Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Kamis, 29 November 2012

KEKUATAN BESAR DIDALAM NIAT

NIAT
 Dahulu ada seseorang dari Bani Israil yang alim dan rajin beribadah kepada Allah SWT. Suatu ketika ia didatangi sekelompok orang. Mereka berkata, ”Di daerah ini ada suatu kaum yang tidak menyembah Allah, tapi menyembah pohon.” Mendengar hal itu ia segera mengambil kampak dan bergegas untuk menebang pohon itu. Melihat gelagat tersebut, iblis mulai beraksi da
n berusaha menghalangi niat orang alim itu. Ia mengecohnya dengan menyamar sebagai orang tua renta yang tak berdaya. Didatanginya orang itu setelah ia tiba di lokasi pohon yang dimaksud.

”Apa yang hendak kau lakukan?” tanya iblis. Orang alim itu menjawab, ”Aku mau menebang pohon ini!”

“Apa salahnya pohon ini?” tanya iblis lagi.

“Ia menjadi sesembahan orang-orang selain Allah. Ketahuilah ini bukan termasuk ibadahku.” Jawab orang alim itu.

Tentu saja iblis tidak menginginkan niat orang itu terlaksana dan tetap berusaha untuk menggagalkannya.

Karena iblis berusaha menghalang-halanginya, orang alim itu membanting iblis dan menduduki dadanya. Di sinilah iblis yang licik mulai beraksi. ”Lepaskan aku supaya aku dapat menjelaskan maksudku yang sebenarnya,” kata iblis.

Orang alim itu kemudian berdiri meninggalkan iblis sendirian. Tapi ia tidak putus asa. ”Hai orang alim, sesungguhnya Allah telah menggugurkan kewajiban ini atas dirimu karena engkau tidak akan menyembah pohon ini. Apakah engkau tidak tahu bahwa Allah mempunyai Nabi dan Rasul yang harus melaksanakan tugas ini.”

Orang alim tersebut tak mempedulikannya dan tetap bersikeras untuk menebang pohon itu. Melihat hal itu, iblis kembali menyerang. Tapi orang alim itu dapat mengalahkanya kembali. Merasa jurus pertamanya gagal, iblis menggunakan jurus kedua. Ia meminta orang alim itu untuk melepaskan injakan di dadanya.

”Bukankah engkau seorang yang miskin. Engkau juga sering meminta-minta untuk kelangsungan hidupmu,” tanya iblis.

”Ya, memang kenapa,” jawab orang itu tegas, menunjukkan bahwa ia tak akan tergoda.

“Tinggalkan kebiasaan yang jelek dan memalukan itu. Aku akan memberimu dua dinar setiap malam untuk kebutuhanmu agar kamu tidak perlu lagi meminta-minta. Ini lebih bermanfaat untukmu dan untuk kaum muslimin yang lain daripada kamu menebang pohon ini,” kata Iblis merayu.

Orang itu terdiam sejenak. Terbayang berbagai kesulitan hidup seperti yang didramatisasi iblis.

Rupanya bujuk rayu iblis manjur. Ia pun mengurungkan niatnya. Akhirnya ia kembali ke tempatnya beribadah seperti biasa. Esok paginya ia mencoba membuktikan janji iblis. Ternyata benar. Diambilnya uang dua dinar itu dengan rasa gembira. Namun itu hanya berlangsung dua kali. Keesokan harinya ia tidak lagi menemukan uang. Begitu juga lusa dan hari-hari selanjutnya. Ia pun marah dan segera mengambil kapak dan pergi untuk menebang pohon yang tempo hari tidak jadi ditebangnya.

Lagi-lagi iblis menyambutnya dengan menyerupai orang tua yang tak berdaya.

”Mau ke mana engkau wahai orang alim?”

”Aku hendak menebang pohon sialan itu,” jawabnya emosi.

“Engkau tak akan mampu untuk menebang pohon itu lagi. Percayalah! Lebih baik engkau urungkan niatmu,” jawabnya melecehkan.

Orang alim itu berusaha melawan Iblis dan berupaya untuk membantingnya seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.

”Engkau tak akan dapat mengalahkanku,” sergah iblis.

Kemudian iblis melawannya dan berhasil membantingnya.

Sambil menduduki dadanya, iblis berkata, ”Berhentilah kamu menebang pohon ini atau aku akan membunuhmu.”

Orang alim itu kelihatannya tidak punya tenaga untuk mengalahkan iblis seperti yang pernah dilakukannya sebelum itu.

”Engkau telah mengalahkan aku sekarang. Lepaskan dan beritahu aku, mengapa engkau dapat mengalahkanku,” tanya orang alim.

Iblis menjawab, ”Itu karena dulu engkau marah karena Allah dan berniat demi kehidupan akhirat. Tetapi kini engkau marah karena kepentingan dunia, yaitu karena aku tidak memberimu uang lagi.”

Kisah yang diuraikan Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub itu memberi pelajaran bahwa betapa pentingnya nilai sebuah keikhlasan, yakni berbuat kebajikan tanpa pamrih kecuali hanya mencari ridho Allah SWT. Ikhlas ini merupakan ruh ibadah kepada Allah SWT. Karena itu untuk mewujudkan ibadah yang berkualitas kepada Allah SWT kita harus pandai-pandai menata niat. Niat inilah yang akan membawa konsekuensi pada diterima atau tidaknya suatu ibadah yang kita lakukan.

Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya, seseorang itu akan memperoleh apa yang telah diniatkannya. Barang siapa hijrahnya itu karena Allah dan rasulnya, maka ia akan memperoleh pahala dan barang siapa hijrahnya itu karena harta atau wanita, maka ia akan memperoleh apa yang telah diniatkanya itu.”

Asal muasal hadits ini adalah ketika Rasulullah SAW berdakwah di negeri Mekah merasa sulit karena selalu mendapatkan perlawanan hebat dari kaum Quraisy. Beliau akhirnya mendapat perintah untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah). Beliau pun memerintahkan para sahabat untuk berhijrah. Tapi para sahabat ternyata punya motivasi yang berbeda-beda dalam melakukan hijrah. Mulai dari sahabat yang ikhlas mencari keridhoan Allah SWT hingga alasan wanita, harta, dan benda. Karena itu Rasulullah menginstruksikan kepada para sahabat untuk menata niat mereka melalui hadits itu.

Memang niat mudah diucapkan namun sukar untuk dipraktikkan. Saat kita punya niat baik, maka saat itu juga iblis telah bersiap siaga untuk menjerumuskan dan merusaknya. Padahal awalnya niat itu murni karena Allah. Itulah sebabnya, Ibnu Qoyim mengatakan bahwa ikhlas itu membutuhkan keikhlasan (al-ikhlashu yahtaju ilal ikhlash).

Niat itu bersarang dalam hati. Agar ia tetap terjaga utuh, seseorang harus menata niatnya sebelum melakukan amal, ketika melakukannya, dan sesudah selesai. Dan hal itu bisa dimiliki dengan melalui berbagai latihan (riyadhah) mental yang intensif, yakni berusaha menata niat, karena ia tidak akan serta merta bersih dengan sendirinya.

Yang perlu diwaspadai, iblis menggoda manusia sesuai dengan kualitas ketaatannya kepada Allah. Semakin berkualitas seseorang kepada Allah, maka akan digoda oleh iblis kelas berat. Di sinilah pentingnya kita selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT untuk menjaga niat.

Apalagi manusia memiliki nafsu yang cenderung mengarahkan kepada hal-hal yang buruk dan jahat. Bila ia tidak diarahkan sebagaimana mestinya, maka ia akan bekerja sama dengan iblis untuk merusak niat seseorang, baik itu lewat penyakit ujub, riya, dan sum’ah.

Kunci ibadah adalah ikhlas. Dan ikhlas itu ada di dalam hati orang yang melakukan amal tersebut. Maka sah atau tidaknya pahala amal itu, tergantung pada niat ikhlas atau tidak hati pelakunya. Jika dalam melakukan amal itu hatinya bertujuan untuk mendapat pujian dari manusia, maka hal itu berarti tidak ikhlas. Akibatnya amal ibadah yang diusahakannya tidak menerima pahala dari Allah.

Kita benar-benar diperintahkan oleh Allah untuk memasang niat dengan ikhlas dalam setiap ibadah kita. Jangan dicampuri niat itu dengan hal yang lain, yang nantinya akan merusak pahala amal ibadah tersebut. Allah berfirman:

”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (Q.S Al-Bayyinah: 5)

Sebagai seorang muslim, kita harus bercermin dari kisah antara iblis dan orang alim dari Bani Israil di atas. Semoga Allah SWT melindungi kita dari iblis si perusak amal

SEKEPING EMAS RASULULLAH SAW

Allahumma sholli alaihi

Dari Uqbah bin Harits r.a., ia berkata, Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi saw., di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke rumah salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau saw. Ketika Rasulullah saw. keluar, beliau merasaka
n bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau bersabda, Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagikan (HR. Bukhari)

Rabu, 28 November 2012

SITI KHADIJAH RA | AHLI SYURGA

SITI KHADIJAH
Rasulullah SAW Bersabda artinya,"Sebaik-baik wanita pada zamannya adalah Maryam putri Imran dan sebaik-baik wanita dari umatnya adalah Khadijah.” (HR Bukhari-Muslim) Siti Khadijah menjadi wanita terkaya di kalangan bangsa Quraisy. Julukan rekan sejawatnya memanggilnya “Ratu Quraisy” dan “Ratu Mekkah”. Ia juga disebut sebagai at-Thahirah, yaitu “yang bersih dan suci”. Pertama kali dalam sejarah bangsa Arab, seorang wanita diberi panggilan Ratu Mekkah dan juga dijuluki at-Thahirah. Orang-orang memanggil Khadijah dengan Ratu Mekkah karena kekayaannya dan menyebut Khadijah dengan at-Thahirah karena reputasinya yang tanpa cacat.

