bercanggah dengan kepentingan akhlak. Perkara ini jelas bertentangan dengan Islam yang memelihara manusia daripada liar.
e. Menyalah tafsir mengenai Islam. Mereka menyifatkan perkara-perkara yang tidak baik apabila dilakukan secara terbuka menjadi baik. Mereka menganggap gerakan Kamal Ataturk di Turki dan lain-lain sebagai pembaharuan dan membawa kebaikan.
f. Menghidupkan semula amalan-amalan Jahiliah dan berusaha melupakan sejarah Islam. Antaranya seperti semangat kebangsaan sehingga sanggup menolak Islam atas dasar kebangsaan. Inilah yang dinamakan sebagai nasionalisme.
g. Menyalurkan fahaman sekular melalui pendidikan, pelajaran dan penyebaran media. Perkara ini sudah dapat dilihat di sekeliling anda. Contohnya di dalam rancangan televisyen, yang mencampuradukkan di antara kebenaran, dan kebanyakkan diisi dengan sesuatu yang merosakkan akhlak dan nilai kemanusiaan.
h. Menyebarkan ideologi-ideologi bukan Islam ke dalam masyarakat Islam. Maka, Islam akan dilihat sebagai satu perkara yang asing, dan dianggap pelik. Bahkan pemerintahan Negara Islam dilihat sebagai satu bencana yang perlu ditakuti. Inilah cernaan golongan sekular.
Terjawabkah persoalan kita? Negara kita Negara Sekular?
Public Secret - Allahu'alam... Wassalam.
Jumat, 22 Februari 2013
ANDA BANGGA JIKA BALITA ANDA HAPAL LAGU, ANGKA, HURUF, DLL ??? NAMUN ANDA PASTI AKAN LEBIH BANGGA JIKA KECERDASAN ANAK ANDA SEPERTI INI
ANDA BANGGA JIKA BALITA ANDA HAPAL LAGU, ANGKA, HURUF, DLL ??? NAMUN ANDA PASTI AKAN LEBIH BANGGA JIKA KECERDASAN ANAK ANDA SEPERTI INI |
Seorang anak perempuan berusia tiga tahun telah membuat takjub warga Nigeria setelah dirinya berhasil menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan, dan menjadi salah satu Muslim termuda di dunia yang bisa menghafal Al-Quran 30 juz.
“Jujur, saya tidak bisa mengatakan apa-apa tapi saya sangat bersyukur kepada Allah atas hal ini,” kata Sayyada Maimunatu Syaikh Dahiru, ibu gadis itu, kepada surat kabar Sunday TribuneAhad kemarin (10/2/2013).
“Ini memang berkat dari Allah. Saya bersyukur kepada Allah atas hal ini.”
Putrinya, Rukkayatu Fatahu Umar, telah menyelesaikan menghafal 30 juz Alquran pada usia tiga tahun delapan bulan.
Bocah perempuan Muslim ini mulai menghafal Al-Quran di sebuah sekolah Islam yang didirikan oleh seorang ulama bernama Syaikh Dahiru Usman Bauchi.
“Kami menggunakan ruang tamu besar, yang dibagi ke dalam beberapa kelas untuk belajar Al-Qur’an,” kata Maimunatu, yang mengajar di sekolah tersebut
“Saat itu, saya selalu menggendongnya di punggung saat saya mengajar. Dari sana, ia mulai membaca bersama dengan siswa lain dan tak lama, ia mulai bisa menghafal beberapa ayat.
“Dan itulah awal bagaimana dia mulai menghadiri kelas menghafal. Saat ini, ia telah menyelesaikan menghafal Al-Qur’an secara keseluruhan,” kata ibunya dengan bangga.
Pergi ke sekolah antara pukul 6 atau 7 pagi setiap hari, gadis muda Rukkayatu Fatahu Umar hanya memiliki sedikit waktu untuk bermain dengan teman-temannya.
“Bukan berarti dia tidak bermain dengan teman-temannya sama sekali. Dia tetap melakukannya, terutama dengan mereka yang menghafal Al-Qur’an seperti dia,” kata Maimunatu.
“Hal ini membuat lebih mudah bagi mereka, pada saat fokus dan perhatian diarahkan untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menghafal Al-Qur’an.”
Rukkayatu Fatahu Umar sendiri tidak percaya dia telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an karena usianya masih sangat muda.
“Saya bersyukur kepada Allah,” ujarnya.
Rukkayatu saat ini sedang mempersiapkan diri untuk segera masuk ke sekolah, melanggar tradisi keluarga yang hanya boleh menyekolahkan anak perempuan untuk belajar pada usia sepuluh tahun.
“Suami saya bagaimanapun, mengatakan bahwa dunia sudah berubah sekarang, dan ada peradaban baru di seluruh tempat,” kata sang ibu, yang dirinya hafal Qur’an secara keseluruhan pada usia 12 tahun.
Semoga Bermanfaat ....
Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya ALlah ya Rabbal’alamin …
Kamis, 21 Februari 2013
Doanya pedagang Yang Sholeh
doa pedagang sholeh |
Diriwayatkan bahwa seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan Anshar yang dijuluki Abu Mughliq radhiyallahu ‘anhu adalah seorang pedagang yang memperdagangkan barang miliknya dan milik orang lain yang dijajakan di penjuru daerah. Dia juga seorang ahli ibadah dan wara. Suatu ketika, dia keluar dan bertemu dengan perampok bertopeng yang membawa pedang. Lantas perampok berkata, “Letakkan harta yang kamu bawa. Sungguh, saya akan membunuhmu.”
Dia berkata, “Sepertinya yang kamu inginkan hanyalah darahku, bagaimana hartaku?”
Perampok berkata, “Hartamu menjadi milikku. Saya hanya ingin darahmu.”
Dia berkata, “Jika kamu masih memaksa, tolong biarkan aku melaksanakan shalat empat rekaat terlebih dahulu.”
Perampok berkata, “Baiklah. Terserah kamu.”
Lalu dia berwudhu dan melakukan shalat empat rakaat. Doa yang dibaca di akhir sujud ialah:
Wahai Dzat Yang Maha Pengasih, Dzat Yang Memiliki Arsy lagi Maha Mulia, Dzat Yang Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki! Saya memohon kepada-Mu dengan kemuliaan-MU yang tidak dapat dijangkau, dengan kerajaan-Mu yang tidak dapat ditundukkan, dengan cahaya-Mu yang memenuhi pilar-pilar ‘arsy-Mu agar Engkau menghindarkan kejahatan perampok ini pada diriku. Wahai Dzat Yang Maha Menolong! Tolonglah aku. Wahai Dzat Yang Maha Menolong! Tolonglah aku. (Sebanyak tiga kali)
Tiba-tiba datang seorang berkuda yang membawa mata tombak di tangannya. Dia meletakkannya di antara kedua telinga kudanya. Ketika dia melihat si perampok, maka dia menghadap ke arahnya, lalu menusuknya hingga mati. Kemudian penunggang kuda menghadap ke arah pedagang yang wara dan ahli ibadah ini. Dia berkata kepada si pedagang, “Bangunlah!”
Lalu pedagang berkata, “Anda siapa? Demi ayah dan ibuku, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menolongku melalui Anda hari ini.”
Dia menjawab, “Saya adalah malaikat dari langit keempat. Tadi ketika engkau memanjatkan doa yang kali pertama, lalu saya mendengar gemertaknya pintu-pintu langit. Kemudian engkau memanjatkan doa kedua kali, lalu saya mendengar suara gaduh para penduduk langit. Selanjutnya engkau memanjatkan doa ketiga kalinya, lalu dikatakan kepadaku, ‘Doa orang yang mengalami kesulitan.’ Lantas saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kepercayaan kepadaku untuk membunuhnya.”
Al-Hasan berkata, “Barangsiapa berwudhu dan melaksanakan shalat empat rakaat, lalu memanjatkan doa ini, pastilah doanya dikabulkan, baik dia dalam kesulitan atau tidak.”
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Sumber: http://kisahmuslim.com/
Artikel www.KisahMuslim.com
Rabu, 20 Februari 2013
MUSLIM YANG MENGALAHKAN PERANCIS SEORANG DIRI
MUSLIM YANG MENGALAHKAN PERANCIS SEORANG DIRI |
Namanya Rasyid Nikaz, seorang pengusaha perancis (keturunan AlJazair) yang dengan ringannya membayar denda bagi muslimah yang becadar di Perancis dan Belgia. Sebagaimana kita tahu perancis menerapkan larangan mengenakan cadar di tempat umum sebagai reaksi pemerintah Perancis atas berduyun-duyunnya kaum wanita Perancis mengenakan cadar, dan bagi muslimah yang tertangkap petugas memakainya maka akan dikenakan denda.
