Lifestyle

Informasi:

Ini merupakan blog yang berisi artikel tentang memajukan Islam, mari bersatu, hindari perpecahan, Jadikan Islam sebagai Penguasa dunia dalam bisnis, pemerintahan dan semua sendi kehidupan

Minggu, 23 Januari 2011

DOA ORANG OPTIMIS

Ya Tuhanku,

Aku bersyukur bahwa aku belum memiliki semua yg kuiinginkan, itu
memberiku alasan untuk mengejarnya.

Aku bersyukur tidak mengetahui segalanya, karena itu memberiku
kesempatan untuk belajar.

Aku bersyukur Engkau memberiku masa-masa sulit, karena di masa-masa
itulah aku dapat tumbuh dan berkembang.

Aku bersyukur untuk keterbatasanku dan ketidaksempurnaanku, karena itu
memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri.

Aku bersyukur atas semua cobaan dan tantangan, karena aku yakin itu
akan membangun kekuatan dan karakterku.

Aku bersyukur atas rasa sedih, susah, duka dan nestapa, karena
merekalah aku bisa lebih tegar dan bijak.

Aku bersyukur atas segala kesalahan dan kegagalan, karena mereka
memberiku pelajaran yang berharga.

Aku bersyukur atas letih, lelah dan capekku, karena mereka kawan
terbaik usahaku. R>
Ya Tuhanku, Aku bersyukur Engkau tidak menjadikan segalanya mudah
bagiku, karena disanalah aku dapat menemukan makna hidupku dan lebih< /TT>
mendekatkan diri padaMu.


Amin.

SEDEKAH YANG PALING SENANG

Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi
> seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut.
Dengan
> murung lelaki itu
> mengadu,"Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas
saya
> beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat.
> Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas
> yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan
> kehidupan saya penuh kesulitan?"
> Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah
roman
> mukamu. Kau tahu, Rasulullah adalah penduduk dunia yang miskin namun
> wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah,
> salah
> satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga
> kepadanya." Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji akan memperbaiki
> penampilannya. Wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima
> dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah
> datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya
> ramah,wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Roman mukanya
> berseri.
> Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan
suatu
> pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan
Rasulullah
> menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar
> pahalanya.
> Demikian pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya
rumah
> tangga jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada
persoalan
> yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam
> hati
> yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun
> persoalannya nescaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga
> sakinah,
> yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.
> Anda ingin beramal soleh...? Tolong kirimkan kepada rakan-rakan muslim
> lainnya yang anda kenal."

NASEHAT KEPADA ANAK

Bismillahir rahmanir rahiem

Anakku,

Saat kamu meninggalkan rumah, maka berniatlah untuk menuju ridho Allah
(swt). Yang demikian adalah karena tujuan selain itu akan berarti menuju
kepada murka Allah (swt).

Saat kamu menuju ke rumah orangtua, maka berniatlah untuk mendapatkan
ridho Allah (swt). Yang demikian adalah karena ridho Allah (swt)
bergantung kepada ridho kedua orangtua kita.

Saat kamu menjenguk orangtua, maka berusahalah untuk mendapat keberkahan
mereka. Yang demikian adalah karena se-jelek2 orangtuamu, mereka telah
menjadi asbab bagi Allah (swt) untuk menghadirkanmu di dunia. Apalagi
kalau kamu tahu bahwa orangtuamu termasuk orang2 yang baik iman dan
amalnya.

Saat kamu berada dekat dengan orangtua, maka jangan lupakan kesempatan
untuk memandang mereka dengan kasih sayang, bahkan meskipun mereka belum
menunaikan kewajiban2 mereka yang menjadi hak2-mu. Yang demikian adalah
karena pandangan seperti itu tidak saja dapat menumbuhkan rasa hormat
kamu kepada mereka, akan tetapi Allah (swt) juga akan mengganjari setiap
pandanganmu dengan ganjaran yang hanya layak diberikan kepada orang2
yang diterima haji dan umrahnya.