Suatu ketika, Muhammad berkerja mengelola barang dagangan milik Siti Khadijah untuk dijual ke Syam bersama Maisyarah. Setibanya dari berdagang Maysarah menceritakan mengenai perjalanannya, mengenai keuntungan-keuntungannya, dan juga mengenai watak dan kepribadian Muhammad. Setelah mendengar dan melihat perangai manis, pekerti yang luhur, kejujuran, dan kemampuan yang dimiliki Muhammad, kian hari Khadijah semakin mengagumi sosok Muhammad. Selain kekaguman, muncul juga perasaan-perasaan cinta Khadijah kepada Muhammad.

Tibalah hari suci itu. MSebaik-baik wanita pada zamannya adalah Maryam putri Imran dan sebaik-baik wanita dari umatnya adalah Khadijah.” (HR Bukhari-Muslim)aka dengan maskawin 20 ekor unta muda, Muhammad menikah dengan Siti Khadijah pada tahun 595 Masehi. Pernikahan itu berlangsung diwakili oleh paman Khadijah, ‘Amr bin Asad. Sedangkan dari pihak keluarga Muhammad diwakili oleh Abu Thalib dan Hamzah. Ketika Menikah, Muhammad berusia 25 tahun, sedangkan Siti Khadijah berusia 40 tahun. Bagi keduanya, perbedaan usia yang terpaut cukup jauh dan harta kekayaan yang tidak sepadan di antara mereka, tidaklah menjadi masalah, karena mereka menikah dilandasi oleh cinta yang tulus, serta pengabdian kepada Allah. Dan, melalui pernikahan itu pula Allah telah memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada mereka.

Dari pernikahan itu, Allah menganugerahi mereka dengan beberapa orang anak, maka dari rahim Siti Khadijah lahirlah enam orang anak keturunan Muhammad. Anak-anak itu terdiri dari dua orang laki-laki dan empat orang perempuan. Anak laki-laki mereka, al-Qasim dan dan Abdullah at-Tahir at-Tayyib meninggal saat bayi. Kemudian, empat anak perempuannya adalah Zainab, Ruqayyah, Ummi Kulsum, dan Fatimah az-Zahra. Siti Khadijah mengasuh dan membimbing anak-anaknya dengan bijaksana, lembut, dan penuh kasih sayang, sehingga mereka pun setia dan hormat sekali kepada ibunya.

( Besarnya Pengorbanan membuktikan Besarnya cinta )

Sewaktu di tanya Rasulullah tentang siapakah yang akan mengikuti dan menyahut seruan Islam yang di bawanya di dalam peristiwa kenabian, Khadijah dengan lantang dan yakin menyahut ”Sayalah orangnya! Yang sanggup mendengar dan menerima seruan kanda, dakwahlah saya sebelum kanda berdakwah kepada yang lain. Saya tetap rela menyerah kepada kanda, mempercayai kerasulan kanda dan beriman dengan Tuhan Kanda!” Di saat Bani Hasyim mengenakan kepungan dan sekatan ekonomi terhadap Rasulullah dan Muslimin yang lain, Khadijahlah orang yang menyalurkan paling banyak bantuan harta bagi membantu perjuangan Islam ketika itu. Menegakkan agama Allah SWT menerangi kegelapan zaman jahiliyah nan penuh maksiat.

Subhanallah..Khadijah telah memaparkan satu contoh pengorbanan yang tiada taranya kepada isteri-isteri dan wanita yang ada di dunia zaman ini! Ya, demi cinta kepada Allah, Khadijah sanggup berkorban, berkorban harta, jiwa dan segalanya demi Rasul Allah ini.

Dialah wanita mukmin sejati.
Dialah wanita yang pemurah dan setia kepada kekasih hatinya, Rasulullah.
Dialah wanita yang berani dan bijaksana fikirannya.
Dialah wanita yang menolak dunia demi akhiratnya.
Dialah Siti Khadijah binti Khuwailid, kekasih Rasulullah.

Al-Hafizh Ibnu Hajar t berkata, “Sebab kecemburuan ‘Aisyah karena Rasulullah n banyak menyebut Khadijah r.a meski Khadijah r.a telah tiada dan ‘Aisyah r.a aman dari tersaingi oleh Khadijah r.a. Namun karena Rasulullah sering menyebutnya, ‘Aisyah r.a memahami betapa berartinya Khadijah r.a bagi beliau. Karena itulah bergejolak kemarahan ‘Aisyah r.a mengobarkan rasa cemburunya hingga mengantarkannya untuk mengatakan kepada suaminya, “Allah telah menggantikan untukmu wanita yang lebih baik darinya.” Namun Rasulullah n berkata, “Allah tidak pernah menggantikan untukku wanita yang lebih baik darinya.” Bersamaan dengan itu, kita tidak mendapatkan adanya berita yang menunjukkan kemarahan Rasulullah kepada ‘Aisyah r.a, karena ‘Aisyah r.a mengucapkan hal tersebut didorong rasa cemburunya yang merupakan tabiat wanita.” (Fathul Bari, 9/395)

Dengan kedermawanannya, Khadijah sanggup memberikan hartanya demi kepentingan dakwah Rasulullah SAW.

Rasulullah saw. bersabda, “(Khadijah) beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dan dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku.

( Tawakal dan sabar )

Inilah yang dilakukan Khadijah sebagai seorang istri yang suaminya pada saat itu manjadi bulan-bulanan penghinaan masyarakat Quraisy. Tawakal dan bersabar mengahadapi semuanya telah memberikan energi positif bukan hanya bagi Khadijah, tetapi juga terhadap Rasulullah sehingga ia kuat menghadapi semuanya.

Khadijah adalah perempuan agung. Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, ia mampu membuat Rasulullah begitu mencintainya. Bahkan ketika Khadijah telah tiada pun Rasulullah masih sering mengingatnya. Pernah suatu waktu Rasulullah berkata kepada Aisyah, “Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik daripada dia.”

Beruntung sekali menjadi Khadijah. Ia mendapatkan dua cinta agung, cinta Allah Swt. dan cinta kekasih Allah. Sebagian sifat-sifat khadijah di atas, hanyalah bagian kecil dari kecemerlangan yang dimilinya sebagai wanita. Jika kita menginginkan hal tersebut sudah sepatutnya kita meneladani Ummul-Mukminat Khadijah.

Setelah berakhirnya pemboikotan kaum Quraisy terhadap kaum muslim, Siti Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan. Semakin hari kondisi kesehatan badannya semakin memburuk. Dalam sakit yang tidak terlalu lama, dalam usia 60 tahun, wafatlah seorang mujahidah suci yang sabar dan teguh imannya, Sayyidah Siti Khadijah al-Kubra binti Khuwailid.

Siti Khadijah wafat dalam usia 65 tahun pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke-10 kenabian, atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau 619 Masehi. Ketia itu, usia Rasulullah sekitar 50 tahun. Beliau dimakamkan di dataran tinggi Mekkah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun.

Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika itu. Karena dua orang yang dicintainya (Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat, maka tahun itu disebut sebagai ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah.

Tirulah perilaku mereka yang SUDAH terjamin Syurga, agar kehidupan kita senantiasa terjamin dan dibimbing Allah SWT

DUA DZIKIR PEMBERAT DAN MERAIH KEHIDUPAN YANG MEMUASKAN

dzikir
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

"Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan dicintai oleh Al-Rahman (Allah): Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim." (HR. Muttafaq 'Alaih)

Makna Subhaanallaahi Wa Bihamdihi: Menyucikan Allah Ta'ala dari semua yang tidak pantas untuk-Nya, seperti aib dan kekurangan. Berkonsekuensi, meniadakan sekutu (pathner), pasangan hidup, anak dan semua yang tidak layak disandarkan kepada Allah 'Azza wa Jalla. Bahwa Dia Maha sempurna dari semua sisi.

Digandengkannya tasbih dengan pujian menunjukkan kesempurnaan karunia dan pemberian-Nya kepada semua makhluk-Nya. Juga menunjukkan kesempurnaan hikmah, pengetahuan, dan sifat-sifat-Nya yang lain.

Subhanallah al-Adzim berarti Allah pemilik keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. Tidak ada sesuatu yang kekuasaan, kemampuan, kebijaksanaan, pengetahuan yang lebih agung daripada Allah. Dia maka agung dengan Dzat dan sifat-sifat-Nya.

Dua kalimat zikir di atas mengandung maqam raja' (pengharapan) dan khauf (Takut). Raja' terdapat pada sifat pujian yang berupa sanjungan baik atas apa yang Dia perbuat dan sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yang disandang-Nya. Sedangkan khauf diperoleh dari makna keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. sesudah mengetahui besarnya pahala dan makna yang terkandung dari dua kalimat zikir ini maka hendaknya kita senantiasa merutinkannya. kita senantiasa membacanya dalam keseharian kita. Karena zikir ini tidak banyak menyita waktu dan tenaga kita. Tidak pula kita harus berkeringat dan mengeluarkan harta yang banyak untuk mengamalkannya.

Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim akan memberatkan timbangan kebaikan kita diakhirat sehingga akan termasuk orang yang bahagia. "Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan." (QS. Al-Mukminun: 102)

"Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang MEMUASKAN." (QS. Al-Qaari'ah: 6-7) ( Dari FB Kyai dan Ustadz = http://www.facebook.com/pages/MAJELIS-TAUSIAH-PARA-KYAI-USTADZ-INDONESIA/203914683789 )

Selasa, 27 November 2012

JANGANLAH GALAU MERENCANAKAN NIKAH, BACA DULU JANJI ALLAH SWT

NIKAH ITU BERKAH
 Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan. Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya. Diperhatikan juga agar menikah untuk memperhatikan tuntunan Islam, yaitu memilih calon dengan memilih agamanya, yang seiman, inilah syarat yang utama agar mendapat semua kebaikan yang Allah janjikan

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

Syarat mutlak bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita, dan hendaklah memilih diutamakan yang terbaik agamanya. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim. Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Senin, 26 November 2012

RUMUS RAHASIA KEHIDUPAN, DARI RASULULLAH SAW

( HIKMAH ) RUMUS RAHASIA KEHIDUPAN, DARI RASULULLAH SAW - (Riwayat Sunan Darimi 2613) Dari Sufyan dari ayahnya dari Abu Yala dari Ar Rabi bin Khutsaim dari Abdullah ia berkata; Rasulullah SAW pernah membuatkan kami garis berbentuk persegi empat. Kemudian beliau membuat sebuah garis di tengahnya, lalu membuat beberapa garis di sekitarnya dan membuat sebuah garis yang berada di luar garis tengah itu. Beliau pun bersabda: Ini adalah manusia, yaitu garis tengah, ini adalah ajal yang mengelilingnya. Ini adalah hal-hal yang akan terjadi (pada manusia, berupa bala, ujian, dan cobaan sewaktu di dunia) pada garis-garis ini. Jika tidak terkena satu garis, maka akan digigit (terkena) garis yang lain (bala dan cobaan itu akan selalu datang silih berganti tanpa henti). Dan ini adalah harapan, yaitu garis yang berada di luar.

(Shahih Bukhari 5938) Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Said dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mundzir dari Rabi bin Khutsaim dari Abdullah radliallahu anhu dia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya.

Manusia gak ada final kepuasan dalam kehidupannya, yang ada angan-angan akan timbul lagi bila yg lain tercapai. Boleh jadi Abu Bakar Shiddiq, Ustman Bin Affan, Abdurrahman Bin Auf kita terpesona dengan infaq di jalan Allahnya padahal mereka kaya raya (Lihat kisah mereka dibeberapa posting sebelumnya) ternyata kaya hartapun tidak membuat mereka panjang angan-angan. Akhirat tetap diprioritaskan, berkah hidup tetap mengiringi. Hatinya penuh menuju persiapan menghadap Allah kelak.

Banyak manusia tampak senang didunia, padahal jiwanya tidak, harinya yang ada pusing dengan pengejaran dunianya yang tidak ada habisnya akhirnya terbudak, ketakutan akan kebangkrutan, kecemasan dengan kemiskinan, bisnis mengejar target membabi-buta hingga tidak wajar seperti dikejar hutang, sedangkan hati dan ahlak tidak ada perbaikannya. Dan mereka yang tenang yang memahami Allah SWT yang terbaik, prioritasnya adalah Allah, dan tuntunan Nabi serta shahabat agar tidak salah jalan.
(Riwayat Sunan Darimi 2613) Dari Sufyan dari ayahnya dari Abu Yala dari Ar Rabi bin Khutsaim dari Abdullah ia berkata; Rasulullah SAW pernah membuatkan kami garis berbentuk persegi empat. Kemudian beliau membuat sebuah garis di tengahnya, lalu membuat beberapa garis di sekitarnya dan membuat sebuah garis yang berada di luar garis tengah itu. Beliau pun bersabda: Ini adalah manusia, yaitu garis tengah, ini adalah ajal yang mengelilingnya. Ini adalah hal-hal yang akan terjadi (pada manusia, berupa bala, ujian, dan cobaan sewaktu di dunia) pada garis-garis ini. Jika tidak terkena satu garis, maka akan digigit (terkena) garis yang lain (bala dan cobaan itu akan selalu datang silih berganti tanpa henti). Dan ini adalah harapan, yaitu garis yang berada di luar.

(Shahih Bukhari 5938) Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Said dari Sufyan di
a berkata; telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mundzir dari Rabi bin Khutsaim dari Abdullah radliallahu anhu dia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah membuat suatu garis persegi empat, dan menggaris tengah dipersegi empat tersebut, dan satu garis di luar garis segi empat tersebut, serta membuat beberapa garis kecil pada sisi garis tengah dari tengah garis tersebut. Lalu beliau bersabda: Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya yang telah mengitarinya atau yang mengelilinginya dan yang di luar ini adalah cita-citanya, sementara garis-garis kecil ini adalah rintangan-rintangannya, jika ia berbuat salah, maka ia akan terkena garis ini, jika berbuat salah lagi maka garis ini akan mengenainya.

Manusia gak ada final kepuasan dalam kehidupannya, yang ada angan-angan akan timbul lagi bila yg lain tercapai. Boleh jadi Abu Bakar Shiddiq, Ustman Bin Affan, Abdurrahman Bin Auf kita terpesona dengan infaq di jalan Allahnya padahal mereka kaya raya (Lihat kisah mereka dibeberapa posting sebelumnya) ternyata kaya hartapun tidak membuat mereka panjang angan-angan. Akhirat tetap diprioritaskan, berkah hidup tetap mengiringi. Hatinya penuh menuju persiapan menghadap Allah kelak.

Banyak manusia tampak senang didunia, padahal jiwanya tidak, harinya yang ada pusing dengan pengejaran dunianya yang tidak ada habisnya akhirnya terbudak, ketakutan akan kebangkrutan, kecemasan dengan kemiskinan, bisnis mengejar target membabi-buta hingga tidak wajar seperti dikejar hutang, sedangkan hati dan ahlak tidak ada perbaikannya. Dan mereka yang tenang yang memahami Allah SWT yang terbaik, prioritasnya adalah Allah, dan tuntunan Nabi serta shahabat agar tidak salah jalan.

NASIHAT RASULULLAH SAW KEPADA KAUM WANITA

wanita
1) Dunia ini ialah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah. (Riwayat Muslim).

2) Mana-mana perempuan yang memakai bau-bauan kemudian ia keluar melintasi kaum lelaki, agar mereka mencium bau harumnya maka ia adalah perempuan zina,dan tiap-tiap mata yang memandang itu adalah zina. (Riwayat Ah
mad, Thabarani dan Hakim)

3) Dikawini wanita itu kerana empat perkara: kerana hartanya, kerana keturunannya, kerana kecantikannya dan kerana agamanya, maka carilah yang kuat beragama nescaya kamu beruntung.

4) Wanita apabila ia sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatan serta taat pada suami, maka masuklah mana-mana pintu syurga yang ia kehendaki. (Riwayat dari Ahmad Ibnu Hibban, Thabarani, Anas bin Malik).

5) Perempuan yang melabuhkan pakaian dalam keadaaan berhias bukan untuk suami nya dan muhrimnya adalah seumpama gelap gelita di hari kiamat, tiada nur baginya. (Riwayat Tarmizi)

6) Apabila lari seorang wanita dari rumah suaminya, tidak diterima sembahyangnya, sehingga ia kembali dan menghulurkan tangan kepada suaminya (meminta maaf). (Riwayat dari Hassan).

7) Wanita yang taat pada suami, semua burung-burung di udara, ikan diair, malaikat di langit, matahari dan bulan semuanya beristigfar baginya selama ia masih taat pada suaminya dan diredainya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).

8) Dari Muaz bin Jabal bersabda Rasululllah SAW: Mana-mana wanita yang berdiri di atas kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

9) Tiap-tiap wanita yang menolong suaminya di dalam urusan agama, maka Allah memasukkanya dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (sepuluh ribu tahun) kerana dia memuliakan suaminya di dunia maka mendapat pakaian dan bau-bauan syurga untuk turun ke mahligai suaminya dan mengadapnya.

10) Ya Fatimah, jika seorang wanita meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotong kumisnya dan mengerat kukunya, diberi minum Allah akan dia sungai syurga, diiringi Allah baginya sakaratul maut dan akan didapati kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga serta dicatatkan Allah baginya kelepasan dari neraka dan selamatlah ia melintasi titian Siratul-mustaqim.

11) Mana-mana wanita yang berkata kepada suaminya “tidak pernah aku dapat dari engkau satu kebajikan pun”. Maka Allah akan hapuskan amalannya selama 70 tahun, walaupun ia berpuasa siang hari dan beribadah pada malamnya.

12) Apabila wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya, Allah mencatatkan baginya setiap hari seribu kebajikan dan menghapus baginya seribu kejahatan.

13) Apabila wanita mulai sakit untuk bersalin, Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah (perang sabil).

14) Apabila wanita melahirkan anak keluarlah dosa-dosa darinya seperti keadaan ibunya melahirkannya.