Maka sejak Perancis memberlakukan undang-undang tersebut, Rasyid Nikaz menyediakan dana 1 juta Euro dikhususkan untuk membayar denda bagi muslimah bercadar. Seolah dengan tindakannya itu dia mengatakan kepada wanita muslimah Perancis yang hendak bercadar: “Pakai cadarlah sesuka kalian, jika terkena denda sayalah yang akan membayarnya”.
Beberapa media melansir foto milyarder yang istrinya juga mengenakan cadar ini keluar dari kantor polisi dengan menegakkan kepala (jauh dari kerendahan) seusai membayarkan denda bagi 2 muslimah yang terkena denda. Atas perannya ini, Syekh Al-Khuwainy mengibaratkannya sebagai “Satu orang yang mengalahkan satu Negara”. Semoga Allah Ta’ala merahmati Rasyid Nikaz dan hartanya di dunia-akherat.
[copas]
Selasa, 19 Februari 2013
JASADNYA MASIH UTUH, AHLI SHODAQOH SEMASA HIDUPNYA
Warga
Ciomas Bogor dihebohkan dengan utuhnya Triyani binti Kartomulyo,
seorang wanita ahli shadaqah yang sudah 19 tahun dikubur. Jasad dan kain
kafannya masih utuh tanpa menyebarkan bau busuk, padahal papan kayu
penutup makam sudah hancur menjadi tanah. Keajaiban itu terungkap saat
penggalian makam almarhumah di TPU Kampung Bubulak RT 1/Rw 09, Desa
Laladon, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, pada Kamis pagi (14/2/2013).
Pembongkaran makam Triyani itu dilakukan anak-anak almarhumah untuk
memindahkan jasad almarhumah ke Purwodadi, Jawa Tengah, disandingkan di
samping makam suami almarhumah.
“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam bapak,” kata Nanang Triyadi, anak sulung almarhumah.
Pemindahan itu sendiri dilatari oleh keadaan kompleks makam Triyani
yang makin rusak tergerus air sungai Ciapus. Sebelumnya, beberapa makam
sudah hanyut dan rusak.
“Rencananya memang mau dipindahkan daripada makamnya rusak,” kata Nanang
Arianto (49), anak sulung almarhumah. “Kalau airnya meluap, bisa-bisa
jenazahnya hanyut. Makanya sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita
sepakat pindahin ke Purwodadi,” tambahnya.
...Ibu dermawan
dan suka membagikan dagangannya kepada orang-orang yang membutuhkan.
Pengemis dan gelandangan, sering dikasih makan kalau lewat depan
warung...
Usai digali, jenazah Triyani disemayamkan di rumah
Teguh, anak keduanya, di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no
29, Kelurahan Padasuka Ciomas Bogor. Spontan, rumah Teguh pun kebanjiran
tamu yang ingin berkunjung dan melihat keajaiban itu dari dekat.
Di rumah ini, jenazah yang meninggal pada 20 Juni 1994 ini dibaringkan
di atas tikar plastik. Tampak kain kafannya masih utuh membungkus jasad
almarhumah, meski warnanya telah memudar dan bercampur tanah. Yang
membuat warga takjub, pada jasad almarhumah masih menempel daging dan
kulit, walau terlihat mengecil. Warga semakin heran, karena jasad ini
tidak mengeluarkan bau menyengat - Tim Ustadz
( Sumber )
http://idc.voa-islam.com/read/ idc/116/ keajaiban-shadaqah-19-tahun-dik ubur-jasad-triyani-masih-utuh/
Sabtu, 16 Februari 2013
RAHASIA DIBALIK PENGUNDURAN DIRI PAUS BENEDIKTUS KE-IX
RAHASIA PENGUNDURAN DIRI PAUS |
Seorang peneliti Saudi mengungkapkan dalam perbandingan agama, kristenisasi dan urusan Vatikan, Direktur Essam.
Alasan sebenarnya Paus Vatikan yang mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri, yang mengguncang komunitas Katolik di seluruh dunia, sebagai Paus pertama kali yg mengundurkan diri sejak 6 abad yang lalu.
Melalui akun nya di twitter mengungkapkan apa yg tersingkap dari faktor faktor sebenarnya, pengunduran diri Paus Benediktus yg ke 16 ini disiarkan pertama kalinya. Dia mengatakan, penyebab utama penguduran diri Paus adalah setelah terjadinya kekacauan dari kalangan gereja Vatikan, terhadap Injil Lama yg di dalamnya terdapat Nama Rasul Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassallam, yang sampai saat ini masih berada di Vatikan.
Terdapat 3 orang dalam Vatikan itu yg menyembunyikan kesilamannya. Dan Paus selalu berusaha mencari tahu mereka. Dan salah satu diantara mereka adalah penanggung jawab pembuatan surat pernyataan pengampunan dosa (dalam agama Khatolik). Dan ada salah satu yang mengumumkan keislamannya. Akibatnya dampak dari diumumkannya keislaman dia. Dia pindah ke Afrika Selatan dan tinggal di sana. Di negaranya Ahmad Deedat. Syaikh Ahmad Deedat lah yg menjadi sebab keislamannya.
Beliau menegaskan dalam akun twitter nya bahwa sebenarnya pengunduran diri Paus Benediktus IX bukanlah karena sakit. Karena sebelumnya Paus Yohanes II usianya lebih tua dan penyakitnya lebih parah, namun ia tidak mengundurkan diri dari keuskupan gereja Vatikan. Ini adalah argumentasi untuk menghadapi media.
Dan dia juga telah menentang Vatikan yg telah mendustai kabar keislaman 35 uskup dan pendeta dari pembesar pembesar Vatikan. Kebanyakan mereka menyembunyikan kesilamannya karena kekhawatiran terhadap keselamatan hidupnya, sebagian kecil juga ada yg mengundurkan diri. Dan Paus memilih untuk diam selama 6 tahun. Vatikan sampai saat ini masih belum memiliki kekuatan untuk membantah kabar keislaman 35 uskup tadi. Maka Paus Benediktus IX pun mengundurkan diri.
Dia juga menambahkan Paus juga berusaha untuk menutupi keislaman mereka dengan melakukan hujatan terhadap islam dan hinaan kartun Nabi Muhammad secara terang terangan pada tahun 2006. Namun usahanya justru menjadikan senjata untuk dirinya sendiri yang berujung pada pengunduran dirinya.
Dia mengisyaratkan bahwa dokumen dokumen Vatikan yg menyelidiki surat pernyataan itu tidak seorang pun mengetahuinya sampai saat ini ditangan siapa surat itu berada. Akan tetapi seorang pengamat mengatakan bahwa Paus menghilangkannya bersamaan dengan keluar dari kantor tugasnya segera.
Dia jg menegaskan terdapat arsip arsip pemberhentian Paus dan penangkapan nya di beberapa negara yg dikunjunginya karena keterlibatannya dalam menutup-nutupi kekerasan dan skandal seksual.
Dan peneliti ini menutup dengan memotivasi para da’i dan ulama untuk melakukan kegiatan dakwah dengan istiqomah untuk mendakwahi orang orang khatolik dari pengkultusan terhadap Paus dan uskup dibawahnya menuju penyembahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Wallahu'alam bishowab
sumber : مكافحة العلمانيه
Jumat, 15 Februari 2013
Alasan mengapa kucing menjadi binatang kesayangan Nabi
KUCING |
Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis,berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kuci
ng tidak terdapat najis?
Mari kita cari tau alasannya....
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Pada permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Lidah kucing merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80%jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Hanya sedikit sekali kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman adalah sebagai berikut :
Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Subhanallaah !
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Sa'id Rafah Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Apa yang diperlihatkan Rosulullah pada sahabatnya berikut ini:
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Subhaanallah!!
Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah Saw yang buta baca-tulis ini takkan berani mengatakan bahwa kucing itu bersih? Segala sesuatu yang baru ditemukan oleh para ilmuwan saat ini, ternyata sudah diketahui ilmunya oleh Rosul Kita Muhammad saw sejak 1500 tahun yang lalu....
Rabu, 13 Februari 2013
Bahaya Valentine Day Pada Keimanan
say no to valentine day |
Valentine's day sebetulnya bukan mengagung-agungkan cinta dan kasih sayang, tapi lebih ke arah yang mengumbar nafsu, agar dibiarkan bangkit dan liar tanpa kendali. Sehingga pada hari (Valentine's day) itu terjadi legalisasi pernyataan cinta yang tidak seharusnya. Pada hari itu terjadi kemaksiatan sehingga panji syetan berkibar tinggi dengan keberhasilannya membujuk mengikutinya. Dibalik acara gemerlap pesta Valentine's day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk dirayakan ummat Islam. Budaya itu sangat bahaya, Banyak orang yang tertipu dengannya, sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan akhidah yang diharamkan oleh Islam.
( Tasyabuh urusannya bisa membahayakan status keimanan )
Valentin termasuk tasyabuh? Apa itu? Tasyabuh adalah penyerupaan terhadap orang-orang kafir dengan seluruh jenisnya dalam hal akidah atau ibadah atau adat atau cara hidup yang merupakan kekhususan mereka (orang-orang kafir).