Saat kamu meminta kepada mereka sesuatu yang tidak dapat diberikan
kecuali oleh mereka, maka jadikanlah itu se-olah2 permintaanmu kepada
Allah (swt). Yang demikian adalah karena hanya Allah (swt) yang dapat
memenuhi hajat2-mu dengan sempurna. Namun demikian, jangan se-kali2 kamu
meminta kepada Allah (swt) kecuali dengan yakin yang sempurna, bahwa Dia
akan mengabulkan permintaanmu. Yang demikian adalah karena Allah (swt)
sesuai dengan sangkaan hamba2-Nya.

Sungguh, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Subhanallah.

HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL

Pertanyaan:


Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin –rahimahullah- ditanyai bagaimana
hukum mengucapkan “Happy Christmas” (Selamat Natal) kepada orang-orang
Kafir? Bagaimana pula memberikan jawaban kepada mereka bila mereka
mengucapkannya kepada kita? Apakah boleh pergi ke tempat-tempat pesta yang
mengadakan acara seperti ini? Apakah seseorang berdosa, bila melakukan
sesuatu dari yang disebutkan tadi tanpa sengaja (maksud yang sebenarnya)
namun dia melakukannya hanya untuk berbasa-basi, malu, nggak enak perasaan
atau sebab-sebab lainnya? Apakah boleh menyerupai mereka di dalam hal itu?


Jawaban:


Mengucapkan “Happy Christmas” (Selamat Natal) atau perayaan keagamaan
mereka lainnya kepada orang-orang Kafir adalah HARAM hukumnya menurut
kesepakatan para ulama (IJMA’). Hal ini sebagaimana dinukil dari Ibn
al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkâm Ahl adz-Dzimmah”, beliau
berkata,


“Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syi’ar-syi’ar kekufuran yang
khusus bagi mereka adalah HARAM menurut kesepakatan para ulama, seperti
mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka,
sembari mengucapkan, ‘Semoga Hari raya anda diberkahi’ atau anda yang
diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan
semisalnya. Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lolos
dari kekufuran, maka dia tidak akan lolos dari melakukan hal-hal yang
diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan
sujud terhadap SALIB bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah. Dan
amat dimurka lagi bila memberikan selamat atas minum-minum khamar, membunuh
jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. Banyak sekali orang yang tidak
sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu
sementara dia tidak sadar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi,
barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan
suatu maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka berarti dia telah menghadapi
Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya.”


Mengenai kenapa Ibn al-Qayyim sampai menyatakan bahwa mengucapkan selamat
kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar
keagamaan mereka HARAM dan posisinya demikian, karena hal itu mengandung
persetujuan terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang mereka lakukan dan
meridlai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela
terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim
meridlai syi’ar-syi’ar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain
berkenaan dengannya karena Allah Ta’ala tidak meridlai hal itu, sebagaimana
dalam firman-Nya (artinya),


“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia
tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya
Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (Q.s.,az-Zumar:7)


“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.”
(Q.s.,al-Ma`idah:3)


Jadi, mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengan hal itu adalah
HARAM, baik mereka itu rekan-rekan satu pekerjaan dengan seseorang (Muslim)
ataupun tidak.


Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka
kepada kita, maka kita tidak boleh menjawabnya karena hari-hari besar itu
bukanlah hari-hari besar kita. Juga karena ia adalah hari besar yang tidak
diridlai Allah Ta’ala; baik disebabkan perbuatan mengada-ada ataupun
disyari’atkan di dalam agama mereka akan tetapi hal itu semua telah dihapus
oleh Dienul Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallâhu 'alaihi Wa
Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman
(artinya),


????? ???????? ?????? ???????????? ?????? ????? ???????? ?????? ?????? ???
??????????? ???? ?????????????