Hayatilah wahai muslimah…semoga kita dapat memelihara diri kita dari godaan duniawi,,,dan hiasi diri dengan iman dan taqwa serta akhlak islam yg telah memartabatkan wanita setelah kedatangan Rasulullah SAW….wallahu taa’la a’la waa’lam.
 ( Dari FB Kyai dan Ustadz = http://www.facebook.com/pages/MAJELIS-TAUSIAH-PARA-KYAI-USTADZ-INDONESIA/203914683789 )

Minggu, 25 November 2012

TANGISAN UMAR DAN TIKAR RASULULLAH SAW


Diriwayatkan oleh Imam Nasai bahwa pada suatu hari Umar bin Khattab bertamu ke rumah Rasulullah SAW. Setelah dipersilakan masuk, Umar mendapati Rasulullah sedang duduk di atas tikar yang terbuat dari anyaman daun kurma. Saat menjabat tangan beliau, Umar melihat pada pipi kanan kiri beliau masih terlihat guratan bekas anyaman tikar.

Ketika duduk, Umar tercengang saat mengamati isi rumah Rasul SAW karena hanya ada sebuah sarung yang digantungkan di salah satu sudut rumah. Di sudut lain dijumpai segenggam gandum dan sebuah bejana terbuat dari kulit.

Melihat rumah Rasul yang supersederhana itu, Umar menangis. Rasul pun menanyakan gerangan yang membuat Umar menangis.

Bagaimana aku tidak menangis ya Rasul, aku melihat guratan anyaman yang masih membekas di pipimu. Dan di dalam rumah ini, aku hanya melihat sebuah sarung, segenggam gandum, dan bejana kulit, jawab Umar.

Ia menambahkan, para raja dan kaisar hidup bergelimang harta dan kemewahan di istana yang megah. Tidakkah engkau sebagai manusia pilihan Allah dapat meminta kepada Allah agar bisa hidup berkecukupan?

Rasul balik bertanya kepada Umar. Tidakkah engkau lebih senang wahai Umar, jika kita dapat memperoleh kebahagiaan akhirat, sedangkan mereka (para raja dan kaisar) memperoleh kenikmatan dunia? Umar pun mengiyakan.

Kesederhanaan Rasulullah sangat patut diteladani. Hidup beliau sangat bersahaja, tidak berlebih-lebihan, tidak bermewah-mewahan, dan tidak boros (israf).� Beliau tidak pernah menumpuk harta. Juga tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan dan kenikmatan duniawi.

Rumah pun hanya beratapkan jerami. Makanannya yang paling mewah dan jarang dinikmatinya adalah madu, susu, dan lengan kambing. Menurut sebuah riwayat, Rasul hanya memiliki sebuah harta yang paling mewah berupa sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari Negus Abbisinia.

Meskipun sudah menguasai seluruh Jazirah Arabia, namun Rasulullah SAW tetaplah seorang pribadi yang sederhana dan jauh dari kemewahan. Sepanjang hayatnya, Nabi SAW adalah orang yang konsisten pada pola hidup yang sederhana, bersih, dan sehat. Ketika beliau wafat, tidak banyak harta yang ditinggalkannya.

Amru bin Harits meriwayatkan, Rasulullah SAW ketika wafat tidak meninggalkan dinar, dirham, hamba sahaya lelaki atau perempuan, dan hanya meninggalkan keledai putih yang biasa dikendarainya dan sebidang tanah yang disedekahkan untuk kepentingan orang rantau (HR. Bukhari).

Sebagai umatnya, tentu kita harus banyak belajar hidup sederhana karena memang Islam tidak menganjurkan kita semua untuk hidup bermewah-mewahan, berlebih-lebihan, dan boros. (QS al-Furqan [25]: 67).

Hal ini menunjukkan bahwa hidup sederhana dan proporsional merupakan pilihan tepat dan rasional karena akan membawa ketenangan, dan jauh dari keserakahan.

Seorang pemimpin yang sederhana, tampil apa adanya, dan merakyat, akan dicintai rakyatnya. Pemimpin yang gemar memperkaya diri, menggendutkan rekeningnya, lebih-lebih hasil korupsi, membawa umat kepada cinta keduniaan secara berlebihan, pasti akan dibenci, kelakuannya berbeda, bahkan bila pemimpin ia ditumbangkan oleh rakyatnya sendiri.

( Catatan )

Pemimpin disini yang standarisasi Quran dan Sunnah, tunduk pada Syariat bukan yg lainnya, kalau bicara keteladanaan Umar, Abu Bakar, Utsman Dan Ali, jangan dilupakan pokok utamanya yaitu mereka memegang teguh Syariat Islam sbg tanda menyembah Allah SWT sbg pemimpin, makanya rata2 pemimpin seperti firaun, Abu Jahal dsb sulit karena harus bertahkim kepada Risalah Islam dalam posisinya sbg Raja, dan bukan cuma sekedar ibadah ritual belaka, karena Islam gak hanya itu. Maka tidak heranlah jaman Jahiliyah dulu dan sekarang bagai tidak ada bedanya dalam jenis, jumlah kemaksiatan.

Belajar sederhana merupakan salah satu kunci hidup sukses dan bahagia, cukup pengakuan Allah SWT bukan publikasi, dan kehidupan yang semata perbaikan duniawi tetapi akhirat diabaikan.

Hatinya yang sederhana maka tangan terlatih memudahkan tangan berinfaq, karena ketika dunia menghampiri ia akan gunakan untuk kebahagiaan akhirat yang kekal dan abadi. Dunia dalam tunggangan, karena jiwanya terbebaskan dari ambisi.

Jumat, 23 November 2012

PUASA TASUA DAN ASYURA

 
Hari Tasua dan Asyura pada tahun ini, 1434 Hijriyah, sebagaimana yang tertera dalam kalender yang beredar di masyarakat Indonsia -Insya Allah-, jatuh pada hari Jum'at dan Sabtu besok yang bertepatan dengan tanggal 23 dan 24 November 2012 M. Maka kami mengajak saudara-saudara seiman untuk berpuasa pada dua hari tersebut untuk menghidupkan sunnah Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam ini. Semoga kita mendapatkan janji yang disebutkan dalam hadits nabawi, yaitu diampuni dosa-dosa selama setahun yang lalu. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk melaksanakannya.

Disunnahkan untuk menambah puasa Asyura dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal Sembilan Muharram yang dikenal dengan hari Tasua. Tujuannya, untuk menyelisihi kebiasaan puasanya Yahudi dan Nashrani.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, beliau berkata, Ketika Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani. Lalu beliau Shallallaahu Alaihi Wasallam bersabda, Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallaahu alaihi wasallam sudah wafat. (HR. Muslim, no. 1916)

Berkata Imam al-Syafii dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya, Disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara� keseluruhan, karena Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam telah berpuasa pada hari ke sepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan.

(Apa Hikmah Berpuasa Hari Tasua?)

Imam al-Nawawi rahimahullaah menyebutkan tentang tiga hikmah dianjurkannya shiyam hari Tasua: Pertama, maksud disyariatkan puasa Tasua untuk menyelesihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh saja.

Kedua, maksudnya adalah untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khathabi dan ulama-ulama lainnya.

Ketiga, untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke Sembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Dan alasan yang paling kuat disunnahkannya puasa hari Tasua adalah alasan pertama, yaitu untuk menyelisihi ahli kitab. Kitab al Fatawa al-Kubra berkata, Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam melarang bertasyabbuh dengan ahli kitab dalam banyak hadits. Seperti sabda beliau tentang puasa Asyura

( Diantara Keutamaan Bulan Muharram )

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya.

Allah Taala berfirman,
Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. Al-Taubah: 36)

Ini menunjukkan, mengerjakan perbuatan zalim/maksiat pada bulan ini dosanya lebih besar daripada dikerjakan pada bulan-bulan selainnya.

Sebaliknya, amal kebaikan yang dikerjakan di dalamnya juga dilebihkan pahalanya. Salah satu amal shalih yang dianjurkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wasallam untuk dikerjakan pada bulan ini ibadah shiyam. Beliau menganjurkan untuk memperbanyak puasa di dalamnya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu
berkata, Rasulullah Shallallaahu Alaihi
Wasallam bersabda, Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu. (HR. Muslim, no. 1982)

Mengenal Islam Dari Taliban

 
Gimana rasanya jika ditawan atau ditangkap musuh? Mungkin susah untuk membayangkan nasib anda akan berakhir pada sebuah kebahagiaan. Apalagi, jika menghadapi tuduhan sebagai mata-mata, penyusup, dan lain sebagainya. Namun, tidak demikian dengan apa yang dirasakan Yvonne Ridley, wartawati Inggris. Perempuan paruh baya ini justru mengaku bahagia set
elah ditangkap dan diinterogasi pasukan Taliban yang oleh media masa Amerika Serikat, digambarkan sebagai kelompok Islam garis keras dan kejam.

Ridley yang bekerja sebagai wartawan Sunday Express , surat kabar terbitan Inggris, pada September 2001 lalu diselundupkan dari Pakistan ke perbatasan Afghanistan untuk melakukan tugas jurnalistik. Saat itu, perempuan kelahiran tahun 1959 di Stanley, Inggris, ini mencoba menyusup ke Afghanistan secara ilegal, tanpa paspor maupun visa.