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 Ash-Shahihah: 1/676)
Tasyabbuh kebanyakannya akan mengarahkan kepada perbuatan mengagumi dan mengidolakan pribadi-pribadi orang-orang kafir, yang pada gilirannya akan membuat dirinya kagum kepada adat, hari raya, ibadah, dan aqidah mereka yang dari awal sampai akhirnya di bangun di atas kebatilan dan kerusakan. Dan hal ini tentunya akan menyebabkan pudar atau bahkan hilangnya agama Islam dari dalam hatinya, tidak kagum terhadap Islam, bahkan acuh tak acuh serta malu mengakui dirinya sebagai muslim.
Karenanya tidaklah kita dapati ada muslim yang menokohkan orang kafir kecuali padanya ada sikap kurang mengagungkan Islam, jahil dalam masalah agama, dan lalai -kalau kita tidak katakan meninggalkan- dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.
Dan dalam surah Al-Hadid ayat 16, Allah SWT berfirman:
وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
“Dan janganlah mereka (kaum mukminin) seperti orang-orang telah diturunkan Al Kitab sebelumnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Rasulullah bersabda: Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: "Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?" ( HR. Bukhori dan Muslim )
KANDUNGAN MINERAL AIR ZAM-ZAM...
TELAGA ZAM-ZAM |
Disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, dari hadis Ibnu ‘Abbas : “Suatu saat, ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan isterinya Hajar dan anaknya Isma’il di sekitar Ka`abah di suatu pohon besar yang berada di atas sumur Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada seorang pun di Makkah melainkan mereka bertiga. Setelah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam meletakkan kantung berisi kurma dan air, beliau pun berganjak pergi. Namun, Hajar mengikutinya sambil berkata : “Wahai Ibrahim, ke manakah engkau akan pergi dengan meninggalkan kami sendiri di tempat yang tiada manusia lain atau yang lainnya?”.
Pertanyaan itu diulangi berterusan tetapi Nabi Ibrahim tidak melihat kepadanya. Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya : “Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan hal ini?”
“Ya” jawab Nabi Ibrahim.
“Jika begitu, Allah tidak akan menyusahkan kami” seru Hajar. Kemudian kembalilah Hajar ke tempatnya, dan Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di Tsaniyah – jalan perbukitan, arah jalan ke Kada`. Rasulullah ketika memasuki Makkah juga melewati jalan tersebut – dan keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya lantas berdoa : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan solat. Maka jadikanlah hati sebahagian manusia cenderung kepada mereka, dan berilah rezeqi mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” [Surah Ibrahim, ayat 37]
Ibunda Isma’il menyusui anaknya dan meminum dari kantung air tersebut. Hingga akhirnya air itu pun habis, dan anaknya kehausan. Dia melihat anaknya dengan penuh cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi untuk mencari sumber air kerana tidak sanggup melihat anaknya kehausan.
Pergilah dia menuju bukit terdekat iaitu bukit Safa dan berdiri di atasnya. Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali ada orang di sana. Akan tetapi, nyata tidak ada orang.
Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwah. Berdiri di atasnya dan memandang barangkali ada manusia di sana tetapi ternyata tidak ada juga. Dia lakukan demikian itu hingga tujuh kali.
Ketika berada di atas bukit Marwah, dia mendengar ada suara, dia berkata kepada dirinya sendiri : “Diam!”. Setelah diperhatikannya ternyata memang benar dia mendengar suara, kemudian dia pun berkata : “Aku telah mendengar, apakah di sana ada pertolongan?”
Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibrail ‘Alaihissalam yang mengais-ngais tanah dengan kakinya (atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang lain), kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka, keluarlah darinya pancaran air.
Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya. Diceduknya air itu dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat air. Setelah diceduk, air tersebut semakin memancar. Dia pun minum air tersebut dan juga memberikan kepada anaknya, Isma’il. Lalu Malaikat Jibrail berkata kepadanya : “Jangan takut terbiar. Sesungguhnya di sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini (Isma’il) bersama ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan membiarkan hambanya”
Selang beberapa waktu kemudian, datanglah orang-orang dari qabilah Jurhum turun di lembah Makkah. Mereka turun kerana melihat burung-burung yang berputar-putar. Mereka berkata : “Burung ini berputar-putar di sekitar air. Kami yakin di lembah ini ada air” lalu mereka mengirim utusan. Ternyata benar mereka mendapatkan air. Utusan itu pun kembali dan memberitahukan kepada orang-orang yang mengutusnya tentang adanya air. Mereka pun kemudian mendatanginya dan meminta izin dari Ummu Isma’il [Siti Hajar] bahawa mereka akan bertandang ke sana. Ummu Isma’il pun mempersilakan dengan syarat, bahawa mereka tidak berhak memiliki (sumber) air tersebut dan qabilah Jurhum pun bersetuju”
KANDUNGAN MINERAL AIR ZAM-ZAM
Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zam-zam in memang unik mengandungi elemen-elemen ‘alamiah sebesar 2,000 mg per liter. Biasanya, air mineral ‘alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter.
Elemen-elemen kimia yang terkandung dalam air Zam-zam :-
Ion-ion Positif (+)
Sodium (250 mg per liter)
Calcium (200 mg per liter)
Potassium (20 mg per liter)
Magnesium (50 mg per liter)
Ion-ion Negatif (-)
Sulphur (372 mg per liter)
Bicarbonates (366 mg per liter)
Nitrate (273 mg per liter)
Phosphate (0.25 mg per liter)
Ammonia (6 mg per liter)
Selasa, 12 Februari 2013
SETIAP MALAM BERSAMA SURAH AL MULK
alquran |
Surah
agung itu adalah surah al-Mulk. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan pemilik sunan yang empat,
dari Abu Hurairah: "Sesungguhnya surah yang berisi tiga puluh ayat ini
akan memintakan syafaat bagi pemiliknya maka dia pun diberi ampunan."
Dari Ibnu Abbas berkata, seorang laki-laki mendirikan kemah diatas
kuburan yang tidak disadarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah
membaca surah al-Mulk hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw.
dan menceritakan kejadiannya: "Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah
diatas sebuah kuburan, tapi saya tidak menyadari kalau itu adalah
kuburan. Lalu saya mendengar suara seseorang tengah membaca surah
al-Mulk hingga selesai. Rasulullah saw. bersabda, "Itu adalah penghalang
yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur." (HR Tirmidzi).
Dari Jabir bin Abdillah berkata, "Rasululullah tidak tidur pada malam
hari sehingga dia membaca (Alif Laam Miim, Tanzil) dan (Tabaaraka
Biyadihil Mulku)." (HR Tirmidzi).
Adalah Ibnu Abbas r.a.
memberi pengajaran kepada seseorang dengan bertanya, "Maukah engkau aku
hadiahi sebuah hadis?" Laki-laki tersebut menjawab, "Ya," Ibnu Abbas
berkata, "Bacalah (tabaarakalladzi biyadihil mulku) dan ajarkanlah
kepada keluargamu, semua anak-anakmu, bayi-bayimu, dan tetanggamu.
Karena, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:"Aku suka
kalau surah itu berada dalam hati setiap orang dari umatku."
Inilah surah yang diberkahi yang semestinya kita selalu membacanya. Kita
lantunkan dengan lesan, kita perhatikan dengan hati dan kita ajarkan
kepada anak-anak dan istri kita. Marilah kita baca surah tersebut pada
setiap malam. Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla memberikan syafaatnya
kepada kita lalu kita akan diselamatkan dari azab kubur dan kedahsyatan
hari kiamat.
Tabaarakalladzii biyadihil mulku wa huwa 'alaa
kulli syai-in qadiir (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala
kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Biyadihil mulku (Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan).
Artinya, Allah memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di
antara keduanya. Dialah pemilik penciptaan dan perintah. Dialah yang
memberi makan dan bukan yang diberi makan. Yang memberi balasan bukan
yang diberi balasan; Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi
sangat kokoh. Ditangan-Nyalah kerajaan setiap sesuatu. Pencipta segala
sesuatu. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun
yang ada di langit dan di bumi yang dapat melemahkannya. Apabila Ia
menghendaki sesuatu, ia berkata, "Kun" (jadilah), maka terjadilah.
Alladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa
wa huwal 'aziizul ghafuur (Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun).