“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk
orang-orang yang rugi.” (Q.s.,Ali ‘Imran:85)


Karena itu, hukum bagi seorang Muslim yang memenuhi undangan mereka
berkenaan dengan hal itu adalah HARAM karena lebih besar dosanya ketimbang
mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengannya. Memenuhi undangan
tersebut mengandung makna ikut berpartisipasi bersama mereka di dalamnya.


Demikian pula, HARAM hukumnya bagi kaum Muslimin menyerupai orang-orang
Kafir, seperti mengadakan pesta-pesta berkenaan dengan hari besar mereka
tersebut, saling berbagi hadiah, membagi-bagikan manisan, hidangan makanan,
meliburkan pekerjaan dan semisalnya.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam,


???? ????????? ???????? ?????? ????????


“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari
mereka.” (HR.Abu Daud)


Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah berkata di dalam kitabnya Iqtidlâ` ash-Shirâth
al-Mustaqîm, Mukhâlafah Ashhâb al-Jahîm,
“Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka mengandung
konsekuensi timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka
lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka antusias untuk mencari-cari
kesempatan (dalam kesempitan) dan mengihinakan kaum lemah (iman).”


Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah
berdosa, baik melakukannya karena berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati,
rasa malu atau sebab-sebab lainnya karena ia termasuk bentuk peremehan
terhadap Dienullah dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat
dan bangga terhadap agama mereka.


Kepada Allah kita memohon agar memuliakan kaum Muslimin dengan dien mereka,
menganugerahkan kemantapan hati dan memberikan pertolongan kepada mereka
terhadap musuh-musuh mereka, sesungguh Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa.


(SUMBER: Majmû’ Fatâwa Fadlîlah asy-Syaikh Muhammad bin Shâlih
al-‘Utsaimîn, Jld.III, h.44-46, No.403)


Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran adalah
kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah
dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum
mengetahuinya.


Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita.


Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

DOA DOA YANG DI KABULKAN

Banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan untuk berdoa, padahal boleh jadi seseorang itu tergolong yang mustajab doanya tetapi kesempatan baik itu banyak disia-siakan. Maka seharusnya setiap muslim memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdoa sebanyak mungkin baik memohon sesuatu yang berhubungan dengan dunia atau akhirat.

Di antara orang-orang yang doanya mustajab.

1. Doa Seorang Muslim Terhadap Saudaranya Dari Tempat yang Jauh Dari Abu Darda' bahwa dia berkata bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : "Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan". (Shahih Muslim, kitab Doa wa Dzikir bab Fadli Doa fi Dahril Ghalib).

Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan seorang muslim mendoakan saudaranya dari tempat yang jauh, jika seandainya dia mendoakan sejumlah atau sekelompok umat Islam, maka tetap mendapatkan keutamaan tersebut. Oleh sebab itu sebagian ulama salaf tatkala berdoa untuk diri sendiri dia menyertakan saudaranya dalam doa tersebut, karena disamping terkabul dia akan mendapatkan sesuatu semisalnya.(Syarh Shahih Muslim karya Imam An-Nawawi 17/49)

Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata : Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi saya hanya bertemu dengan UmmuDarda' dan dia berkata : Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya. Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Artinya : Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia berdoa untuk saudaranya,

Maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan : Amiin da bagimu seperti yang kau doakan".Shafwan berkata : "Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan AbuDarda', beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. (Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Doa bab FadludDoa Lil Muslimin fiDahril Ghaib 8/86-87)

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa jika seorang muslim mendoakan saudaranya kebaikan dari tempat yang jauh dan tanpa diketahui oleh saudara tersebut, maka doa tersebut akan dikabulkan, sebab doa seperti itu lebih berbobot dan ikhlas karena jauh dari riya dan sum'ah serta berharap
imbalansehingga lebih diterima oleh Allah. (Mir'atul Mafatih7/349-350)

Catatan.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa Imam Karmanimenukil dari Al-Qafary bahwa ucapan doa seorang : "Ya Allah ampunilah dosa semua kaum muslimin" adalahdoa terhadap sesuatu yang mustahil sebab pelaku dosa besar mungkin masuk Neraka dan masuk Neraka bertolak belakang dengan permohonan pengampunan,bisa saja pelaku dosa besar di doakan, sebab yang mustahil adalah mendoakan pelaku dosa besar yang kekal di Neraka, selagi masihbisa keluar karena syafaat atau dimaafkan, maka itu termasuk pengampunan secara keseluruhan.