Ridley yang kerap ditugaskan ke daerah-daerah konflik di dunia ini, tertangkap basah di sebelah timur Kota Jalalabad. Penyamarannya terungkap ketika ia jatuh dari seekor keledai persis di depan seorang tentara Taliban dan kameranya jatuh. Saat ditangkap, Ridley tengah mengenakan burqa , sejenis busana Muslimah tradisional Afganistan.

Saat ditangkap, ketakutan mulai merayapi Ridley. Ia mulai diinterogasi selama 10 hari tanpa diperbolehkan menggunakan telepon ataupun menghubungi anak perempuannya yang sedang berulang tahun ke-9.

Selama menjalani proses interogasi, Ridley mengaku tidak menyetujui apa yang dilakukan oleh kaum Taliban ataupun apa yang mereka percayai sebagai ‘kebenaran’. Awalnya, bagi Ridley, Taliban sama seperti yang digambarkan media massa Eropa maupun Amerika bahwa kelompok Islam ini disebut sebagai teroris.

Namun, perlakuan yang diterima Ridley selama menjalani masa penahanan dan interogasi justru mengubah semua pandangannya mengenai orang-orang Taliban. Menurutnya, anggapan umum kaum Taliban yang selama ini digambarkan sebagai monster sangat jauh dari realitas. Ridley menilai bahwa orang-orang Taliban adalah orang-orang yang baik dan mereka sangat ramah. Pengalaman saat ditangkap pasukan Taliban, justru membuatnya mengenal Islam lebih dalam. Dengan bersentuhan langsung dengan kelompok Taliban, Ridley merasakan suatu keganjilan terhadap apa yang di tuduhkan media masa terhadap Taliban. Ridley menyebut kelompok yang oleh banyak negara dicap sebagai teroris ini sebagai keluarga terbesar dan terbaik di dunia.

Dalam jumpa pers yang digelar di Peshwar seusai pembebasannya, Ridley menuturkan bahwa selama dirinya ditahan, secara fisik ia tak pernah diperlakukan dengan buruk oleh Taliban. Bahkan, perlakuan yang diterimanya tergolong cukup istimewa.

Di dalam tahanan, Ridley dipisahkan dengan penghuni lainnya, termasuk para tahanan wanita. Selain itu, secara khusus, ruang tahanannya telah dibersihkan dari segala gangguan kecoa dan kalajengking.

Atas pengakuan Ridley ini, banyak pihak yang mengatakan ibu dari seorang putri bernama Daisy ini terkena Sindrom Stockholm , di mana sandera malah kemudian memihak penyandera. Tetapi Ridley membantahnya.

Dalam sebuah wawancara kepada situs Islamonline, Ridley mengungkapkan saat menjadi tawanan Taliban, seorang ulama mendatangi dirinya. Sang ulama menanyakan beberapa pertanyaan tentang agama dan menanyakan apakah ia mau pindah agama.

Saat itu, Ridley takut salah memberikan respons, ia takut dibunuh. Setelah berpikir masak-masak, Ridley berterima kasih pada ulama tadi atas tawarannya yang baik itu. Akhirnya dia mengatakan kepada ulama tadi bahwa sulit baginya membuat keputusan untuk mengubah hidupnya saat sedang menjadi tawanan. Kepada sang ulama, Ridley berjanji akan mempelajari agama Islam setelah dibebaskan dan kembali ke London.

Dengan pernyataan tersebut, akhirnya Ridley dibebaskan.

Begitu kembali ke Inggris, Ridley membaca Alquran melalui terjemahannya. Ia mencoba memahami pengalaman yang baru dilewatinya.

Setelah membaca Al-Qur’an, hatinya luluh dan takjub. Ia benar-benar takjub karena Tak ada satu pun yang berubah dari isi Al-Qur’an ini, baik titik-titinya maupun yang lainnya sejak 1.400 tahun yang lalu.

Ketika mempelajari Islam, Ridley sangat mengagumi hak-hak yang diberikan Islam pada kaum perempuan dan inilah yang paling membuat dirinya tertarik pada Islam. Dalam buku yang ia tulis setelah pembebasannya, Ridley menceritakan bahwa dirinya juga sempat menemui Dr Zaki Badawi, ketua Islamic Centre London, dan berdiskusi dengannya seputar ajaran Islam.

Dari sinilah Ridley memutuskan untuk memilih Islam sebagai keyakinan barunya. Proses keislaman Ridley ini terjadi pada tahun 2003 silam. Mengenai pilihannya ini, Ridley mengungkapkan bahwa dirinya telah bergabung dengan apa yang ia anggap sebagai keluarga terbesar dan terbaik yang ada di dunia ini (Taliban).

Mengingat orang tua Ridley yang beragama Protestan Anglikan, awalnya keluarga juga teman-temannya khawatir dengan keyakinan barunya. Namun melihat kebahagiaan Ridley setelah masuk Islam, keluarga dan teman-temannya pun dapat menerima dia. Terlebih lagi ibu Ridley yang sangat bahagia karena setelah masuk Islam, Ridley meninggalkan kebiasaan lamanya yaitu meminum minuman keras.

Setelah memeluk Islam, Ridley juga memutuskan untuk mengenakan baju Muslim dan jilbab dan masih menjalankan profesinya sebagai seorang wartawan. Dedikasi Ridley sebagai wartawan memang tak diragukan lagi. Ia ini pernah bekerja pada sederet media bergengsi, seperti News of the World, The Daily Mirror, The Sunday Times, The Observer, The Independent, dan Sunday Express.

Redaktur Sunday Express , Martin Townsend, pernah mengungkapkan komentarnya mengenai Ridley, mengatakan bahwa Ridley adalah seorang jurnalis yang sangat berpengalaman dan berani. Selain itu, Colin Patterson, wakil redaktur dari Sunday Sun, menyebut Ridley sebagai pribadi yang hangat dan bersahabat.

Pasca tragedi Lockerbie sembilan tahun lalu, Ridley adalah wartawan pertama yang berhasil mewawancarai Ahmad Jibril, pemimpin populer Front for the Liberation of Palestina (Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina)

( Sumber )

http://yvonneridley.org/
http://en.wikipedia.org/wiki/Yvonne_Ridley
http://www.youtube.com/watch?v=fFElrB2g7uE&feature=related

Kamis, 22 November 2012

DAMPAK SIFAT ORANGTUA PADA JIWA ANAK

Child
 Orang juga bilang kalau aku egois. Karena aku tak pernah belajar untuk berbagi. Setahu aku, milikku hanyalah milikku. Dan orang lain harus berjuang sendiri. Ketika mereka ingin juga memiliki hal itu. Begitulah yang aku pelajari dari orang tuaku.

Aku sangat mudah berpikir negatif, selalu dan selalu. Karena aku belajar dari orang tua yang mudah mengumbar keluhan. Gampang atau susah, mereka selalu mengeluhkan keadaan. Dan kini, inilah aku yang tidak bisa mengambil poin positif terhadap apapun yang datang kepadaku.

Aku adalah pribadi yang sangat tak percaya diri. Dalam rumah kami, sama sekali tak ada pujian. Yang ada adalah selalu hadirnya berbagai kesalahan.
Terhadap apapun yang aku lakukan.
Dan baik dan burukku tetap harus selalu jadi gunjingan. Aku bahkan sampai tak tahu apakah iya aku masih punya kelebihan?

Aku kini seorang penakut. Aku belajar dari ayah ibuku yang selalu ragu dan berkecil hati. Aku takut mengambil resiko, karena yang aku tahu resiko itu dapat membunuhku. Akupun jadi pribadi peragu, karena aku tak pernah tahu bagaimana harus mengambil keputusan. Yang aku mengerti selama ini aku hidup dalam perintah orang tuaku tentang boleh dan tidaknya yang aku lakukan. Kini aku telah tumbuh dewasa.

Aku kini menjadi pemarah. Aku belajar dari ayah dan ibuku yang pemarah. Suara mereka lantang saat marah, berharap bisa mengalahkan orang yang mereka benci. Akupun akhirnya tahu kalau teriakan adalah pelampiasan yang paling bagus saat kita emosi. Saat mereka marah, mereka memaki. Lalu akupun tahu bahwa ketika marah kita harus memaki. Tak perduli sopan atau tidak, tapi itulah yang aku ketahui.

Bebaskan jiwaku dengan Tauhid, Hanya Allah SWT yang terbesar karena dia Al Malik, mampu merubah diriku dan jangan henti berjuang dan memohon pertolongan-Nya.

Jiwa mengharap redho Allah, dengan ketinggian pengenalan dari keyakinan,dan hikmah.

Jiwa mencari perhatian dari Allah SWT adalah jiwa yang terbebaskan, lepas,tanpa terhalang nafsu, kekikiran, ketamakan. Tidak ada motivasi selain Allah memberi yg terbaik kepada-Nya, Yakinlah Dia yang maha tahu sehebat-hebatnya cara membahagiakan kita didunia apalagi diakhirat. Bebaskan Jiwamu, Anak kita, dan Mereka. Cukuplah Allah SWT. Allah Maha Besar.