Allah menghinakan hamba-Nya
dengan kematian, meskipun ia menjadi penguasa manusia, jabatannya telah
memuncak; hartanya melimpah ruah; kekuatannya kokoh; dan umurnya
panjang. Maka, akhirnya ia akan tetap mati. Ujung-ujungnya kehancuran
dan ketidakadaan. Ruhnya dipisahkan dengan badannya. Dan setelah itu ia
akan memasuki kehidupan yang kekal. Di dalamnya tidak ada tidur dan
kematian. Apabila seorang tergolong ahli jannah, ia akan berada dalam
kenikmatan yang kekal dan tidak akan hilang. Begitu pula bila ia
tergolong penduduk neraka (na'udzubillahi min dzalik), maka sesungguhnya
mereka: "Tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula)
diringankan dari mereka azabnya." "Di dalamnya mereka tidak mati, tidak
juga hidup." Mereka akan berada dalam azab yang abadi, kekal
selama-lamanya, dan tidak berubah.
Allah menciptkan kematian
dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kita yang lebih baik
amalnya. Tidak semua hamba Allah sama. Ada yang kafir, ada pula yang
mukmin; ada yang baik, ada pula yang jahat. Allah SWT ingin menguji
mereka siapa di antara mereka yang lebih baik amalnya. Yang paling
ikhlas dan benar. Ikhlas adalah tidak meyekutukan Allah dengan sesuatu
pun, sedangkan benar adalah sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh
Rasulullah saw. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Rabnya, hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa wa huwal 'aziizul ghafuur (Supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan, Dia
Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Dialah Yang Maha Besar Lagi
Mulia, Yang Ditaati dan Ditakuti. Bersamaan dengan itu Dia Maha
Pengampun kepada siapa saja yang bermaksiat dan bertobat, kepada orang
yang melampaui batas kemudian bertobat. Dan, Dialah Yang Maha Perkasa
Lagi Maha Pengampun.
Alladzii khalaqa sab'a samawaatin
thibaaqaa maa taraa fi khalqir rahman min tafawut (Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang).
Hai orang musyrik; hai orang kafir; hai orang yang ragu-ragu; hai orang
yang menentang Rasulullah saw.; hai orang yang kafir kepada agama-Nya!
Lihatlah di atasmu; lihatlah ke langit-langit itu; lihatlah dengan
saksama dan penuh perhatian! Bukan seperti penglihatan para binatang.
Lihatlah ke langit-langit itu, apakah engkau mendapati sesuatu yang
tidak seimbang? Apakah engkau mendapatinya berlubang, retak, dan lemah?
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rab Yang Maha Pemurah
sesuatu yang tidak seimbang, berselisih, ataupun kacau. Tidak, tetapi ia
adalah langit yang sempurna, tebal dan kuat. Lihatlah kepadanya dan
bandingkanlah keadaanmu dengan keadaannya.
"Apakah kamu yang
lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya,
Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah
membangunnya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan
siangnya terang benderang. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan
menjadikan siangnya terang benderang. Ia memancarkan darinya mata air
dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya."
"Maka, apakah mereka
tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami
meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai
retak-retak sedikit pun. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan
padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam
tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan
peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)."
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya
Kami benar-benar meluaskannya. Dan, bumi itu Kami hamparkan, maka
sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami)."
"Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh
buah langit). dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami)."
"Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan,
yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari
setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan itu tidak dapat
mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari
dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang
kekal,"
Marilah kita perhatikan langit yang berlapis-lapis ini, marilah kita perhatikan kebesaran ciptaan-Nya.
"Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat?"
Ia tidak memiliki tiang, bagaimana Allah meninggikannya? Bagaimana
Allah menjadikannya kuat, tebal, dan sama. Yang di dalamnya tidak ada
lubang dan retak. Inilah kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
"Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang? Kemudian, pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu
akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat, dan
penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah."
"Sesungguhnya Kami
telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan," Qatadah r.a.
berkata, "Allah menciptakan langit-langit dan di dalamnya terdapat
bintang-bintang untuk tiga tabiat. Pertama, hiasan langit dunia. Kedua,
alat-alat pelempar setan. Ketiga, tanda-tanda yang memberikan petunjuk,
"Dan dengan bintang mereka mendapatkan petunjuk." Barangsiapa yang
berbicara di luar itu, ia telah membebani dirinya dengan sesuatu yang
tidak diketahuinya."
Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa
bintang-bintang memiliki pengaruh terhadap kejadian di dunia, bahwa
hujan turun atau kekeringan terjadi, rezeki dibentangkan atau
disempitkan karena pengaruh bintang tersebut, ia telah membebani dengan
sesuatu yang tidak semestinya dan berkata atas nama Allah apa yang tidak
diketahuinya.
"Dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala."
Yaitu para setan yang mencuri pendengaran dan menyesatkan para hamba.
Mendorong mereka agar berbuat maksiat. Menganjurkakannya berbuat
kejelekan, dan menghiasi kebatilan sehingga tampak indah. Menyuruh
mereka berbuat munkar dan mencegahnya dari berbuat makruf serta
menahannya untuk taat kepada Allah. Allah Azza wa Jalla telah menyiapkan
untuk mereka ini neraka jahanam dan itulah sejelek-jelek tempat
kembali. Siksa neraka yang menyala-nyala, yang diperuntukkan untuk setan
jin dan manusia. Allah menyiapkan untuk mereka jahanam dan itulah
sejelek-jelek tempat kembali.
"Dan orang-orang yang kafir
kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk
tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar
suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak."
"Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah."
Hampir bagian-bagian langit itu terputus dan terbagi karena besarnya
kemarahan terhadap orang-orang yang kafir kepada Allah, menentang
Rasulullah dan membunuh para wali-Nya. Neraka jahanam hampir-hampir
pecah karena marah terhadap orang-orang kafir.
Rasulullah saw.
bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membakar api neraka 1000
tahun sehingga memutih. Kemudian Allah membakarnya lagi 1000 tahun
sehingga memerah. Kemudian Allah membakarnya 1000 tahun sehingga
menghitam. Ia adalah hitam yang gelap"
Kullamaa Ulqiya Fiiha Faujun
"Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir)"
"Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum
pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"
Pertanyaan yang bernada menjelekkan dan mencela. Apakah belum pernah
datang kepadamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? Apakah belum
pernah datang kepadamu seorang rasul? Apakah belum pernah datang
kepadamu seorang yang mengingatkan dirimu? Orang yang menjelaskan
syariat, agama, halal, dan haram kepadamu? Apakah belum pernah datang
seorang pemberi peringatan kepadamu?
"Mereka menjawab: 'Benar
ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan,
maka kami mendustakannya dan kami katakan: 'Allah tidak menurunkan
sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'."
Mereka menghadapi para utusan Allah dengan akhlak yang buruk dan tidak
mempunyai rasa malu. "Kamu wahai para rasul, tidak lain hanyalah di
dalam kesesatan yang besar. Kamu adalah oang yang tersesat dan
menyimpang. Biarkanlah kami dan berhala yang kami sembah. Biarkanlah
kami mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Kemudian
setelah itu mereka mengakui bahwa dirinya bukanlah orang-orang yang
berakal. Mereka tidaklah memiliki kemampuan untuk memisahkan antara yang
jelek dengan yang baik.
"Dan mereka berkata: 'Sekiranya kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui
dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala."
"Orang-orang kafir dibawa ke neraka jahannam
berombong-rombongan. Sehingga, apabila mereka sampai ke neraka itu,
dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: 'Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan
kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: 'Benar (telah
datang).' Tetapi, telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap
orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): 'Masukilah ke
pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.' Maka,
neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang
menyombongkan diri."
Mereka mempersaksikan diri mereka sendiri
bahwa mereka adalah tuli, buta, dan bisu. Mereka adalah orang-orang
gila. Mereka tidak mendengarkan al-Haq. Tidak pula membicarakan al-Haq.
Mereka tidak melihat petunjuk-petunjuknya.
"Mereka mengakui dosa mereka. Maka, kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."
Adapun orang mukmin yang baik, yang saleh, mereka mengagungkan Allah
dengan seagung-agungnya. Mereka mengetahui din dan syariat-Nya. Mereka
menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram. Mereka tidak hanya
takut kepada Allah ketika berada di tengah banyak orang, tetapi juga
ketika sendirian, ketika dalam keadaan dhahir maupun bathin.
"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabnya yang tidak nampak
oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar."
Orang yang takut kepada Rabnya, meskipun berada di tengah manusia,
meskipun ketika sendirian, pintu terkunci dan tabir dibentangkan. Maka,
bagi mereka pahala yang besar.
Rasulullah saw. bersabda, "Ada
tujuh golongan yang berada dalam naungan Allah pada hari tidak ada
nauangan, kecuali naungan-Nya."
Apakah yang menjadi pembagi
yang ikut dalam tujuh golongan tersebut. Golongan yang berbahagia,
golongan yang mendapatkan keutamaan itu? Tidak lain adalah Mereka yang
takut kepada Rab-nya, sebagaiman tidak ada yang melihat kecuali hanya
Dia; tidak ada yang mendengar kecuali hanya Dia; dan tidak ada yang
mengamati kecuali hanya dia. Yaitu, "seorang laki-laki yang berzikir
kepada Allah dalam kesendirian, kemudian bercucuran air matanya. Dan,
seorang laki-laki yang dipanggil wanita yang cantik dan berkedudukan."