Ucapan orang di atas bertentangan dengan doa Nabi Nuh 'Alaihis Salam dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Ya Rabb! Ampunilah aku, ibu bapakku,orang-orang mukmin yang masuk ke rumahku dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan".(Nuh : 28). Dan juga bertentangan dengan doa Nabi Ibrahim 'AlaihisSalam dalam firmanAllah Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Ya Rabbi, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab".(Ibrahim : 41)

Serta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga diperintahkan seperti itu yang terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi(dosa)orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan".(Muhammad : 19) Yang jelas permohonan dengan lafazh umum tidak mengharuskan permohonan untuk setiap orang secara kolektif. Mungkin yang dimaksud
oleh Al-Qafary bahwa mendoakan kaum muslimin secara kolektif dilarang bila seorang yang berdoa menginginkan keseluruhan tanpa pengecualian dan bukan pelarangan terhadap syariat doanya. (Fathul Bari 11/202)

2. Orang yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang dan Bahagia Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya :Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang". (Sunan At-Tirmidzi, kitab Da'awaat bab Da'watil Muslim Mustajabah 12/274. Hakim dalam Mustadrak. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi 1/544. Dan di hasankan oleh Al-Albani No. 2693).

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits diatas adalahhendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhali sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu".(Az-Zumar : 8).
Dan firman Allah.
"Artinya : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui(jalannya yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya". (Yunus : 12. Mir'atul Mafatih7/360).

Wahai orang yang ingin dikabulkan doanya, perbanyaklah berdoa pada waktu lapang agar doa Anda dikabulkan pada saat lapang dan sempit.

Jangan Pernah Berhenti Berdoa - Orang bijak mengatakan, doa tanpa usaha adalah bohong dan usaha tanpa doa adalah sombong. Doa dan usaha adalah dua aktifitas yang tidak bisa dipisahkan. Kita tidak bisa hanya berdoa saja tanpa melakukan usaha semaksimal mungkin untuk mengapai tujuan kita. Kita juga tidak bisa hanya berusaha saja, tanpa berdoa dan mengabaikan Allah sebagai penentu berhasil atau tidaknya tujuan kita.

Doa adalah permohonan, pengharapan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Doa itu intinya adalah ibadah, doa adalah senjata, doa adalah obat, doa adalah pintu segala kebaikan. Seluruh hamba sangat bergantung kepada penciptanya. Setiap hamba memang harus berdoa, sebab kita diciptakan dalam keadaan penuh dengan keterbatasan-keterbatasan. Manusia memang ditakdirkan sebagai makhluk yang paling sempurna dengan segala kelebihan-kelebihannya, namun dibalik kelebihan itu manusia juga memiliki segudang kelemahan.

Bayangkan jika kita sedang berada ditengah lautan. Tiba-tiba kapal yang kita tumpangi oleng ke kanan dan ke kiri karena badai yang tiba-tiba saja datang menghantam. Nahkoda memberi peringatan tanda bahaya. Tidak ada tempat kita meminta bantuan karena seluruh alat komunikasi terputus. Apakah yang akan kita lakukan pada saat itu? Masih pentingkah gelar, kedudukan, pangkat, jabatan, harta kekayaan yang melimpah, serta kecantikan? Tentu tidak, bagi kita keselamatan menjadi puncak harapan. Namun siapakah yang dapat memberikan keselamatan kala itu, kalau bukan kepada Allah SWT kita meminta?