-TimUstadz-
 
Sumber : Yusuf Mansur Network

Rabu, 21 November 2012

PERAN KHUSUS ISTRI SHALEHAH

ISTRI SHALEHAH
Sebuah berita gembira datang dari sebuah hadits Rosul bahwa Rosulullah saw. Bersabda : ”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah”.
Di dalam Islam, peranan seorang istri memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan berumah tangga dan peranannya yang sangat dibutuhkan menuntutnya untuk memilih kualitas yang baik sehingga bisa menjadi seorang istri yang baik. Pemahamannya, perkataaannya dan kecenderungannya, semua ditujukan untuk mencapai keridho’an Allah swt., Tuhan semesta Alam. Ketika seorang istri membahagiakan suaminya yang pada akhirnya, hal itu adalah untuk mendapatkan keridho’an dari Allah swt. sehingga dia (seorang istri) berkeinginan untuk mengupayakannya.

Kualitas seorang istri seharusnya memenuhi sebagaimana yang disenangi oleh pencipta-Nya yang tersurat dalam surat Al-Ahzab. Seorang wanita muslimah adalah seorang wanita yang benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertaankan keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senang serta mengajak untuk senantiasa ada dalam pujian Allah swt.

Ketika seorang wanita muslimah menikah (menjadi seorang istri) maka dia harus mengerti bahwa dia memiliki peranan yang khusus dan pertanggungjawaban dalam Islam kepada pencipta-Nya, Allah swt. menjadikan wanita berbeda dengan pria sebagaimana yang disebutkan dalam ayat Al-Qur’an:

” Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.” (QS. An Nisaa’ , 4:32).

Kita dapat melihat dari ayat ini bahwa Allah swt. membuat perbedaan yang jelas antara peranan laki-laki dan wanita dan tidak diperbolehkan bagi laki-laki atau wanita untuk menanyakan ketentuan peranan yang telah Allah berikan sebagaimana firman Allah:

“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al Ahzab, 33:36)

Karenanya, seorang istri akan membenarkan Rosulullah dan akan membantu suaminya untuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah (hukum Islam) dan memastikan suaminya untuk kembali melaksanakan kewajiban-kewajibannya, begitupun dengan kedudukan suami, dia juga harus memenuhi kewajiban terhadap istrinya.

Diantara hak-hak lainnya, seorang istri memiliki hak untuk Nafaqah (diberi nafkah) yang berupa makanan, pakaian dan tempat untuk berlindung yang didapatkan dari suaminya. Dia (suami) berkewajiban membelanjakan hartanya untuk itu walaupun jika istri memiliki harta sendiri untuk memenuhinya. Rosulullah saw. Bersabda :

” Istrimu memiliki hak atas kamu bahwa kamu mencukupi mereka dengan makanan, pakaian dan tempat berlindung dengan cara yang baik.” (HR. Muslim)

Ini adalah penting untuk dicatat bahwa ketika seorang istri menunaikan kewajiban terhadap suaminya, dia (istri) talah melakukan kepatuhan terhadap pencipta-Nya, karenanya dia (istri yang telah menunaikan kewajibannya) mendapatkan pahala dari Tuhan-Nya. Rosulullah saw. mencintai istri-istrinya karena kesholehan mereka.

Aisyah r.a. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan kualitas Zainab ra, istri ketujuh dari Rosulullah saw.,

”Zainab adalah seseorang yang kedudukannya hampir sama kedudukannya denganku dalam pandangan Rosulullah dan aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih terdepan kesholehannya daripada Zainab r.a., lebih dalam kebaikannya, lebih dalam kebenarannya, lebih dalam pertalian darahnya, lebih dalam kedermawanannya dan pengorbanannya dalam hidup serta mempunyai hati yang lebih lembut, itulah yang menyebabkan ia lebih dekat kepada Allah”.

Seperti kebesaran wanita-wanita muslimah yang telah dicontohkan kepada kita, patut kiranya bagi kita untuk mencontohnya dengan cara mempelajari kesuciannya, kekuatan dari karakternya, kebaikan imannya dan kebijaksanaan mereka. Usaha untuk mencontoh Ummul Mukminin yang telah dijanjikan surga (oleh Allah) dapat menunjuki kita kepada karunia surga.

Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa Rosulullah saw. Bersabda :
“ Ketika seorang wanita menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan”. (Al Bukhori, Al Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad).

Kunci Kekayaan Hidup

 Banyak orang kaya yang merasa seolah-olah menguasai harta, padahal dialah yang dikuasai harta. Orang yang menjadikan harta sebagai tujuan dan melakukan segala cara untuk mendapatkannya adalah orang yang telah diperbudak oleh harta dan kesenangan dunia. Rasa berkecukupanlah yang membuat orang bisa berdaya memberi dan berbagi. Sebaliknya, seseorang yang secara materi kaya, tet
api mentalnya masih berkekurangan dan tamak, tak akan mampu mengeluarkan hartanya di jalan Allah Ta’ala. Ia malah ingin menyimpan sebanyak-banyaknya lagi. Mengambil dan mengambil. Orang demikian telah diperalat oleh hartanya. Seorang yang bertauhid, hanya menjadi hamba Allah Ta’ala, bukan hamba selain-Nya. Ia hanya rela dikuasai oleh Allah Ta’ala, bukan selain-Nya.

Orang seperti Abdurrahman bin Auf mampu memberikan hartanya sampai sekian banyak bukan karena ia kaya raya, tetapi karena ia mampu menguasai hartanya Dia pernah menyedekahkan 700
ekor unta beserta muatannya berupa kebutuhan pokok dan barang perniagaan kepada kaum Muslim. Ia juga pernah membeli tanah senilai 40 ribu dinar atau setara Rp 55 miliar untuk dibagi-bagikan kepada para istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan fakir miskin. Ia juga pernah menginvestasikan tak kurang 500 ekor kuda perang dan 1.500 ekor unta untuk jihad fi sabilillah.

Ketika wafat ia pun masih sempat mewasiatkan 50 ribu dinar untuk diberikan kepada veteran perang Badar. Masing-masing pahlawan mendapat jatah 400 dinar atau setara Rp 560 juta.

Tidak semestinya kelebihan harta menghalangi kita untuk meraih ridha Allah Ta’ala. Harta yang dicari dengan jalan tidak halal jelas hanya akan mempersulit perjalanan menuju Allah Ta’ala. Harta yang dicari dengan jalan halal tetapi belum digunakan di jalan Allah, juga masih belum bernilai di sisi-Nya.
Harta yang telah disedekahkan di jalan Allah Ta’ala, itulah investasi abadi yang akan dilipatgandakan balasannya oleh Allah Ta’ala. Sementara harta yang tersimpan, saat maut menjemput, pasti akan kita tinggalkan di dunia ini. Hanya amal yang akan menyertai kita menghadap Allah Ta’ala kelak.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdabda, ”Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya, dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Senin, 19 November 2012

BEBERAPA HADIST SHAHIH TENTANG KONDISI DI ZAMAN MODERN

Bila hadsit shahih satu cukup jadi hujjah atau dalil, sedangkan hadist shahih yang berjumlah banyak, dan memiliki kesamaan tema, ia adalah mutawattir sangat kuat menjadi hujjah / dalil, permasalahan disini adalah mengenai peringatan Rasulullah SAW Kedepan, kemungkinan besar adalah dimasa ini, dan beberapa ulama membenarkan. Ia adalah suatu mukjizat untuk umat Islam dimasa depan saat Rosulullah SAW sudah meninggal. Relevansinya kesamaan bahwa umat dimasa Nabi hidup, dan setelah dimana Nabi sudah wafat, tetap berlaku mukjizat. Sarana ini buat keimanan kita agar sungguh-sungguh, menguatkan iman, meningkatkan amal dan berdakwah semampunya.


Bab ini soalan ilmu, ilmu agama yang dimaksud. Ia adalah ilmu tentang petunjuk, yang membawa kebaikan dan penyembahan kepada Allah SWT dengan mengutamakan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya yang meliputi semua bidang kehidupan.
Adapun hadistnya sbb :

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu Agama, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan. (Shahih Muslim No.4824)

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat terdapat beberapa hari di mana pada hari-hari itu ilmu akan diangkat, diturunkan kebodohan dan banyak terjadi peristiwa pembunuhan. (Shahih Muslim No.4826)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj. Para sahabat bertanya: Apakah haraj itu? Rasulullah saw. menjawab: Yaitu pembunuhan. (Shahih Muslim No.4827)

Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mencabutnya begitu saja dari manusia, akan tetapi Allah akan mengambil ilmu dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga ketika Allah tidak meninggalkan seorang ulama pun, manusia akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh yang apabila ditanya mereka akan memberikan fatwa tanpa didasarkan ilmu lalu mereka pun sesat serta menyesatkan. (Shahih Muslim No.4828)

Marilah direnungkan semoga menjadi bahan perbaikan kita, dikala ilmu petunjuk dari Allah dan Rosul-Nya diangkat, kita saat ini menjumpai banyak pengajian dan majelis, namun kenapa tingkat kejahatan, amoral, kemaksiatan juga malah marak dan meningkat. Simak saja acara buser dan sejenisnya. Ilmu Petunjuk Allah, akan bermanfaat dengan diikuti kaum yang shaleh, menjauhi maksiat, dan menyerukan risalah itulah yang terjadi sepanjang zaman kenabian, mengapa kemaksiatan hari ini mirip dengan masa jahiliyah dulu ? dari segi jumlah dan kualitas mungkin lebih banyak sekarang. Kalo dulu anak dikubur hidup-hidup, sekarang diaborsi, dibuang ditempat sampah bahkan dimutilasi alias dipotong-potong. Ada apakah ini, ya mungkin belum merata mengaplikasikan Islam diseluruh ajarannya, dan juga kurangnya penyampaian mengenai Islam secara keseluruhan.