Di sana tidak ada polisi yang mengawasinya. Tidak ada mata yang
melihatnya. "Maka ia menjawab, "Sesungguhnya saya takut kepada Allah dan
seorang laki-laki yang menyedekahkan hartanya kemudian ia
menyembunyikannya." Laki-laki yang berurusan dengan Allah. Laki-laki
yang tidak ingin riya' (dilihat orang) ataupun sum'ah (didengar orang).
"Maka kemudian ia menyembunyikan sedekahnya itu, sehinggga tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya."
Ketujuh golongan ini adalah orang yang takut kepada Allah, yang tidak
nampak oleh mereka. "Bagi mereka pahala yang besar."
Kemudian
Rab kita Jalla Jalaaluhu mengancam manusia, semua manusia. "Dan
rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah, sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak
mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan), dan Dia Maha Halus lagi
Maha Mengetahui?"
Wahai Hamba Allah, janganlah engkau mengira,
engkau hanya berurusan dengan manusia yang hanya bisa melihat yang
dhahir. Janganlah engkau mengira engkau hanya berurusan dengan makhluk
yang kemampuan dan wawasannya terbatas. Tidak, demi Allah, tetapi engkau
berurusan dengan Rab Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana, Maha
Halus Lagi Maha Mengetahui.
"Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi."
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati."
"Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit
dan yang ada di bumi, dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan
yang lebih besar."
Ketahuilah dengan yakin bahwa yang
tersembunyi di sisi Allah nampak jelas. Sesuatu yang engkau rahasiakan
dan sembunyikan, maka di sisi Allah nampak jelas dan terang.
"(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia
tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,
masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan."
Senin, 11 Februari 2013
INGIN DI DOAKAN MALAIKAT ?? INI AMALANNYA
Kalau Ingin Didoakan Para Malaikat Lakukanlah Amal Sholeh Yang Ini.
1.. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan
dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.
Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si
fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2.. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)
3.. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu
Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan”
(hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4.. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5.. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al
Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Shahih Bukhari no. 782)
6.. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’”
(Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7.. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit)
sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8.. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no. 2733)
9.. Orang-orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”
(Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10.. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur”
(hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11.. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh”
(Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
12.. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”
(dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Minggu, 10 Februari 2013
AL-QURAN OBAT PENAWAR LAHIR DAN BATHIN, DIPERHATIKAN ADAB MEMBACANYA
AL-QURAN OBAT PENAWAR LAHIR BATHIN |
Setiap
muslim harus meyakini kesucian Kalam Allah, keagungannya, dan
keutamaannya di atas seluruh kalam (ucapan). Al-Qur'anul Karim itu Kalam
Allah yang di dalamnya tidak ada kebatilan. Al-Qur'an memberi petunjuk
jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam
menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan
dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah
Ta'ala.
Untuk itulah tiada ilmu yang lebih utama dipelajari
oleh seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari Al-Qur'an.
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Sebaik-baik kamu
adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkan-nya." (HR.
Bukhari).
Dalam riwayat Imam Muslim dijelaskan: "Bacalah
Al-Qur'an, sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi syafa'at di hari
Qiyamat bagi yang membacanya (ahlinya)." (HR. Muslim).
Wajib
bagi kita menghalalkan apa yang dihalalkan Al-Qur'an dan meng-haramkan
apa yang diharamkannya. Diwajibkan pula beradab dengannya dan berakhlaq
terhadapnya.
Di saat membaca Al-Qur'an seorang muslim perlu
memperhatikan adab-adab berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan
pahala dalam membaca Al-Qur'an:
- Agar membacanya dalam
keadaan yang sempurna, suci dari najis, dan dengan duduk yang sopan dan
tenang. Dalam membaca Al-Qur'an dianjurkan dalam keadaan suci. Namun
apabila dia membaca dalam keadaan najis, diperbolehkan dengan Ijma' umat
Islam. Imam Haromain berkata; orang yang membaca Al-Qur'an dalam
keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan
tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama. (At-Tibyan, hal.58-59).
- Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat
menghayati ayat yang dibaca. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Siapa saja yang membaca Al-Qur'an (khatam) kurang dari tiga
hari, berarti dia tidak memahami" (HR. Ahmad dan para penyusun
Kitab-Kitab Sunan).
Dan sebagian kelompok dari generasi
pertama membenci pengkhataman Al-Qur'an sehari semalam, dengan dasar
hadits di atas. Rasulullah telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk
mengkhatamkan Al-Qur'an setiap satu minggu (7 hari). (Muttafaq Alaih).
Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Affan, Zaid
bin Tsabit , mereka mengkhatamkan Al-Qur'an sekali dalam seminggu.
- Membaca Al-Qur'an dengan khusyu'. Dengan memeperlihatkan duka cita
atau menangis, karena sentuhan pengaruh ayat yang dibaca bisa menyentuh
jiwa dan perasaan. Rasulullah n bersabda:
"Bacalah Al-Qur'an dan
menangislah, apabila kamu tidak menangis maka usahakan seakan-akan
menangis (karena ayat yang engkau baca). (HR. Al-Bazzar).
Di dalam sebuah ayat Al-Qur'an, Allah Ta'ala menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hambaNya yang shalih:
" Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu' (Al-Isra': 109).
- Agar membaguskan suara di dalam membacanya, sebagaimana sabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Hiasilah Al-Qur'an dengan
suaramu" (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Di dalam hadits
lain dijelaskan: "Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan
Al-Qur'an" (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Maksud hadits di atas, membaca
Al-Qur'an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya,
panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah
Tajwid.
Membaca Al-Qur'an dimulai dengan Isti'adzah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Dan bila kamu akan membaca
Al-Qur'an, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari (godaan-godaan)
syaithan yang terkutuk" (An-Nahl: 98).
Apabila ayat yang
dibaca dimulai adri awal surat, setelah isti'adzah terus membaca
Basmalah, dan apabila tidak di awal surat cukup membaca isti'adzah.
Khusus surat At-Taubah walaupun dibaca mulai awal surat tidak usah
membaca Basmalah, cukup dengan membaca isti'adzah saja.
-
Membaca Al-Qur'an dengan berusaha mengetahui artinya dan memahami inti
dari ayat yang dibaca dengan beberapa kandungan ilmu yang ada di
dalamnya. Firman Allah Ta'ala: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan
Al-Qur'an, ataukah hati mereka terkunci? (Muhammad: 24).
-
Membaca Al-Qur'an dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan
tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat
yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih atau dalam hati
secara khusyu'.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Orang yang terang-terangan (di tempat orang banyak) membaca Al-Qur'an,
sama dengan orang yang terang-terangan dalam shadaqah" (HR. Tirmidzi,
Nasa'i, dan Ahmad).
Dalam hadits lain dijelaskan: "Ingatlah
bahwasanya setiap hari dari kamu munajat kepada Rabbnya, maka janganlah
salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu
tidak boleh mengangkat suara atas yang lain di dalam membaca
(Al-Qur'an)" (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Baihaqi dan Hakim), ini hadits
shahih dengan syarat Shaikhani (Bukhari-Muslim).
Jadi jangan
sampai ibadah yang kita lakukan tersebut sia-sia karena kita tidak
mengindahkan sunnah Rasulullah dalam melaksanakan ibadah membaca
Al-Qur'an. Misalnya, dengan suara yang keras pada larut malam, yang
akhirnya mengganggu orang yang istirahat dan orang yang shalat malam.
- Dengarkan bacaan Al-Qur'an Jika ada yang membaca Al-Qur'an, maka
dengarkanlah bacaannya itu dengan tenang, Allah Ta'ala berfirman: "Dan
tatkala dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, semoga kamu
diberi rahmat" (Al-A'raaf: 204).
- Membaca Al-Qur'an dengan saling bergantian.
Apabila ada yang membaca Al-Qur'an, boleh dilakukan membacanya itu
secara bergantian, dan yang mendengarkannya harus dengan khusyu' dan
tenang. Rasulullah n bersabda:
"Tidaklah berkumpul suatu kaum di
dalam rumah-rumah Allah, mereka membaca Al-Qur'an dan saling
mempelajarinya kecuali akan turun atas mereka ketenangan, dan mereka
diliputi oleh rahmat (Allah), para malaikat menyertai mereka, dan Allah
membang-ga-banggakan mereka di kalangan (malaikat) yang ada di sisiNya."
(HR. Abu Dawud).
- Berdo'a setelah membaca Al-Qur'an. Dalam
sebuah riwayat dijelas-kan, bahwa para sahabat apabila setelah khatam
membaca Al-Qur'an, mereka berkumpul untuk berdo'a dan mengucapkan:
'Semoga rahmat turun atas selesainya membaca Al-Qur'an'. Dan sebuah
hadits dijelaskan, diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallah 'anhu
bahwasanya apabila ia telah khatam membaca Al-Qur'an, ia mengumpulkan
keluarganya dan berdo'a. (HR Abu Dawud).