Dibalik kelebihan-kelebihan yang kita miliki, kita menyimpan kelemahan-kelemahan yang tidak dapat kita tutupi, untuk itu kita perlu meminta kepada Allah SWT, berdoa dengan penuh kekhusuan, penuh harapan, tulus, pasrah dan ikhlas, seperti yang difirmankan Allah, "Hai manusia, kamulah yang memerlukan Allah, dan Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) Yang Maha Terpuji." (QS Faathir: 15).

Ada sebuah kisah tentang masyarakat Basrah yang waktu itu sedang dilanda kemelut sosial. Kebetulan mereka kedatangan ulama besar yang bernama Ibrahim bin Adham. Masyarakat Basrah pun mengadukan nasibnya kepada Ibrahim bin Adham, "Wahai Abu Ishak (panggilan Ibrahim bin Adham), Allah berfirman dalam Al-Quran agar kami berdoa. Kami warga Basrah sudah bertahun-tahun berdoa, tetapi kenapa doa kami tidak dikabulkan Allah?"

Ibrahim bin Adham menjawab, "Wahai penduduk Basrah, karena hati kalian telah mati dalam sepuluh perkara. Bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan Allah! Kalian mengakui kekuasaan Allah, tetapi kalian tidak memenuhi hak-hak-Nya. Setipa hari kalian membaca Al-Quran, tetapi kalian tidak mengamalkan isinya.

Kalian selalu mengaku cinta kepada rasul, tetapi kalian meninggaklan pola prilaku sunnah-sunnahnya. Setiap hari kalian membaca ta'awudz, berlindung kepada Allah dari setan yang kalian sebut sebagai musuhmu, tetapi setiap hari pula kalian memberi makan setan dan mengikuti langkahnya. Kalian selalu mengatakan ingin masuk syurga, tetapi perbuatan kalian justru bertentangan dengan keinginan itu. Katanya kalian takut masuk neraka, tetapi kalian justru mencampakkan dirimu sendiri kedalamnya. Kalian mengakui bahwa maut adalah keniscayaan, tetapi nyatanya kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Kalian sibuk mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi terhadap kesalahan sendiri kalian tidak mampu melihatnya. Setiap saat kalian menikmati karunia Allah, tetapi kalian lupa mensyukurinya. Kalian sering menguburkan jenazah saudaramu, tetapi kalian tidak bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu."

Terakhir ia mengatakan, "Wahai penduduk Basrah, ingatlah sabda nabi, "Berdoalah kepada Allah, tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu bahwa Allah tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main."

Apapun persoalan hidup kita, apakah kita sedang bahagia atau sedih, tetaplah berdoa kepada Allah. Jangan pernah berhenti memanjatkan doa kepada Allah, karena doa adalah masa depan kita. Doa adalah kekuatan kita, doa adalah senjata kita. Perhatikan ada-adab berdoa, dan bersabarlah menunggu dikabulkan-Nya

74 WASIAT UNTUK PARA PEMUDA PEMUDI

Segala puji bagi Allah yang berfirman:
"Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah." (An-Nisa': 131)
Serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad yang bersabda:
"Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, serta agar kalian mendengar dan patuh."
Dan takwa kepada Allah adalah mentaati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Wa ba'du:
Berikut ini adalah wasiat islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.
1.Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya' baik dalam perkataan ataupun perbuatan.
2.Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.
3.Bertaqwalah kepada Allah dan ber'azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
4.Bertaubtlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.
5.Ingatlah bahwa Allah senantiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit dihatimu.
6.Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.
7.Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari'at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.
8.Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontohmu dalam mengamalkannya.
9.Peganglah kitab Riyadlush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu, demikian juga kitab Zaadul Ma'ad oleh Ibnul Qayyim.
10.Jagalah selalu wudlu'mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.
11.Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi shalat 'Isya dan Fajr (shubuh).
12.Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.
13.Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.
14.Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
15.Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan karena engkau akan berdosa.
16.Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.
17.Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar'i sebab engkau akan berdosa karenanya.
18.Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.
19.Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.
20.Bacalah Al-Qur'an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur'an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.
21.Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah baik perlahan-lahan ataupun dikeraskan, apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.
22.Hadirilah majelis-majelis Ilmu karena majelis Ilmu termasuk taman surga.
23.Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.
14.Janganlah engkau panjangkan pakaianmu (Sarung, pakaian Gamis maupun Celana) melebihi mata kaki/Isbal dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/keangkuhan.
25.Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.
26.Janganlah engkau menyeruapai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.
27.Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah bersabda: "Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut." (HR. Bukhari Dan Muslim)
28 Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.
29.Ucapkanlah "bismillah" ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah "alhamdulillah" apabila engkau telah selesai.
30.Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.
31.Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.
32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).