Padahal dakwah kenabian merata, di lapisan semua umat, tidak hanya yang muslim saja. Semua batasan adalah hasil opini, bukan memaksakan tetapi menyampaikan, masalah tudingan dan fitnah itu dialami semua Nabi dan pengikutnya, jadi seringkali batasan-batasan adalah opini yang dibuat untuk memadamkan cahaya Allah.

Masalah kekikiran ? begitu marak-kah seperti yang disebutkan dalam hadist ?, apakah ada standarisasinya itu butuh ilmu tersendiri, atau mungkin kebanyakan lebih sering menahan dibanding yang mau berkorban, dalam artian bukan hanya harta, tetapi waktu dan tenaga untuk kemaslahatan umat secara umum agar bersama dijalan Allah SWT.

Perbaikan bisa dari keluarga, lingkungan, dan perkumpulan, kalo dasarnya memang mencintai Islam, Allah dan Rosul-Nya itu yang menjadi indah. Keindahan yang besar, semegah kekuasan-Nya yang tak terhingga diakhirat kelak, keindahan yang tidak bisa dibandingkan sama dunia walau dengan secuil, Rumah disana syurga, mungkin bagai istana raksasa satu benua, mungkin bisa terapung melihat pemandangan terbaik, tanpa pengawal, polusi, bencana alam, kebakaran, dan pajak dll. Disana kebahagiaan final, syurga keindahannya jauh dari apa yang difikirkan lintasan hati dan benak. Syurga abadi, didunia efektif membekali diri kita antara baligh sampai umuran 60-70 tahun secara umum, marilah bermuhasabah terus, saling menguatkan agar kita bisa bersama berjalan diatas jalan agama-Nya, dan hanya karena itulah kehidupan ini diamanahkan untuk kita.

Allah SWT Berfirma :Tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku ( QS Adz Dzariat : 56 )
sumber : yusuf mansur network

Minggu, 18 November 2012

TEGURAN BAGI KAUM WANITA DAN TEGURAN KITA BERSAMA

 
Maafkan bukan bermaksud kasar apalagi kepada saudari yang berhati sensitif, Rasulullah SAW adalah manusia penyayang nomor satu, kalo ada yang klaim bukan beliau, mendingan gak usah didengarkan. Diantaranya sifat penyayangnya, beliau pun mengabarkan kepada kita sekalian, bahwa Nabi hanyalah pemberi peringatan kepada umatnya, kenapa ? agar kita selamat dari derita abadi dan azab yg pedih, kalo disimpen dalilnya karena enggak enak, ntar malah berabe ketemu Rosulullah SAW diakhirat, salah-salah kita ikutan dosa karena gak bilangin sesama sodara seiman. Na'udzubillah. Marilah kita simak pemaparannya sbb :

Wahai para wanita...tahukah anda bahwa:

(1) Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

2) Semakin sang lelaki menghayalkanmu...semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

(3) Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara sembarangan tidak akan ada pertanggungjawabannya kelak..!. Bisa jadi senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal bagimu selama berhari-hari..

(4) Bayangkanlah... betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya diumbar di hadapan ribuan...bahkan jutaan para lelaki??

(5) Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu...maka anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah...

(6) Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad menjadi santapan cacing dan ulat...dan di akhirat kelak...bisa jadi berubah menjadi bahan bakar neraka ! Naudzubillah

Allah Subhannahu wa Ta'ala Berfirman, Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata. (Al-Ahzab :36).

Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, Setiap umatku yang bersalah akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan berbuat maksiat ( HR-Bukhari Dan Muslim )

Dari Abu Musa al-Asyari berkata: Rasulullah Saw bersabda: Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian keluar rumah dan berjalan melewati satu kaum sehingga mereka dapat mencium baunya, maka ia adalah wanita PEZINA. (H.R. an-NasaI)

Rasulullah Saw bersabda: Perempuan yang berpakaian tetapi TELANJANG, berlenggang-lenggok waktu berjalan. Menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka bagaikan bonggol unta yang senget. Golongan ini TIDAK AKAN masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah dapat dicium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya. (HR-Muslim)

Semoga mereka saudari kita yang belum berjilbab, dibukain pintu hatinya dan mau kejalan yang benar dengan berjilbab, sama-sama kita doain dengan kesungguhan hati.

Dunia mah gak sampe 100th, sedangkan diakhirat saja bediri dipengadilan Allah bisa sampe 50.000 tahun. Mari kita upayakan kesungguhan kita dan terus berdoa memohon pertolongan-Nya.

INVESTASI SHALAT DHUHA YANG DAHSYAT

sholat dhuha
Sudahkah anda sholat dhuha ? Mengapa malah bermuram durja ? Mengapa ? Memikirkan rizki yang tertunda ? Cobalah berdoa setelah kerjakan shalat dhuha. Dhuha demi dhuha, anda rutin shalat dhuha, ada investasi didalamnya tentang janji-Nya, bersabarlah, dan yg dahsyat cobalah percepat investasi anda dgn mengajak orang lain shalat dhuha, seratus, seribu yang diajak anda akan meninggikan nilai amal ibadahnya itulah mengapa para Nabi istimewa, mengajak keimanan dan amal para umatnya ? Kerjakan dan serukan shalat dhuha, walaupun hanya 1 amal ibadah dhuha, masih mendingan daripada bengong memikirkan yang tidak-tidak. Cinta idola musik, banyak yang nyanyi ikutan main musik, kursus gitaris, vokal dsb. Cinta hobbi, banyak kelompok yang suka rela mengabdi dalam komunitasnya, luar biasa...

Nah Cinta kepada Nabi, kenapa jarang yg ikuti profesinya walaupun sekiannya saja menyerukan kebaikan dan mendukung sebisanya ?. Ah sayang sekali.. Sayang sekali, padahal sudah nyata beberapa manusia sukses seperti ada mas mono, mas ippho dan mas yusuf mansur hehehe.

Mari shalat dhuha dan serukan dhuha lalu tingkatkanlah dengan sedekah dan amal ibadah lainnya, kerjakan dan serukanlah wahai sobat jamaah tercinta. Latihlah, dan berdoalah, mau membuktikan ? maka buktikanlah dulu cintamu.. Mana ada cinta hanya dibibir saja. Cinta termulia ialah cinta Allah dan Rosul-Nya ?

Rabu, 14 November 2012

Jika Allah SWT Berkehendak

Percayalah walaupun kita punya gaji 10 juta, tidak sulit bagi Allah sehingga kita punya kebutuhan 12 juta. Kita punya gaji 15 juta, tapi apa artinya jika Allah memberi penyakit seharga 16 juta, sudah tekor itu. Tak masalah jabatan kita kecil dalam pandangan manusia, tapi besar dalam pandangan Allah karena kita dapat mempertanggungjawabkannya. Tidak apa-apa kita tidak mendapatkan pujian, penghormatan dari makhluk, tapi mendapat penghormatan yang besar dari Allah SWT. TIADA keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak memiliki sandaran, selain bersandar kepada Allah. Dengan meyakini bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala-galanya; mutlak, tidak ada satu celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah. Total, sempurna, segala-galanya Allah yang membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai.

Adapun kita, manusia, diberi kebebasan untuk memilih, "Faalhamaha fujuraha wataqwaaha". "Dan sudah diilhamkan di hati manusia untuk memilih mana kebaikan dan mana keburukan". Potensi baik dan potensi buruk telah diberikan, kita tinggal memilih mana yang akan kita kembangkan dalam hidup ini. Oleh karena itu, jangan salahkan siapapun andaikata kita termasuk berkelakuan buruk dan terpuruk, kecuali dirinyalah yang memilih menjadi buruk, naudzubillah.

Punya tabungan uang, mudah bagi Allah untuk mengambilnya. Cukup saja dibuat urusan sehingga kita harus mengganti dan lebih besar dari tabungan kita. Demi Allah, tidak ada yang harus kita gantungi selain hanya Allah saja. Punya bapak seorang pejabat, punya kekuasaan, mudah bagi Allah untuk memberikan penyakit yang membuat bapak kita tidak bisa melakukan apapun

Sayangnya tidak setiap Muslim benar-benar mempersiapkan diri dan paham arti hidup. Sebagian masih sebatas mengetahui kemudian lalai terhadapNya. Sebagian lain tidak lalai namun terkesan apa adanya. Padahal aksioma yang tak terbantahkan suatu saat, entah kapan, kita pasti akan menemui kematian.

Bagi orang yang beriman masih beruntung karena dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah. Tetapi bagi mereka yang kafir dan munafiq, sungguh akhirat adalah tempat yang tak pernah mereka harapkan. Sebab di akhirat mereka tak henti-henti minta ampun dan menyesal sejadi-jadinya karena gagal mengisi waktu di dunia dengan menunaikan amal-amal sholeh.

وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِي
وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?"

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS. 63: 10 – 11).

Senin, 12 November 2012

Kisah Yusuf Mansur Dari Gaji 50 ribu Sebulan

Ustad Yusuf lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan. Ustad Yusuf adalah buah cinta dari pernikahan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah.Ustad Yusuf sangat dimanja oleh orangtuanya. Tak ada permintaannya yang tak dikabulkan oleh orangtuanya. Kala muda Ustad Yusuf gemar balapan motor. Ia lebih suka balapan dari pada kuliah. Ustad Yusuf yang kuliah di jurusan Informatika berhenti di tengah jalan. “Saya ini DO (droop Out),” cerita Ustad Yusuf. Pada tahun 1996 Yusuf terjun dibisnis Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatangkan untung. Bahkan malah menyebabkan dirinya terlilit utang yang jumlahnya miliaran.

Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Lepas bebas Yusuf kembali mencoba berbisnis kembali, tapi kembali gagal dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa Ustad Yusuf kembali masuk bui pada 1998. “Saat itu saya lupa dan jauh dari Allah. Dampak dari itu luar biasa,” ucap Ustad Yusuf. Di penjara yang kedua Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. Hari-hari Yusuf terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat. Maklum seharian belum makan, jatah makanan tidak ada. Di dekat tempat duduknya, Ustad Yusuf melihat sepotong roti. Ketika roti akan masuk ke mulutnya, ia melihat segerombolan semut yang tengah mencari makan. “Entah apa yang saya pikirkan saat itu. Yang pasti, saya membagi roti itu menjadi dua bagian, untuk semut-semut dan untuk saya sendiri sambil berharap mereka akan mendoakan saya agar segera mendapatkan makanan. Ajaib! Lima menit setelah itu saya dapat nasi bungkus Padang,” tutur Ustad Yusuf. Petunjuk itu yang membuat hidup Ustad Yusuf berubah. “Saya yang narapidana bisa mendapatkan manfaat dari berbagi roti dengan semut, apalagi yang sedang bebas di luar,” tandas pria yang menghabiskan masa kecilnya di madrasah ini. Hal ini yang menginspirasi Ustad Yusuf untuk menyampaikan materi sedekah di setiap tausiah.

Pengalaman di penjara juga yang menginspirasi Ustad Yusuf untuk menulis buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku itu terinspirasi kala Ustad Yusuf sangat rindu dengan orangtuanya. “Secara fisik, tembok penjara memang memisahkan saya dan orangtua. Tapi hati kami tidak terpisahkan. Akhirnya saya memejamkan mata dan mengosongkan pikiran. Saya bawa hati saya untuk bertemu dengan ibu dan saudara-saudara saya. Ajaib itu mampu mengobati rindu saya pada orangtua,” kenang ustad Yusuf.

Ustad Yusuf bahagia sekali kala kerabatnya menjemput dirinya dipenjara. Tapi baru keluar dari penjara, ia kembali berutang. Pasalnya mobil yang digunakan untuk menjempt Ustad Yusuf belum dibayar alias hutang. Lepas penjara Ustad Yusuf mencoba meminta uang pada orangtuanya sebesar 20 juta untuk modal usaha. Tapi kala itu orangtuanya tidak ada, yang ada hanya kerabatnya. Oleh kerabatnya, Ustad Yusuf diberi uang sebesar 20 ribu: 3 ribu untuk o­ngkos, 3 ribu untuk makan, dan sisanya dibuat modal untuk jual es plastik. Ustad Yusuf pernah jualan es di terminal Kali Deres. Hari pertama jualan, esnya hanya terjual 5 buah. Ustad Yusuf bingung dengan masa depannya. Ustad Yusuf terinspirasi kala mengaji dengan gurunya. Gurunya mengajar Ustad Yusuf untuk sedekah. Esoknya 5 butir esnya ia sedekah ‘kan pada anak-anak. “Usai sedekah, es saya tak kunjung laku. Saya jalan keliling terminal, tapi tidak ada yang beli. Lantas saya letakkan termos es di dekat masjid, sedang saya sholat dan berdoa. Ajaib, begitu selesai sholat es saya habis,” Ustad Yusuf kembali menceritakan betapa besarnya kekuatan sedekah.

Bisnis es Yusuf berkembang, tak lagi berjualan pake termos, tapi pakai gerobak. Ia juga mulai punya anak buah. Kabar Ustad Yusuf berjualan es sampai di telinga orangtuanya yang lantas mengutus pembantunya untuk mencari kebenarannya. Hasil utusan orangtua Ustad Yusuf tak bertemu. Ustad Yusuf tak lagi berjualan di Kali Deres lagi. “Utusan ibu saya bilang, pada ibu saya kalau saya tidak mungkin jualan es karena sebelumnya saya sudah terbiasa hidup enak,” katanya. Hidup Ustad Yusuf mulai berubah kala ia berkenalan dengan polisi. Polisi itu memperkenalkan ia dengan LSM. “Saat itu gaji saya cuma 50 ribu sebulan. Tapi senangnya saya kembali akrab dengan dunia komputer,” ucapnya. Selama kerja di LSM, Ustad Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. Ustad Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut.

“Cara saya membedah buku saya dengan bertutur. Ternyata cara ini banyak disukai orang. Dari sini saya sering diundang ceramah,” tutur Ustad Yusuf mengisahkan, pengalamannya meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustad Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

Lewat materi sedekah, Ustad Yusuf pada pekan lalu berhasil mengumpulkan uang lebih dari 60 juta saat mengadakan tausiah di Bali. “Kalau saya tidak bisa sedekah sebesar itu. Yang saya bisa menggerakkan orang untuk bersedekah,” ucap Ustad Yusuf merendah. Ustad Yusuf menjelaskan, banyak manfaat dari mengajak orang untuk bersedekah. Apalagi ditambah dengan ajakan lain semisal Dhuha, Tahajud, dan amal shaleh lainnya,

Bahkan untuk mengejar hutangnya yang segunung alias milyaran dengan penghasilan yang ngepas itulah Ustadz Yusuf Mansur mulai mengajar diterminal kali deres, mengajarkan sedekah, dengan mengajak orang mempraktekan sedekah maka pahalanya sama dengan jumlah nilai sedekah yang dikumpulkan, nilai pahala yang kekumpul akhirnya dengan izin Allah SWT hutangnya terlunasi dan penghidupannya yang menanjak.

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu." (HR Muslim)

Karier Ustad Yusuf makin mengkilap setelah bertemu denganYusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record. Kerja samanya dengan Yusuf Ibrahim, Ustad Yusuf menelurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga Sakinah yang baru saja di lepas ke pasar.

Lewat tausiah, Ustad Yusuf berharap, bisa menutup semua dosa yang pernah ia perbuat. “Dosa saya ini banyak sekali, terutama pada orangtua saya. Saya ini pernah menjual tanahnya tanpa sepengetahuan beliau. Dengan tausiah saya berharap dosa saya makin lama makin hilang. Inilah yang bisa saya lakukan untuk Allah,” ucap Ustad Yusuf. Ternyata petunjuk Allah bisa datang dari mana saja dengan cara yang sama sekali tidak kita sadari. Seperti yang dialami Ustad Yusuf yang disadarkan oleh Allah melalui semut. Namun tidak semua orang mau mengambil hikmah dan pelajaran yang sedemikian banyak. Dan tidak semua mereka mau menjadikan Quran dan Sunnah sebagai pedoman kehidupannya.

Jumat, 09 November 2012

SEDEKAH SEPENUH ISI BUMI TERTOLAK DIAKHIRAT

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat orang kafir akan didatangkan lalu ditanyakan kepadanya, ‘Bagaimana menurutmu seandainya kamu mempunyai emas sepenuh isi bumi apakah kamu mau menebus (siksaan) dengannya?’. Dia menjawab, ‘Iya tentu s
aja.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya dahulu -di dunia- kamu diminta sesuatu yang lebih mudah daripada itu [akan tetapi kamu enggan dan tetap berbuat syirik].’.” (HR. Bukhari [6538] dan Muslim [2805])

Betapa tidak ada nilainya kekayaan dunia semata jika tidak disertai dengan keimanan. Oleh sebab itu sebanyak apa pun harta yang dimiliki oleh seseorang jika tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, maka di akherat harta itu tidak bermanfaat bagi pemiliknya. Sebagaimana Allah ta’ala tegaskan hal ini dalam ayat (yang artinya), “Pada hari itu -kiamat- tidak bermanfaat harta dan keturunan kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).

Hati yang selamat artinya tidak bakhil, yakin dalam ketaatan disemua lini ibadah, ia mengutamakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya dengan keimanan penuh tidak mempan tipuan syetan. Berhasil melampui Ujian keimanan, maka selain datang ketenangan, kehidupannya juga diliputi keberkahan rizki. Harta yang datang itu ialah harta yang membawanya selamat, baik dari asalnya dan penyalurannya karena bertujuan redho Allah SWT, berpasrah diri terhadap ketentuan Allah SWT, tidak banyak waktunya terbuang karena hitungan keraguan yang dahsyat.

Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.

Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang-orang miskin yang menjaga keimanan mereka akan terlupakan hanya dengan satu celupan kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan dengan satu celupan siksa di neraka, na’udzu billahi min dzalik…

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.’ Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?’. Maka dia menjawab, ‘Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.’.” (HR. Muslim [2807])

Orang yang dermawan akan menjadikan diri mereka boss atas diri, harta dan hatinya.Dia benar- benar pandai mengelola kepemilikan dari semua itu, sehingga dia justru tidak menjadi budak dari materi yang dimilikinya. Betapa tidak, harta dan atau kepintaran yang dia miliki dengan ikhlasnya dia berikan untuk menjadi sumber puncak kebahagiaannya menggapai jaminan kebahagiaan dalam rahmat Allah SWT karena Allah SWT redho kepadanya

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press