SOFTWARE SADAP HP & BB CANGGIH ADA DI SINI
Sabtu, 09 Februari 2013
MEKKAH DAN MADINAH, DUA KOTA YG PALING BERSINAR DARI LUAR ANGKASA
- Empat astronot Rusia dalam kunjungannya ke Riyadh, Sabtu
(10/11), disambut hangat Pangeran Salman
yang tak lain juga mengepalai Lembaga Ilmu Penelitian Antariksa OASIS
(PSSO) Saudi. Astronot tersebut adalah utusan dari Asosiasi Penjelajah
Antariksa (ASE) yang datang memenuhi undangan Kerajaan Arab Saudi. Empat
astronot Rusia tersebut adalah Andrey Borisenko, Alexander Samokutyaev,
Anton Shkaplerov, serta penerjemah mereka Boris Meshcherykov. Para
astronot tersebut dijamu langsung oleh Pangeran Salman di istananya
bersama Pengawas Umum PSSO, Khalid Abdul Gader.
Setelah dijamu Sang Pangeran, para astronot tersebut pun bercerita pengalaman spiritual mereka selama berada di luar angkasa kepada para mahasiswa di Lembaga Ilmu Pengetahuan OASIS Saudi. Para Astronot juga memperlihatkan foto-foto yang mereka ambil dari luar angkasa, khususnya foto-foto Makkah dan Madinah.
"Ketika berada di luar angkasa, kami mengambil foto-foto bumi sepanjang hari untuk dokumentasi. Namun, ketika malam hari, sangat sulit untuk mengambil gambar,'' kisah astronot Anatoly Ivanishin kepada para siswa yang hadir. ''Diperlukan teknik khusus untuk memainkan kamera agar bisa memperoleh gambar yang baik. Akhirnya saya berhasil mengambil banyak gambar dari berbagai kota di malam hari.''
''Yang membuat saya terkejut adalah ketika menemukan foto kota Makkah dan Madinah,'' lanjutnya. ''Kedua kota ‘outshone’ itu benar-benar paling bersinar dari semua kota-kota lain di seluruh dunia."
Ivanishin juga menceritakan tentang kota-kota lain di seluruh dunia. Kota-kota tersebut tidak terlihat cerah pada malam hari. Namun, ketika ia memandang Makkah dan Madinah yang bersinar cerah dari luar angkasa, menjadikan sebuah ‘tontonan hati’ baginya. ''Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya,'' tuturnya.
Sumber: www.arabnews.com
Setelah dijamu Sang Pangeran, para astronot tersebut pun bercerita pengalaman spiritual mereka selama berada di luar angkasa kepada para mahasiswa di Lembaga Ilmu Pengetahuan OASIS Saudi. Para Astronot juga memperlihatkan foto-foto yang mereka ambil dari luar angkasa, khususnya foto-foto Makkah dan Madinah.
"Ketika berada di luar angkasa, kami mengambil foto-foto bumi sepanjang hari untuk dokumentasi. Namun, ketika malam hari, sangat sulit untuk mengambil gambar,'' kisah astronot Anatoly Ivanishin kepada para siswa yang hadir. ''Diperlukan teknik khusus untuk memainkan kamera agar bisa memperoleh gambar yang baik. Akhirnya saya berhasil mengambil banyak gambar dari berbagai kota di malam hari.''
''Yang membuat saya terkejut adalah ketika menemukan foto kota Makkah dan Madinah,'' lanjutnya. ''Kedua kota ‘outshone’ itu benar-benar paling bersinar dari semua kota-kota lain di seluruh dunia."
Ivanishin juga menceritakan tentang kota-kota lain di seluruh dunia. Kota-kota tersebut tidak terlihat cerah pada malam hari. Namun, ketika ia memandang Makkah dan Madinah yang bersinar cerah dari luar angkasa, menjadikan sebuah ‘tontonan hati’ baginya. ''Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya,'' tuturnya.
Sumber: www.arabnews.com
Mendulang Keberuntungan
Mukaddimah
Sepakat seluruh manusia bahwa keberuntungan
adalah cita-cita dan harapan setiap orang. Tidak pernah ada dalam “kamus
hidup” anak Adam ingin merugi dalam hidup ini sekecil apapun jua bentuk
kerugian tersebut. Untuk meraih keberuntungan tersebut, maka setiap
orang berjuang keras tanpa kenal lelah siang dan malam bahkan rela
mengorbankan segalanya.
Demi keuntungan para pedagang rela mengorbankan tidur malamnya,
keluar di malam yang gelap gulita berangkat ke pasar induk untuk berjual
beli. Demi keuntungan para petani rela kerja berbulan-bulan dibawah
terik panas matahari yang membakar punggungnya untuk menyemai benih,
mengairi sawah, memupuk..dst. Demi hasil laut yang menggiurkan-semisal
udang lopster- para nelayan rela menentang gelombang dan badai di “musim
utara” dengan kematian yang senantiasa membayangi mereka. Demi meraih
kursi dan jabatan para politisi rela mengorbankan segala aset dan
kekayaan mereka….dst.
Beragam persepsi dalam memaknai keberuntungan
Sesuai dengan bervariasinya latar belakang pendidikan, wawasan,
lingkungan, budaya,provesi dan hal-hal lainnya akan membuat beragam pula
persepsi seseorang dalam memaknai keberuntungan. Keberuntungan menurut
“tukang payung” adalah agar selalu turun hujan yang melariskan
dagangannya. Sebaliknya keberuntungan menurut penjual es krim dan
sejenisnya adalah cuaca panas terik yang membakar.Keberuntungan menurut
politisi adalah takala berhasil meraih kursi dan jabatan, berbeda dengan
para pedangang asongan yang tidak perduli siapa yang berhasil jadi
pejabat ataupun konglomerat yang jelas…tatkala pulang membawa laba dan
barang dagangannya habis itulah menurutnya suatu keberuntungan.
Benarkah jabatan, kekuasaan dan kekayaan standar keberuntungan?
Sebagian orang menganggap bahwa jabatan, kekuasaan, dan kekayaan
adalah simbol keberuntungan seseorang, sehingga wajarlah di suatu
masyarakat ada anggapan bahwa yang namanya “berhasil” akan selalau
dikaitkan dengan sukses meraih jabatan, kekuasaan dan kekayaan.
Jika anda mendengar celoteh seseorang dikampung”Wah si fulan
sekarang telah berhasil di kota A” seringkali konotasinya adalah
kedudukan, pangkat, kekayaan ataupun profesi yang menjanjikan, seperti
dokter, insinyur, pengacara, hakim,anggota dewan, menteri..dst,bahkan
sekarang begitu kuatnya keingginan banyak orang tua agar anaknya menjadi
artis yang “ngetop” penyanyi dan bintang film dengan harapan meraih
ketenaran dan kekayaan,
Sebaliknya tidak sedikit mencemooh tatkala mendengar seseorang
berprofesi sebagai “guru mengaji”, ustadz dan yang semacamnya. Karena
itulah tidak heran banyak orang yang menganggap rendah jika memasukkan
anaknya ke sekolah agama dengan alasan bahwa masa depan anaknya akan
menjadi suram.
Beruntungkah Qarun sebagai orang terkaya di zamannya ?
Tatkala Qarun keluar dengan parade barisan yang terdiri dari kereta
kencana, mahkota dan para prajurit dan dayang-dayang yang
menggiringinya dengan segala perhiasan emas, perak, permata,
zamrud..dst, maka melelehlah air liur kebanyakan Bani Israil melihat
kemegahan didepan mata mereka, dan secara sepontan keluarlah ucapan”
Alangkah beruntungnya seandainya kita memiliki kekayaan yang dimiliki
Qarun…sungguh dialah orang yang beruntung”.
Allah –subhanahu wa ta’ala- mengungkapkan dalam FirmanNya tentang kisah ini :
إنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ
وَآَتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ
بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ (76) وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ
اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي
الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (77) قَالَ إِنَّمَا
أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ
أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً
وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْnlhمُجْرِمُونَ
(78) فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ
الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ
إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ (80) فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ
الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ
وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ (81) وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا
مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ
لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ
عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ (82)
تِلْكَ الدَّارُ الْآَخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ
عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ (83)
Sungguh Qarun adalah bagian dari kaum Musa yang melampaui batas
terhadap mereka, dan Kami telah berikan padanya dari perbendaharaan
kekayaannya yang kunci-kuncinya hanya mampu di bawa sejumlah orang-orang
kuat, tatkala berkata padanya kaumya:”jangan lah engkau merasa bangga
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. Dan carilah
dari apa-apa yang Allah berikan padamu negeri akhirat dan janganlah lupa
kehidupanmu di dunia dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik
padamu dan jangan pernah melampaui batas merusak di bumi sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang merusak.