33 Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.

34. Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.

35. Ta'atilah pemerintah (Ulil Amri) dalam semua perintah yang sesuai dengan syari'at dan doakanlah kebaikan untuk mereka.

36. Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.

"Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan." (Al-Baqarah: 283)

37. "Dan ber amar ma'ruf nahi munkarlah serta sabarlah dengan apa yang menimpamu." (Luqman: 17)

Ma'ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya, dan munkar adalah apa- apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.

39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman:

"Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan." (Al-Isra':32)

40. Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.

41. Wajib bagimu untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.

42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.

43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.

44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.

45. Wajib bagimu untuk duduk bermajlis (berkumpul) dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajlis dengan orang-orang yang jelek.

46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.

47. Berhiaslah dengan kelemah-lembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.

48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.

49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.

50. Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu "assalamualaikum" dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.

51. Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.

52. Janganlah melaknat seorangpun termasuk hewan dan benda mati.

53. Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan oarng lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.

54. Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerusakan di antara mereka.

55. Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.

56. Janganlah engkau mengagetkan, menakuti dan menyakiti sesama muslim.

57. Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia karena hal itu merupakan amalan yang paling utama.

58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.

59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan mengantarkan kepada dosa dan dosa mengantarakan kepada neraka.

60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.

61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.

62. Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.

63. Janganlah mendatangi dukun (paranormal), ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.

64. Janganlah menggambar gambar manusia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.

65. Janganlah menyimpan gambar-gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.

66. Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: "yarhamukallah" apabila dia mengucapkan: "alhamdulillah"

67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.

68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.

69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah.

70. Takutlah kepada adzab Allah dan janganlah merasa aman darinya.

71. Bersabarlah dari segala musibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikmatan yang ada.

72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarakan ilmu.

73. Mohonlah surga kepada Allah dan berlindunglah dari neraka.

74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah. Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya sampai hari kiamat juga kepada keluarganya dan seluruh shahabatnya.

(Diterjemahkan dari buletin berjudul 75 Washiyyah li Asy-Syabab terbitan Daarul Qashim Riyadl-KSA oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir ditulis kembali oleh Abu Nabila al-banyumasy).

6 PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Jawabannya:
------------------------------------------------------------
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya.
Lalu Imam Al Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab \"orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya\".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.
Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa
pasti akan mati (Ali Imran 185)

Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab \"negara Cina, bulan, matahari dan
bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka
berikan itu adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan
hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran
Agama.

Ketiga,
"Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab \"gunung, bumi dan matahari\".
Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Al
A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu
membawa kita ke neraka.

Keempat,
"Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab \"besi dan gajah\". Semua jawaban adalah benar,
kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Al
Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu
ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di
dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,
sehingga banyak
dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Kelima,
"Apa yang paling ringan di dunia ini?\"... Ada yang menjawab
\"kapas, angin, debu dan daun-daunan\".
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia
ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan,kita meninggalkan
sholat; gara-gara bermesyuarat,kita meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah,
\"Apakah yang paling tajam di dunia ini?
\"... Murid-muridnya menjawab dengan serentak,\"pedang\".
Benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA.
Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai
perasaan saudaranya sendiri.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

dari berbagai sumber

Advertisements!

Copyright @ 2013 DUNIA ISLAM | ARTIKEL MOTIVASI | ARTIKEL ISLAMI. Designed by Templateism | Love for The Globe Press