Maka Qarun menjawab: “sesungguhnya semua(kekayaan) ini kudapatkan
karena ilmuku”, tidak kah dia mengetahui bahwa Allah telah pernah
membinasakan orang-orang sebelumnya yang mereka lebih kuat dan lebih
banyak mengumpulkan harta?, dan kelak tidak akan pernah ditanyakan
tentang dosa-dosa para pelaku kejahatan.
Maka keluarlah Qarun di tengah-tengah kaumnya dengan
perhiasan(pakaian kebesaran) nya, berkatalah orang-orang yang
menginginkan kehidupan dunia:”Aduhai sungguh beruntungya kita seandainya
memiliki apa yang dimiliki Qarun, sungguh dia adalah orang yang
beruntung”. Dan berkatalah orang-orang yang diberikan Ilmu: “celakah
kalian sesungguhnya ganjaran Allah lebih baik bagi siapa yang beriman
dan beramal sholeh,dan tindak mendapatkannya kecuali orang-orang yang
sholeh.
Maka kami tenggelamkan dia dan seluruh tanah dan rumahnya kedalam
perut bumi, dan tidak seorangpun yang dapat menolongnya dari selain
Allah dan dia bukanlah dari golongan orang-orang yang beruntung. Maka
(melihat itu) berkatalah orang-orang yang kemarin mengharap agar diberi
kekayaan sepertinya: Aduhai sungguh Allah melapangkan rezeki kepada
siapa-siapa Yang dia Kehendaki ari hamba-hambanya dan menyempitkannya,
seandainya Allah tidak merahmati kita niscaya kita akan ditenggelamkan
sungguh benarlah bahwa tidak akan pernah beruntung orang-orang kafir.
Sungguh negeri akhirat itu kami jadikan bagi orang-orang yang tidak
menginginkan berbuat kesombongan di bumi tidak pula berbuat
kerusakan,dan sungguh akhir segala sesuatu akan menjadi milik
orang-orang yang bertaqwa.(QS.Al-Qasas :76-83)
Ketika kekayaan menjadi petaka
Dari penjelasan ayat di atas, jelaslah bahwa kekayaan yang dimiliki
Qarun menjadi sumber malapetaka yang membuatnya di tenggelamkan dalam
perut bumi dan menjadi pelajaran berharga tentang kesombongan dan
keangkuhan setiap generasi yang datang belakangan, hingga lekatlah nama
“harta karun” untuk setiap harta yang ditemukan di dalam tanah.
Dua sudut pandang yang berbeda
Orang-orang awam yang cenderung menimbang segala sesuatu
keberhasilan dengan kekayaan dan harta ,menganggap bahwa Qarun adalah
makhluk yang beruntung dan layak di anjungkan jempol. Hingga mereka
berandai-andai kalaulah mereka menjadi Qarun. Dalam realita kehidupan
ini, anda akan senantiasa menjumpai orang-orang seperti ini. Banyak
orang tua yang berharap seandainya anaknya menjadi artis kondang,
bintang film maupun penyayi yang lekat dengan glamour dan kekayaan,
sementara sebagian lainnya berharap sekiranya anak-anak mereka menjadi
pejabat dan konglomerat, tanpa pernah memperdulikan akhlak dan moral
orang-orang di atas yang penuh kefasikan , culas dan keangkuhan. Adapun
para ulama yang melihat bahwa harta adalah ujian bagi seseorang yang
terkadang membuat dia sombong dan lupa diri hingga tenggelam dalam murka
Allah- jika tidak bijak dalam menyalurkannya dan menyikapinya-mereka
memandang bahwa yang abadi dan hakiki adalah ganjaran di sisi Allah di
hari Kiamat bagi setiap orang beriman dan beramal sholeh. Dari ayat di
atas juga terdapat pelajaran bahwa seadainya kekayaan adalah sumber
kemuliaan diri, niscaya mustahil Allah membinaskan umat terdahulu yang
lebih hebat dan lebih kaya daripada Qarun.
Beruntungkah Fira’un dan Haman dengan kekuasaan dan jabatan mereka?
Sebagaimana kebanyakan orang condong kepada para konglomerat dan
ahli dunia, mereka juga akan menganggap keberuntungan itu ada pada
jabatan dan kekuasaan,menurut mereka…alangkah beruntungnya jadi
penguasa, pejabat, anggota dewan,menteri…dst. mereka akan selalu
menggiring anak-anak mereka agar ketika besar kelak menjadi pejabat yang
nota bene banyak uang, populer dan disegani orang.
Ketika anda berbicara tentang sosok penguasa yang melegendaris dan
tersohor sepanjang abad,dialah Fir’aun-a’laihi la’natullah—yang berani
memproklamirkan diri sebagai Tuhan Tertinggi QS. AN-Naziat: 24.
Allah menceritakan:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ
إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي
صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ
الْكَاذِبِينَ (38) وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ
بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ (39)
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ فَانْظُرْ كَيْفَ
كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ (40) وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ
إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنْصَرُونَ (41)
وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ
هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ( 42 )
Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui
tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah
liat,kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat
naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa
dia termasuk orang-orang pendusta.Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala
tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka
bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.Dan Kami jadikan
mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari
kiamat mereka tidak akan ditolong.Dan Kami iringi mereka dengan laknat
di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang
dijauhkan (dari rahmat Allah). Maka Kami hukum Fir’aun dan bala
tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah
bagaimana akibat orang-orang yang zalim. QS. Al-Qasas:38-42.
Mana kemegahan Istana Firaun dan kepongahannya?apakah berguna
baginya kekuasaanya untuk menolak murka dan azab Allah yang
meneggelamkannya dalam Laut Merah? Benarkah kekuasaan itu standar
keberuntungan?atau malah sebaliknya menjadi penyebab terbesar
kesombongan dan penentang kebenaran.
Bukankah musuh kebanyakan para Nabi adalah pembesar kaum? Dan
bukankah musuh terdepan Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
para pembesar Quraisy semisal Abu Jahal dan Abu Lahab, Utbah dan
Syai’bah?.
Semua manusia merugi ?
Alquran menerangkan bahwa hakikatnya semua manusia adalah merugi,
apapun etnis dan warna kulitnya, puak dan bangsanya, bahasa dan
budayanya, apa dan bagaimanapun jabatan dan status sosialnya. Apa guna
kekayaan Qarun maupun jabatan Firaun yang berakhir dengan tragis?yang
satu ditenggelamkan di bumi dan yang lain di tenggelamkan di laut!.
Jelaslah semua manusia dasarnya merugi dan akan menjadi bahan bakar
api neraka dihari kiamat jika tidak beriman kepada Allah, beramal
sholeh, berdakwah menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar, serta
bersabar dalam iman amal dan dakwah.
Seorang helper ataupun operator di perusahan;seorang kuli rendahan
dan tukang angkut, seorang yang hidup miskin ataupun pas-pasan;tukang
ojek dan tukang becak…..jauh lebih berharga dengan iman
mereka,dibandingkan pejabat yang kafir dan koruptor; anggota dewan yang
berlagak menjadi Tuhan ketika membuat undang-undang yang berseberangan
dengan hukum Allah; manager yang menjadi hamba-hamba berhala dan thagut.
Negeri kaum muslimin dengan segala problemnya dan dosa-dosa yang mereka
lakukan hingga Allah menghukum mereka agar kembali kepada Allah….jauh
lebih mulia dibandingkan negeri kafir dengan segala fasilitas dunia dan
tekhnologi yang mereka kuasai.
Konsep Alquran untuk meraih keberuntungan dan menjadi orang-orang yang beruntung
Jika anda mau keberuntungan yang tidak akan pernah diiringi dengan
kerugian, inilah konsep yang ditawarkan Alquran untuk meraih hal
tersebut:
1. Beriman, beramal, berdakwah dan bersabar. Allah berfirman:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2)
إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi Masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian”. QS.
Al-Ashri: 1-2.Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh,
saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan
kesabaran.” QS. Al-Ashri: 3.
2. Beriman kepada alam ghaib,menegakkan sholat , berinfaq, beriman
kepada kitab-kitab Allah dan beriman pada hari berbangkit. Allah
berfirman:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ
الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ
وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)
Mereka adalah orang-orang yang beriman dengan perkara ghaib dan
menegakkan sholat dan dari sebagian rezeki yang kami berikan mereka
berinfaq. Mereka adalah orang yang beriman dengan apa-apa yang
diturunkan padamu dan apa-apa yang diturunkan sebelummu dan mereka
beriman dengan hari akhirat. Mereka adalah orang-orang yang berada di
atas petunjuk Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.QS: Albaqarah: 3-5.
3. Menegakkan amar ma’ruf dan Nahi Mungkar, Allah berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ
هُمُ الْمُفْلِحُون
“Dan hendaknya ada diantara kalian satu golongan orang-orang yang
menyeru kepada kebaikan dan mengajak manusia berbuat perkara ma’ruf dan
mencegah mereka dari perkara mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.QS. Al-Imran: 104.
4. Orang-orang yang berat timbangan kebajikannya di hari kiamat. Allah berfirman:
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan timbangan pada hari itu adalah hak adanya, maka barang siapa
yang berat timbangan(kebajiaknnya) mereka itulah orang-orang yang
beruntung. QS.Al-A’raf: 8.
5. Beriman dengan Nabi,membelanya, dan mengikuti sunnahnya. Allah berfirman:
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ
الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ
الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ
عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آَمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ
وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُون
“Dan orang-orang yang mengikuti Rasul dan Nabi yang Ummi yang
mereka dapati tertulis di sisi mereka dalam Taurat dan Injil yang
memerintahkan mereka untuk berbuat ma’ruf dan mencegah mereka berbuat
mungkar dan mengharamkan atas mereka segala yang keji dan melepaskan
dari mereka belenggu dan rantai yang mengikat mereka,maka bagi
orang-orang yang beriman padanya, membelanya dan menolongnya serta
mengikuti cahaya yang diturunkan bersamanya maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung. QS. Al-A’raf: 157.
6. Berjihad dengan harta dan jiwa. Allah berfirman:
لَكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ
جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَأُولَئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Namun Rasulullah dan orang-orang beriman bersamanya, mereka
berjihad dengan harta dan jiwa mereka dan bagi mereka disiapkan kebaikan
dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.QS. At-Taubah: 88.
7. Tunduk dan patuh terhadap segala keputusan Rasulullah. Allah berfirman:
إنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا
إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Sesungguhnya hendaklah perkataan orang-orang beriman tatkala
diseru kepada Allah dan Rasulnya agar menjadi pemutus perkara antara
mereka berkata:”kami dengar dan kami patuhi, dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.QS. An-nur: 51.
8. Ikhlas dalam berinfak terhadap kerabat dekat, orang-orang miskin
dan orang-orang yang terputus bekal dalam perjalanan. Allah berfirman:
فَآَتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ
السَّبِيلِ ذَلِكَ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“ Maka berilah hak kerabat dekat, orang-orang miskin dan Ibnus
sabil, yang demikian itu lebih baik bagi orang-orang yang menginginkan
wajah Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”QS.Ar-Rum: 38.
9. Tidak mencintai orang-orang yang menentang Allah dan Rasulnya sekalipun mereka adalah kerabat terdekat. Allah berfirman:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا
آَبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ
مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ
حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Engkau tidak pernah mendapatkan satu kaum yang beriman kepada
Allah dan hari akhirat, mencintai orang-orang yang menentang Allah dan
Rasulnya sekalipun mereka adalah bapak-bapak mereka,Anak-anak mereka,
saudara-saudara mereka ataupun kerabat mereka, mereka itulah orang-orang
yang Allah tetapkan dalam hati mereka iman dan memperkuat mereka dengan
pertolongan dariNya dan memasukkan mereka kedalam surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan Allah
meridhoi mereka dan merekapun ridho terhadap Allah mereka itulah
golongan hamba-hamba Allah dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.QS.Al-Mujadalah: 22.
10. Orang-orang dermawan yang terlepas dari sifat kikir. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ
قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي
صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ
وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ
هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“ Dan orang-orang yang menyiapkan kampung halaman mereka dan mereka
beriman, mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka dan
mereka tidak mendapati dalam dada mereka ada keberatan atas apa yang
mereka berikan dan mereka lebih mendahulukan kepentingan saudara mereka
atas diri mereka sekalipun mereka membuthkan apa yang mereka beri,maka
barang siapa yang dipelihara dari sifat kikir maka merekalah orang-orang
yang beruntung. QS. Al-Hasyar: 9.
Ciri-ciri orang yang beruntung
Jika anda inggin menggukur seseorang apakah dia sosok orang yang
beruntung atau malah sebaliknya orang yang akan “ buntung” dan
binasa….maka ada timbangan yang dibuat agama untuk menjadi tolok
ukurnya, apakah timbangan itu?
Dalam kitab” al-Wabil Asshoyyib “ karya “dokter hati” Ibnul
Qayyim-rahimahullah- beliau menyebutkan bahwa ciri-ciri keberuntungan
pada seseorang itu dapat di ukur dengan sikapnya dalam mengahadapi tiga
hal di dunia ini.
Bersyukur dikala bergelimang nikmat
Beliau menyimpulkan bahwa manusia di dunia ini pasti akan
senantiasa menghadapi perkara-perkara yang menyenangkan berupa :
memiliki kekayaan, jabatan, popularitas, pengikut…dst. Ciri –ciri orang
beruntung dalam hal ini yaitu, tatkala dia mampu menghadapi segala
kenikmatan dengan syukur kepada Allah.dan syukur itu dibangun diatas
tiga pilar yaitu:
1)meyakini sepenuh hati bahwa seluruh nikmat adalah milik Allah dan
datang dari Allah, tiada daya upaya hamba sedikit juapun keculi dengan
bantuan Allah,serta memahami bahwa hal tresebut adalah ujian Allah
baginya.
2)menampakkan semua nikmat yang Allah berikan dalam bentuk ucapan
dan sikap,seperti ucapan syukur “alhamdulillah” dan semisalnya .
3)mengunakan segala nikmat Allah untuk berbakti menghambakan
dirinya kepada Allah-subhanahu wa ta’ala-, menggunakan kekayaan dan
jabatannya untuk kebaikan dan kepentingan orang banyak demi terwujudnya
masyarakat yang beriman dan beramal sholeh.
Bersabar tatkala berkubang ujian dan musibah
Hidup ini tidak selalu nikmat dan menyenangkan, terkadang anda
digiring oleh takdir Allah untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan
kehidupan seperti : kemiskinan, penyakit, bencana alam, kehilangan
orang-orang yang anda cintai, kelaparan dan kekeringan yang menyebabkan
gagal panen dan masa paceklik…dst.
Maka hamba yang beruntung adalah hamba yang mampu menghadapi segala
penderitaan dan musibah yang datang dari Allah dengan bersabar. Adapun
sabar yang benar dibangun di atas tiga pilar:
1) meyakini bahwa semua yang digariskan Allah atasnya adalah
ketentuan yang harus dia terima dengan ikhlas dan ridho dengan menyakini
bahwa Allah inggin menguji imannya untuk memuliakannya dan mengangkat
derajatnya seandainya dia bersabar.
2) Menahan lisannya untuk tidak mengeluarkan kata-kata kesal,
sebal, yang menghujat takdir Allah-subhanahu wa ta’ala-seperti ucapan
meratap tatkala ditimpa musibah, dan ungkapan-ungkapan semisal”kenapa
kau turunkan musibah ini padaku ya Allah…apa salahku, kapankah
penyakitku kau sembuhkan ya Allah…mana keadilanMu ya Allah…dst.
3) Manahan anggota tubuhnya untuk tidak bermaksiat seperti
menampar-nampar wajah ketika dapat musibah;mengoyak-ngoyak baju,
menarik-narik rambut..dst.
Beristighfar tatkala tenggelam dalam dosa-dosa dan maksiat
Seluruh anak Adam senantiasa bersalah dan berdosa, hal itu sesuai
dengan kenaifan mereka dan hawa nafsu serta syaitan yang tidak pernah
meninggakan mereka. Siapa yang tidak pernah berdosa dan
bersalah…Adam-Alaihis salam-pun pernah tergelincir dan tersalah, padahal
tidaklah akal seluruh anak-cucu nya dibandingkan dengan Adam kecuali
bagaikan samudera dengan tetesan-tetesan air.
Bukankan ada diantara sahabat Rasulullah yang tergelincir hingga
berzina? Minum khamar dan kemudian Allah mensucikan mereka dengan taubat
dan istighfar?. Tidak kah anda membaca bahwa ada seorang wanita yang
datang kepada Nabi minta disucikan dosanya dengan rajam karena dia hamil
dari hubungan zina?.
Maka hal di atas menunjukkan bahwa permasalahannya bukanlah pada
dosa yang terkadang seseorang tergelincir padanya…tetapi apakah dia mau
bertobat dan berusaha untuk menggantikan kejelekannya dengan kebaikan ?
bukanlah Allah mengampuni semua dosa jika seseorang bertaubat darinya?
Maka jika anda inggin melihat seseorang apakah dia adalah orang
yang beruntung, lihatlah sikapnya setelah berdosa. Jika dia terlihat
menyesal, menggantikan dosa-dosa dengan amal sholeh, maka dialah orang
yang beruntung insyaallah.
Para pembaca budiman….tunggu apa lagi…mari berlomba meraih keberuntungan.
(Ditulis oleh Ustad Ahmad Ridwan, Lc)
Langganan:
Postingan (Atom)